26

840 89 1
                                    

"HUH AWAS DEKET DEKET, AKU PUKUL KAMU KAK!" Teriak Sunoo saat ini dirinya kabur dari Sunghoon.

Sunghoon menghela nafas lelah, astaga istrinya ini ada ada aja kelakuannya.

"Yang, iya besok kita beli madunya ya kalo sekarang udah tutup." Jawab Sunghoon, karna Sunoo minta madu.

Sunoo diam sejenaknya tiba tiba mengaduh membuat suaminya terkejut lalu lari menghampirinya, "Ini akibatnya kamu lari buat ngehindari kakak."

Diam, takut dan cemas karna Sunoo tau jika Sunghoon marah bakal mendiaminya selama beberapa hari, kan Sunoo gak mau.

"Iya iya beli madu tapi besok, liat jam berapa sekarang? jam 11 malam Park Sunoo." Omel Sunghoon sambil menggendong istrinya ke kamar.

"Tadi aja pas diminimarket katanya gak butuh madu."

Bukan Sunoo kalo memang suka membuat suami tampannya marah, sudah hobinya membuat Sunghoon marah kepadanya.

"Makanya kalo ditan-" Mulut Sunghoon ditutup dengan tangan mungil sang istri.

"Iya iya maaf ya ayah."

Keduanya pun saling memeluk dan memasukki alam mimpi hanya Sunoo, Sunghoon masih terjaga. Dirasa sang istri sudah nyenyak dengan posisi tidurnya.

Sunghoon keluar kamar dan memasukki ruang kerjanya, "Hah, ayo semangat hoon buat anak sama istri."

Setiap malam Sunghoon akan bergadang untuk menyelesaikan semua kerjaannya, Sunghoon sendiri tak masalah jika harus tidur larut.

Ditemani secangkir teh yang tidak begitu manis, karna Sunghoon terlalu banyak makan dan minuman manis hingga Istrinya menegurnya.

Drrt drrt

Sunghoon membuka hpnya mengecek siapa yang telfon, ternyata Heeseung.

"Ada apa bang?"

"Lah? yaudah bentar gua buka pintu dulu."

Sunghoon mematikan telfonnya dan keluar menuju pintu utama untuk membukakan, "Astaga bang."

"Gua titip Jake ya hoon, gua tiba tiba disuruh keluar kota sama bokap malam ini juga karna bokap disana sakit gua yang harus ngantiin proyeknya." Jelas Heeseung kepada Sunghoon.

Jake disamping Heeseung hanya diam menahan tangis karna akan ditinggal sang suami, harusnya suaminya itu sudah tidak bekerja karna bulan depan dirinya sudah akan melahirkan.

Sunghoon menyuruh Jake masuk dan Menghantarkan Heeseung didepan gerbang.

"Hati hati bang inget bulan besok anak lu lahir."

Heeseung pamit dan meninggalkan perkarangan rumah Sunghoon dan Sunoo, Sunghoon menutup gerbang dan segera menghampiri Jake.

"Jake? tidur sama Sunoo aja ya, biar gua tidur dikamar lain."

"Mau Sunoo hoon."

Seolah mengerti Sunghoon pun mengajak Jake masuk ke kamar tamu yang dia tempati bersama Sunoo.

"Yang..." Panggil Sunghoon tak tega.

Sunoo membuka matanya dan mencoba mendudukan dirinya, "Kenapa kak?"

Untung Sunoo anaknya gampang kalo dibangunin.

"Ada Jake disini."

Sunoo merentangkan tangan untuk Jake memeluknya karna Sunghoon tadi sedikit menjelaskan kenapa Jake disini.

Jake menangis dipelukan Sunoo dan Sunghoon pun keluar untuk memberi keduanya ruang, "Kakak keluar ya, setelah ini kalian tidur kasian janin yang diperut kalian."

Jake mengadu kepada Sunoo soal Heeseung, Sunoo hanya tersenyum tipis dia tau bagaimana rasanya ditinggal suami diluar kota.

Jangankan diluar kota ke kantor atau ke kampus saja agak aneh jika tidak ada sang suami disampingnya.

Setelah banyak mendengar cerita dari Jake, Sunoo pun mengajak Jake tidur karna tidak baik untuk kehamilan mereka.

Bukannya ikut Jake tidur Sunoo keluar kamar untuk mencari keberadaan sang suami, "Kak, maaf ya beberapa hari kedepan gak bobo bareng."

"Tidak masalah sayang, kakak juga tau gimana keadaan Jake ditambah dia trimester akhir kan, moodyan kali tadi dipamittin bang hee dia diem." Jelas Sunghoon yang pipinya sedang dielus elus oleh Sunoo.

"Kakak mau aku buattin apa? sebelum aku tidur." Tanya Sunoo.

"Teh anget aja yang, sama bawain air putih aja."

Sunoo keluar dan membikinkan teh anget untuk sang suami, Sedikit memberi camilan buah untuk menemani sang suami.

Apa alasan Sunoo memberi camilan buah dari pada roti seperti biasa, 'Karna kakak udah minum teh, terus harus makan buah yang manisnya dikit aja.'

Sunoo tipe orang gak mau makan yang manis banyak takut kena diabetes maka dari itu semenjak dia udah nikah sama Suaminya Sunoo atur semua makanan manis.

Biasanya dia bakal bikin coffe latte karna setiap bikin coffenya dicampur susu.

"Pesanan sudah datang pak, setelah selesai jangan lupa dibereskan dan bersih bersih ya kemudian tidurnya jangan larut." Ujar Sunoo saat menaruh teh dan yang lain dimeja kerja Sunghoon.

Sunghoon hanya tersenyum melihat tingkah istrinya ini, "Baik nyonya park, terimakasih."

"Ini buahnya dihabisin ya, kalo gak habis kasih ke dalem kulkas." Sunghoon ngangguk lalu mencium sekilas bibir ranum yang bikin candu.

Chup..

"Selamat tidur bunda dan anak ayah." Yang terakhir bisikan Sunghoon diperut buncit Sunoo.

"Dadah ayah, jangan bobok malam malam yaa!" Ujar Sunoo dengan suara seperti anak kecil.

Kemudian Sunoo kembali ke kamar dan menempatkan dirinya disampingnya Jake, Sunoo tersenyum sebentar melihat Jake tertidur dengan lucu.

.

.

.

.

Sunghoon terbangun disofa ruang kerjanya dan keluar menuju dapur, Sunghoon mematung saat diruang makan.

"Waw." Gumamnya.

Ya bagaimana tidak, Dia melihat 2 ibu hamil sedang membuat sarapan.

"Wah gua kayak punya istri dua, mana pada isi lagi." Ujar Sunghoon membuat Sunoo dan Jake tertawa.

"Sekarang kakak ngurusin aku sama kak jekii hehe." Timpal Sunoo.

"Alah tenang pasti kak hee kirim duit ke gua kok hoon, gua ga bakal jadi beban lu sama Sunoo."

"OH KAK JEKI MINTA DIPUKUL MULUTNYA GAK BOLEH NGOMONG BEBAN BEBAN GITU." Protes Sunoo.

"Iya Jake kata Sunoo bener gak ada yang beban kok, wajar lu temen gua sekaligus iparnya Sunoo kan secara Keluarga bang hee sama Sunoo saudara jauh ya gak jauh jauh amat."

Berakhir Pagi itu dengan Sunoo dan Jake mengikutti Yoga kehamilan, tenang gurunya dipanggil ke rumah kok jadi aman.





Halooo, msih ada yang nunggu ga?

Straight or Belok? || Sunghoon x Sunoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang