📹 Janji Hanan

117 12 1
                                    








Jam menunjukkan pukul 1 siang, Hanan baru keluar dari kampusnya, tak lupa Hanan berpamitan pada teman-temannya.

"Rezki gw duluan ya!"

"Iya! Hati hati"

Hanan mulai menaiki motor metic hitam miliknya, menyalakan mesin mulai melaju. Menikmati perjalan, dilihatnya ada tempat jualan Ayam Bakar. Merasa tergiur Hanan terpikir ide.

Hanan pun menepikan motornya di tempat itu lalu masuk ke tempat jualan.

"Mang ayam bakar satu bungkus" Kata Hanan.

"Gak mau dua A?"
(A'a)

"Nanti perut saya kaya balon mang" Kata Hanan bercanda.

Si mang penjual tertawa mendengarnya.

"Kali aja buat temennya atau pacar gitu" Kata si Mang.

"Mana ada Saya punya pacar"

"Kalo temen punya"

"Ya punya dong mang" Balas Hanan terkekeh.

"Sepi ya mang?" Tanya Hanan.

"Iyah, ramenya emang suka pas malem, biasanya banyak pemuda yang nongkrong sini" Jelas si Mang.

"Oh gitu Mang"

"A'a nya kalo mau kesini malem boleh, kali aja dapet temen baru."

"haha boleh tuh mang"

Mendengar kata tongkrongan, tawa Hanan terhenti, hatinya seperti merasakan kesedihan. Bayangan Bagas, Alin, Bisma, Raja, Asta, Jeran, Felio terlintas dikepalanya.

Mengingat kenangan mereka saat masih dimasa SMA, rasanya sudah lama sekali tidak berjumpa.

Hanan tersenyum kecil kala mengingat Raja yang suka jajan seblak dan Hanan menunggunya sampai bosan, Hanan mengingat Bagas dan Alin yang selalu bertengkar, Hanan mengingat bagaimana Bisma menikmati pertengkaran itu, Hanan mengingat tawa Jeran dan Felio, dan Hanan mengingat bagaimana Semesta Pujia yang selalu mengganggunya.

Ingat sekali Hanan pernah salah menyebut nama Asta. Momen dimana Mereka saling berkumpul disatu warung.

Tak menyangka, kejadian itu sudah lama berlalu. Tiba-tiba sebuah ide muncul dikepala Hanan.

"Mang, jadinya 2 bungkus ya"

"Siap a! Sok atuh calik heula" Kata si mang semangat
(silahkan duduk dulu)


































Di kamar kos miliknya Felio nampak berfokus pada layar laptop yang menyala, matanya tak lepas dari layar, tangannya tak berhenti bergerak di mouse dan keyboard.

Kalo kalian pikir Felio sedang mengerjakan tugas, kalian salah besar. Felio tengah bermain game.

"One enemy remained"

Karakter Felio terlihat mengendap ngendap dengan pistolnya.

"Di kiri Fel"

"ACE gak nih"

Suara teman online terdengar, tapi saking fokusnya Felio tak mendengar sampai ketukan pintu terdengar.

Tok! Tok!

"Iya!"

Bukannya membuka Felio masih duduk.

Tok! Tok!

To Masa Depan (Anak Tersesat)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang