HD bagian 16

3 4 0
                                    

HAI HAI HAI HAIIIIIKKKKKKKKL! KETEMU LAGIIII AVVVVV. GIMANA KABARNYA? BAIK-BAIK AJA KAN? HARUS BAIK DONG MESKI MASALAH DATANGNYA KEROYOKAN MWHEHEHE.

HAPPY READING AND JANLUP BUAT VOMEN! OKEHY?

*
*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

"Meski tidak mengungkapkan bahwa aku akan melindungimu dengan sebuah ucapan, aku akan melindungimu dengan sebuah tindakan.

*
*
*


Setelah melepas rindu dengan Gigi dan juga makan besar. Domino dan Kakan pamit pulang.

Tadinya Albino hendak mengikuti mereka. Namun, di cegah oleh Domino. Katanya ini urusan cowok bukan cewek, meskipun dia ragu sebenarnya Albino ini cowok atau cewek. Dari tampang dan bodi, gadis itu memang seperti gadis pada umumnya, cantik dan memiliki lekuk tubuh yang pas, tapi kakau sifat dan keberanian, gadis itu persis seperti laki-laki gagah perkasa, tidak ada takut-takutnya.

Pulang dari rumah Albino, kedua pemuda itu sepakat untuk ngopi di warung Kakek Suma. Mengingat sudah beberapa hari mereka tidak ke sana.

Hanya butuh beberapa menit keduanya sampai dan memarkirkan motor bersisian. Turun dan langsung menyalami laki-laki tua itu.

"Udah lama nggak keliatan. Dari mana aja?"

"Dari mendapatkan hatinya, Kek," jawab Domino sembari mengulas senyum.

"Mau minum apa?"

"Kayak biasa aja, Kek." Kakan yang menjawab karena Domino lebih alih menatap sekelilingnya.

Warung ini tampak ramai. Beberapa orang yang mengopi sepertinya adalah para ojek online. Darimana Domino tau? Tentu saja dari jaket yang mereka kenakan.

Domino berdiri dan menuju Kek Suma. Pria tua itu tengah hati-hati menuangkan air panas ke dalam gelas.

"Kek, biar Domino aja."

"Eh nggak usah," ucap Kek Suma.

"Nggak apa-apa. Saya lagi galau, Kek. Daripada kegalauan saya bertambah lebih baik saya bantuin Kek Suma bikin kopi."

"Bener tuh, Kek. Lagian wajah Domino emang cocok jadi penjual Kopi," sahut Kakan, setelahnya tertawa terbahak-bahak.

"Ngeledek sekali lagi gue campurin kopi lo dengan sianida."

Kakan makin terbahak-bahak mendengar ancaman itu. Kek Suma juga tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Bahkan para ojek online juga samar-samar melirik pertikaian itu dan tersenyum.

Helo Domino (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang