HD bagian 13

6 2 0
                                    

Huaaa, pembacanya masih dikit. Vote nya juga, jangan pelit klik bintang woy. Happy reading.

*
*
*

*
*
*

Besar kemungkinan bahwa semua manusia pernah merasakan patah hati, meski hati tidak bertulang

*
*
*

Tidak ada antusiasme dari Albino seperti biasanya dan itu membuat Domino harus melakukan sesuatu untuk sahabat tersayangnya itu. Dengan kebahagiaan yang tiada tara dia mengajak Albino untuk makan di kantin. Dia sendiri yang mentraktir apapun keinginan gadis itu.

Albino tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Domino tidak boleh dia buat bersedih maka dari itu Albino tersenyum cerah, secerah saat mendapat notif dari doi.

Keduanya melenggang menuju kantin. Domino asik membicarakan Helo begini dan Helo begitu. Albino hanya mendengarkan dengan seksama, menjadi pendengar yang baik meski hatinya bak teriris tanpa sebab.

Sungguh, Albino ingin sekali egois bahwa tidak boleh ada perempuan manapun yang bisa membuat Domino sebahagia ini kecuali dirinya. Namun, apa boleh buat. Kata sahabat tak akan terus ada selamanya jika salah satu dari mereka sudah menemukan kebahagiaan yang disebut dengan cinta.

Bahkan kebisingan kantin tak seberisik isi kepala Albino. Gadis itu berusaha menepikan ego dan perasaannya agar pemuda baik yang disebut kotak tawa semua orang itu juga bahagia tanpa adanya hal yang menghancurkan hatinya lagi.

Meski Domino tidak menceritakan masalah hidupnya kepada Albino, gadis itu tau masalah yang dialami Domino bukanlah masalah kecil. Dia tidak ingin memaksa Domino untuk menceritakan hal tersebut jika Domino tidak mau bercerita sendiri. Walau begitu dia akan selalu siap jika Domino butuh tempat bicara, kapanpun itu.

"Semangkuk bakso untuk gadis istimewa," ucap Domino.

Pemuda itu membawa nampan berisi semangkuk bakso, beberapa bungkus makanan ringan dan dua kotak susu coklat dan putih. Dia kemudian mengambil tempat duduk dihadapan sahabatnya itu.

"Gue nggak nyangka kalau Helo udah bisa nerima kehadiran gue," ucap Domino.

Hampir saja gadis itu emosi dan menghempas kasar sendok juga garpunya, akan tetapi untunglah dia bisa mengendalikan emosi dan bertanya tanpa menimbulkan nada-nada berbeda yang akan menimbulkan kecurigaan sang sahabat.

"Nggak muak bahas Helo mulu? Padahal semalam lo udah seharian penuh sama dia, masa sama gue lo bahas gadis itu juga."

"Idih congor bebek! Gue tuh lagi bahagia. Kakan aja belum gue bagi cerita bahagia ini, masa lo nggak ada excited-excited nya."

"Bukannya nggak excited, Dom. Cuma lo nyadar nggak sih kalau dari tadi itu lo bahas Helo mulu!?" Albino menyuapkan bakso bulat utuh kedalam mulutnya serta mengunyah sangat cepat dan kasar guna meredakan emosinya

Helo Domino (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang