📹 To Masa Depan!

128 12 0
                                    








Bulan Juni, bulan dimana Hanan, Felio, Asta, Raja akan berpisah, lebih tepatnya mereka tengah mengadakan hari perpisahan di sekolah mereka. Raja dan Hanan saling tersenyum melihat penampilan mereka berdua yang bisa dibilang beda banget sama kesehariannya.

Mereka kompak mengenakan setelan jas formal tentu saja, rata rata semuanya mengenakan pakaian formal, kecuali para wanita yang memakai kebaya seperti Rara, rambut sebahunya yang digerai serta kebaya warna merah muda senada bibir membuat ke empat lelaki itu tak memalingkan pandangan saking terpesonanya.

"Rara cantik banget gak kuat" kata Raja masih memerhatikan Rara yang asik mengobrol dengan Yeji.

"kesempatan emas banget gak sih liat cewe cewe barbar pada anggun gini?" canda Felio diselingi kekehan.

Tentu aja, kalian para wanita pasti pernah merasakan bagaimana sulit nya berjalan dengan kebaya, tapi tak dipungkiri kebaya membuat wanita amat cantik dan anggun apalagi sekarang sudah modern, pasti ada kebaya yang bermodel modern pula.

Tak berselang lama acara sudah dimulai, banyak sekali pentas yang muncul namun sayangnya eskul drama tidak menampilkan apapun dikarenakan kekurangan nya waktu.

"sayang ya kita gak liat drama" sedih Raja.

Mereka hanya mengangguk dengan sedikit tersenyum getir.

Ekstrakurikuler Drama.....
Eskul paling berkesan bagi mereka, eskul yang menyatukan mereka, eskul dengan segudang kenangan, kini sudah tak adalagi. Tak ada pemain peran, tak ada yang tertawa karena akting, tak ada lagi lelaki yang memerankan Putri, tak ada lagi naskah, tak ada lagi nama di depan pintu 'Ekstrakurikuler Drama'. Yang tertinggal hanya kenangan yang mulai berdebu.

"Raja"

Raja tersentak kaget saat Asta menepuk bahunya, menyuruhnya maju karena akan dibagikan medali di depan.

Raja menundukan kepalanya agar sang wali kelas bisa memakaikan kalung medalinya.

"Jadilah orang sukses ya Raja"

Raja tersenyum sekaligus terharu, sebisa mungkin ia menahan tangisannya.

"Pasti Pak!"












































Setelah acara Raja, Hanan, Felio, Asta dan Jeran berkumpul bersama, tentu saja hanya untuk menghabiskan waktu mereka.

"Waduh kita official bencar nih"

niatnya Hanan cuman pengen becanda tapi ngeliat cuman Hanan doang yang ketawa Hanan jadi ikutan diem.

"Iya ya, kita bencar. Raja ke Jakarta, Hanan ke Bandung, Asta ke Jogja, Jeran disini"

Kata Felio sedih, perpisahan itu paling gak disukai tapi perpisahan juga tak bisa dihindari, Felio mungkin masih bisa ketemu Hanan nanti tapi buat ketemu Raja sama Asta? Felio ragu.

"Bang Hanan sama Kak Fel kan enak bisa ketemu Bang Bagas, Bang Alin sama Bang Bisma" sedih Jeran, cuma Jeran yang bakal tinggal sendiri gak ada Abang Abang yang mau nemenin dia gabut malem. Gak bakalan ada lagi yang nemenin Jeran begadang sama jalan jalan sore.

"sedih ya?"

Semua ngangguk ngedenger pertanyaan Asta.

Perpisahan untuk Masa Depan, mungkin ini yang dirasakan Bagas, Alin dan Bisma pada saat berpisah dengan mereka. Jarak dan waktu sudah mulai memisahkan mereka.

Rasanya benar benar tak memiliki pilihan, walaupun mereka masih bisa berkomunikasi lewat media sosial tetap saja rasanya berbeda.

Hanan mulai teringat semua kenangan ketika mereka bersama di sekolah ini, ketika Hanan jadi ketua osis dan Felio ngambek sama dia, atau Hanan yang berantem bareng Asta karena Asta usilin dia, dari Raja yang beli seblak nya lama malah kenalan sama kakel alias Bisma, ataupun bolos osis demi latihan eskul drama.

Jeran juga inget masa masa dimana dia mpls yang galakin dia Alin, masuk eskul gajelas karena males kegiatan berujung rajin banget eskul drama, datengin kelas nya Hanan dkk. Pokonya semuanya punya kenangan.

Mulai dari pintu, warung, meja, kursi, lapang, tangga, koridor, kelas, ruangan, semuanya. Semuanya punya cerita tersendiri.

Kalo pengen Asta juga gak mau pisah, tapi gimana, dia keterima kuliah dengan pilihan keduanya bukan pilihan pertama.

Benar kata kata lagu Sampai Jumpa

Datang akan pergi
Lewat 'kan berlalu
Ada 'kan tiada bertemu akan berpisah
Awal 'kan berakhir
Terbit 'kan tenggelam
Pasang akan surut bertemu akan berpisah

Penggalan lirik yang begitu membuat siapapun meneteskan air mata karena mengenang masa masa kebersamaan mereka.

"Janji gak lost kontak?"

"Janji!"

Secara kompak mereka kecuali Raja langsung menggenggam tangan Raja.

"apapaun keadaannya kita gak kepisah, cuman jarak aja iyakan"

"iya"

"iya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To Masa Depan (Anak Tersesat)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang