Sore menjelang malam.
Pria tegap berjalan dengan tegas, lampu jalan satu persatu menyala menemaninya dalam melangkah.
Gang demi gang, kota ramai yang mulai menyepi, sebab hari mulai menggelap.
Terhenti di satu gang kecil, gelap, dan dingin. Mencium sesuatu, hanya jenis dirinya yang dapat mencium bau tersebut.
Omega?
Acuh. Namun penasaran.
Keinginan kaki untuk pergi, tetapi hatinya berkata lain.
Apa yang hendak ia turuti?
Hatinya.
Berjalan mendekat, menghampiri seseorang yang meringkuk dalam. Menahan sebuah hasrat yang besar, menggebu di dalam diri.
Terlintas dalam pikirannya, Mengapa Omega ini berada disini?
Bau yang ia cium, bau harum yang keluar dari feromon si Omega. Dia Heat.
Pikirannya membisik lagi, pergi dari sana dan jangan berurusan dengan hal rumit.
Tubuhnya berbalik, ingin menjauh, tetapi ...
"To--longhh ... emhh tolong--akuu ..."
Omega menggigit bibir. Suaranya bergetar dan tersendat.
Tobio, namanya Tobio, seorang Alpha yang baru saja menghampiri.
Tobio memandang dari atas, rendah. Meski itu menjadi pikiran pertamanya.
Sebuah kaki melangkah dengan berat dan kasar, seseorang datang--tidak, tapi segerombolan para bajingan.
Datang karena mencium baru manis. Meski Tobio juga hal yang sama, tapi ... dia cukup berbeda dalam urusan tujuan.
Mereka datang untuk bermain.
Mendekat dengan buas. Seperti hewan, ingin menerkam mangsa lemah.
Mengapa? Entahlah, tapi Tobio menghalangi.
"Menjauh lah, dia milikku."
Tajam, sinis, dan dingin.
Hanya sebuah gertakan, tidak ada maksud dari ucapan.
Para gerombolan memandang dengan kerutan dahi, merasa kesal.
"Hei hei ... kita bisa bergilir."
Kilatan cahaya dari mata tajam, manik mata berwarna biru gelap seakan hendak membekukan.
Bergilir? Hina sekali. Pikiran bodoh mana yang mereka sarankan.
Tubuhnya maju, kepalan tangan yang di genggam mendarat memegang kepala bajingan tersebut.
Menghempaskan kepala tersebut, ada dinding di sisi kanan dan kiri. Dentuman cukup jelas terdengar, kepala bajingan tersebut sudah mendarat pada dinding.
"Peringatan terakhir, pergi lah!"
Bentaknya dengan emosi, suaranya menggema di sepanjang lorong.
Lucu. Mereka kabur terbirit-birit ketakutan. Sesekali melihat ke belakang dimana Tobio masih memantau mereka dari kejauhan.
Setelah mereka menghilang, ia kembali melirik si Omega.
Melepas jas yang di pakai, dan memberikan pada Omega.
Dia bukan Alpha baik hati, namun juga bukan seorang yang tidak peduli.
Keinginannya hanya membawa Omega tersebut pergi, entah lah kemana.
Ke apartemen tempat dirinya tinggal? Tidak. Ada dua Alpha lain yang berada di lantai yang sama dengannya. Tepatnya, kamar mereka berdua yang adalah seorang teman, berada di samping kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You'r my Omega [Kagehina]
Romans[Season 2 > Be Mine, Shoyo] Karakter milik @Haruichi Furudate Fanfiction Haikyuu. Chara : - Kageyama Tobio is Alpha. - Hinata Shoyo is Omega. Seorang Omega male, hidup berdua bersama sang adik perempuan tanpa pelengkap seorang ayah maupun ibu. Beke...