© engkongsunda
"Ini siapa yang bagian ngambil bola ke ruang alat?"
Build yang mendengar pertanyaan itu dengan cepat semakin menenggelamkan wajahnya kedalam lipatan tangan.
Tak ingin jika namanya dipanggil lebih baik ia pura pura tertidur saja, iyakan?
"Eh? Ini beneran gak ada yang mau ngambil?" Suara itu kembali terdengar dengan nada heran.
Masih bertahan dengan pura pura tertidurnya, build malah merasakan sikutan di lengan atasnya.
Dia freyava, cewek cantik yang menatap lurus ke depan dengan senyum manis yang menghiasi namun tangannya semakin brutal saja menyikut lengan Build.
"Lo lupa ya ini asdosnya agak sinting, sebelum dia ngamuk cepetan lo kesana" ujar freyava dengan suara yang terlampau pelan, berbisik.
Jelas saja build merutuk "skip dulu deh, gue lagi males keluar" ikutnya berbisik.
"Oh... Biu!!"
"E-eehh i-iya?!" Demi apa cowok itu berujar dengan nada yang menyentak membuat Build yang tengah asik berbisik menjadi terkejut.
"Sana ambil bola, ini giliran lo" kalo sudah asdos itu yang bilang tentu saja build tidak bisa mengelak lagi.
Dengan senyum khasnya build mengangguk dan berjalan keluar kelas dan menuju ruang alat.
Hari ini ia mendapati kelas siang untuk tiga hari kedepan, jadi suasana kampus cukup ramai.
Disepanjang jalan pun tak henti hentinya Build tersenyum membalas sapaan anak fakultas yang entah siapa Build saja tidak mengenalnya.
Ruang alat tidak terlalu jauh dari kelasnya tadi tapi melihat bagian lorong samping yang tengah di perbaiki membuat Build menganga.
Karena tak ada lagi jalan selain memutar dan melewati beberapa gedung fakultas lain yang jelas saja itu sangat jauh. Sekitar 2 kali lipat dari arah kelas ke ruang alat biasanya.
"Pak ini gak bisa di pake tangganya?" Build menepuk pelan bahu seorang tukang yang sedang berdiri di samping lift dengan tanda 'rusak'
Bapak tadi menggelengkan kepalanya "engga bisa de, dibawahnya udah diportal paling tangga depan buat akses utama sementara" jelasnya.
Ya sudah, mau tak mau build memang harus berjalan memutarkan?
Selepas berterimakasih, build kembali berjalan menuju tangga depan.
Oke, ada yang janggal tidak dari apa yang si bapak tadi ucapkan? Benar, walaupun berbadan cukup tegap tetapi Build kerap di panggil 'dek' oleh beberapa orang.
Banyak yang mengatakan kalau Build itu Baby face, apalagi pribadinya kerap memasang senyum tanpa henti.
Lelaki itu sendiri sudah jengah dan mulai membiasakan diri dengan panggilan 'dek' yang disemangat orang orang padanya itu.
***
Di ruang alat Build lantas mencari bola untuk praktek lapangan hari ini, tepatnya di pojokan dan berada di atas lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
kecantol anak Teknik
Fanfiction"mas tolong dijaga matanya, jangan ngeliatin temen saya kaya buaya laper gitu!!" "Tapi saya ngeliatin kamu-" "WHAT THE F***?!!" sejak insiden 'gue' si anak yang baru bisa naek motor salah megang gas dan nabrak motor di parkiran kampus, sekarang mala...