24

1.1K 92 21
                                    

"Oke hati hati ya pulangnya." Ujar Bunda kepada Jaywon karna mereka akan kembali kerumahnya.

Sunoo dan Sunghoon mengantarkan sampai depan gerbang rumah kedua orang tua Sunoo, "Hati hati ya."

"Kak jay hati hati bawa adekku, kalo kalian cape mampir hotel aja jangan dipaksain." Jaywon yang mendengar lalu bersikap hormat.

Membuat Sunghoon tertawa lalu Jaywon pamit pulang dan Sunghoon, Sunoo pun masuk kedalam rumah karna angin malam gak baik buat kehamilannya.

"Bunda aku sama kak hoonie tidur duluan ya, good night bunda, ayah." Ujar Sunoo saat menunggu Sunghoon mengunci pintu utama.

"Night too sayang, jagain istrimu ya hoon." Sunghoon mengangguk lalu pamit pergi ke kamar.

Kedua calon ibu dan ayah ini sedang menikmati suasana dimalam hari, Ya Sunghoon akui dirumah kedua orang tua sang istri sangat nyaman dan penuh kehangatan.

"Ih kenapa senyum senyum gitu kak?" Tanya Sunoo saat menatapa sang suami.

"Kakak suka aja disini yang, nyaman, hangat penuh kasih sayang." Jawab Sunghoon, Sunoo pun tersenyum.

"Kakak udah gak trauma lagi kan ya, ada aku sama dede disini."

Seperti chap sebelumnya Sunghoon pernah mengalami trauma yang disebabkan kecelakaan antara dirinya dan sang kakak.

Berkat Sunoo dan dukungan orang sekitar Sunghoon sembuh dan menerima kenyataan bahwa itu bukan kesalahannya.

"Kalo kakak sedih gitu dede ikut sedih loh kak, gapapa diluar sana banyak orang baik kalo jahat nanti aku sama dede pukul." Ujar Sunoo sebelum Sunghoon memeluknya dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher sang istri.

Kemudian beralih ke perut bucit sang istri, "Halo anak ayah, gimana disana nunggu beberapa bulan lagi ya nak."

"Tidur yang, besok katanya mau jalan jalan."

Sunoo menatap Sunghoon dengan tatapan lucunya, "don't want to see, baby?"

Sunghoon yang mendengarnya pun terkejut, lalu menatap sang istri dengan tatapan bingung.

"Are u sure?" Sebenernya Sunghoon mau mau saja tapi takut Sunoo tidak nyaman.

"Sekali aja kak...dede kangen."

Sunoo pun mencium singkat rahang Sunghoon.














Warning!!

Keduanya saling beradu mulut dengan posisi Sunghoon diatas Sunoo, Sunghoon melepas ciumannya dan menempalkan dahi satu sama lain.

"Cantik, cantik calon bunda ini cantik." Ujar Sunghoon kepada Sunoo.

Ntah sejak kapan keduanya sudah null naked, Sunghoon menarik selimut dan berbicara dengan anak dikandungan istrinya.

"Adek, ayah izin menjenguk adek ya."

Kembali menciumi bibir bengkak sang istri tak lupa memberi pelumas di lubang dunia surgawinya.

"Kakak masuk tolong tahan." Bisik Sunghoon

Sunoo mencengkram bahu kokoh sang suami dan sedikit menahan tangis karna mereka jarang melakukannya.

"Eunghh..."

Sunghoon yang melihat langsung menurunkan badannya dan menyuruh istrinya mengigit bahunya.

"Andwee!" Tolak Sunoo.

Sunghoon harus membungkam bibir sang istri dan membisikki kata kata penenang, "Maaf sayang..."

"Hunggh, s-sakit kak..." Adu Sunoo.

Sebagai dominan Sunghoon udah bertanya apakah sang istri benar ingin melakukan atau tidak.

"Perlu waktu sebentar?" Sunoo mengangguk.

Menurutti kemauan sang istri sebentar tak lupa memberi beberapa kecupan penenang dan mengelus calon anak mereka.

Sunghoon menukar posisi mereka dengan Sunoo diatasnya, "Ahh kak sakit."

"Maaf sayang maaf, kakak takut kalo kakak gak kuat nahan badan kakak malah nimpa si adek."

Butuh beberapa menit untuk Sunoo menyesuaikan kembali keberadaan milik sang suami, semenjak Sunoo hamil ini pertama kalinya mereka melakukan hubungan intim.

Sunoo menggerakan pinggulnya membuat Sunghoon terkejut dengan penggerakan sang istri tanpa aba aba.

"Yang... are u okay?" Tanya Sunghoon khawatir, jika Sunoo dan dirinya berhubungan dengan perasaan tak tentu itu tidak membuat keduanya nikmat.

"Yang, kamu kayak gini sakit di kamu sama kakak kita juga gak bisa saling menikmati satu sama lain sayang." Jelas Sunghoon.

"Hiks... aku yang mauu!! aku juga yang pengen, kakak udah lama gak minta ke aku!!!" Jawab Sunoo marah sambil menangis.

"Bukan gak mau arghh yang, stopp it!" Geram Sunghoon saat Sunoo tidak berenti untuk menggerakan pinggulnya.

"Kakak bisa minta diusia adek masuk 2 bulan sayang, fuck, i can't this." Umpat Sunghoon saat Sunoo memasakkan untuk bergerak.

Sunghoon menahan pinggang Sunoo dan menatap sang istri dengan tatapan sendu, "Kalo gak minta bukan berati kakak gak sayang atau berpaling ke orang lain."

"Gak mau!"

Sunghoon terkekeh lalu mengelus pipi gembul sang istri dengan lembut.

"Yang, ada alasan kenapa kakak gak minta karna kamu hamil muda, si adek belum genap dua bulan tiba tiba kamu minta kayak gini adek yang kaget sama pergerakkan kamu."

"Ihh kakak!"

"Iya sayang, satu ronde aja tapi nanti lainnya kapan kapan aja."

Ntah sampai kapan Sunoo akan merasa puas dengan kenikmattan ini tapi berbeda dengan Sunghoon ada rasa khawatir yang berlebih ke sang istri.

Biarkan langit dan bulan, bintang menjadi saksinya kita disini hanya bisa mengirim doa semoga Sunoo bisa jalan besok.

Pagi harinya, Sunoo bangun dan mendudukan dirinya  karena masih terlalu pagi untuk beraktivitas.

"Kak, bangun ayo ketaman depan rumah aku mau kesana sebentar sebelum kuliah." Ujar Sunoo ke Sunghoon yang sedang membuka matanya.

"Bersih bersih dulu yang."

Keduanya bersih bersih dengan mandi bareng, setelah itu mereka turun kebawah yang kebetulan mertua Sunghoon diruang tengah.

"Aduh morning anak bunda sama mantu bunda." Ujar bunda sembari lari memeluk anaknya dan menantunya.

Sunoo menghampiri sang bunda lalu memeluk walau terhalang perut buncitnya, Sunghoon tersenyum melihat bunda mertuanya dan istirnya itu.

"Masuk hoon hari ini?" Tanya Ayah kepada menantunya.

"Masuk yah, cuman kemungkinan hari ini rapat terus ke kampus Sunoo."

Keduanya membahas kelanjuttan bisnis mereka, Sedangkan Sunoo dan Bunda memasak bersama sengaja bunda menunggu sang anak turun.

"Udah semua bun, aku mau jalan jalan sebentar sama kak hoonie buat kesehatan adek."

Setelah itu mereka keluar rumah setelah pamit kepada kedua orang tua, Sunghoon merapikan penampilan sang istri manisnya.

"Cha, anak ayah mari kita jalan jalan untuk kesehatanmu." Sunoo tersenyum melihat kelakuan sang suami.

Mereka pun pergi ketaman untuk sekedar jalan jalan tapi bukan Park Sunoo namanya, ditaman dirinya meminta sang suami jajanan yang berada ditaman.









Halo, semakin sepi yang baca book apalagi book barunya. maybe kalo sepi aku stop nulis deh.
pindah ke twt.

Straight or Belok? || Sunghoon x Sunoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang