KIW KIW READERS, GEMBELIN AKU DWONG:V NGGAK! BERJANDA GUYS. HAPPY READING YA, JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK VOMEN KALIAN, SOALNYA ARRA MAKSA! SEKIAN, TERIMA DOI!
*
*
**
*
*Meski kau menjauh, seribu cara akan aku lakukan untuk kembali menarikmu mendekat.
*
*
*Lagi dan lagi, membolos adalah pilihan Domino saat ini atau lebih tepatnya pemuda itu lari dan enggan memperlihatkan kesedihannya pada kenyataan.
Gumpalan awan menghias birunya langit, sepoi-sepoi angin menentramkan hawa panas dalam hati Domino. Dia tidak marah kepada seseorang yang sudah menyinggung hatinya, bukan karena dia menyukai gadis itu tapi lebih tepatnya karena 'dia' tidak mengetahui kehidupan Domino.
Domino berusaha memaklumi, akan tetapi tetap saja sakit hati tak pernah mengenal tempat dan waktu. Mendudukkan pantatnya pada sebuah kursi Domino mengeluarkan sebungkus rokok dan mengambil sebatang rokok, menyalakannya dan menghisap benda dengan nikotin itu lama.
Kepalanya menatap lekat awan diatas sana, bergerak pelan dan merubah bentuknya secara perlahan. Andai Domino menjadi awak tersebut sudah dipastikan bahwa dia akan merubah sedihnya menjadi bahagia, kecewanya menjadi tawa.
Sial! lagi-lagi dia bersedih. Namun, tak apa bukan jika seseorang lelaki bersedih? mereka juga seorang manusia biasa, punya salah dan dosa kadang punya doi lebih dari dua.
"Ngantuk! berat banget mata gue, kayak ada beban hidup dikelopak mata, padahal mah emang iya." Domino berbicara sendiri. Jika ada yang menyahut, langkah seribu akan diambil Domino.
"Enak banget kalau ada kopi jadi pengen cepat-cepat pulang, eh mampir dulu kali ya ke tempat Kek Suma?" Domino berfikir lantas mengangguk singkat "Hum, kayaknya langsung ketempat Kek Suma aja." Putus Domino kepada dirinya sendiri.
Keheningan lagi-lagi menyerbu Domino, membuat rasa kantuknya semakin besar saja. Menyamankan posisi duduknya, Domino menutup wajahnya dengan sebelah tangan, lalu mulai terpejam, alias tidur dalam posisi duduk.
***
Helo, gadis itu sudah tidak berada lagi di UKS, dia memilih untuk pergi dari sana setelah pusingnya mereda.
Berjalan sendiri dikoridor untuk mencapai kelasnya tidak semudah yang dibayangkan Helo. Dirinya digoda oleh beberapa laki-laki, mungkin adik kelas atau satu angkatan dengannya.
Helo benar-benar jengah, jika tau begini lebih baik dia memilih untuk berdiam diri di UKS, daripada bertemu dengan pemuda-pemuda tak sopan dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helo Domino (on going)
Ficção Adolescente⚠️HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU, DAN TINGGALKAN JEJAL DISETIAP CHAPTER ⚠️ PARA READERS TERSAMYANG, DIMOHON UNTUK MENINGGALKAN JEJAK DIGITALNYA, BERUPA MASUKAN JUGA VOTE. JANGAN PELIT NGE-KLIK BINTANG. * * * Dia bukan seorang ketua geng motor atau gen...