Shoyo tengah sibuk mencuci piring di dapur ketika bel rumah baru saja berbunyi dua kali yang membuat perhatiannya teralihkan.
Tau. Sepertinya Shoyo tau siapa orangnya.
Ketika ia berjalan menuju pintu dan membuka akses masuk, dapat dilihat pria tinggi yang berdiri memang begitu dikenalinya.
Bahkan sesuai dengan apa yang ia pikirkan.
"Ini sudah pukul sembilan malam, kembali saja besok."
Satu tentengan di tangan kanan Tobio, Shoyo meliriknya sekejap.
"Aku membawa salad buah untukmu dan Natsu."
Shoyo berputar ke arah belakang, melirik Natsu yang tertidur di sofa.
"Kami baru selesai makan malam, lalu dia tertidur."
Tobio ikut melirik ke tempat yang sama.
"Simpan saja di kulkas terlebih dahulu."
Shoyo kembali menghadap ke depan, tangan Tobio terulur memberikan salad buah tersebut kepada Shoyo.
Merasa tidak ada niat untuk pergi, mau tidak mau akhirnya Shoyo menerima tamu tersebut.
Shoyo meletakkan salad buah tersebut di dalam kulkas, dan Tobio berjalan ke arah sofa.
Meletakkan jasnya ke sandaran sofa dengan sembarang.
Rumah itu, seolah miliknya.
"Kau ingin minum sesuatu?" tawar Shoyo ketika Tobio sudah menempatkan diri untuk duduk.
"Susu panas."
Tanpa kembali menjawab, Shoyo hanya lekas pergi ke dapur untuk menyiapkan.
Lalu meletakkan di atas meja yang ada di antara sofa.
Shoyo kini ikut duduk bersama Tobio.
"Kau ke kantor ayahku hari ini."
Shoyo tidak tau apakah itu sebuah pertanyaan atau sebuah pernyataan.
Menjawab, Shoyo hanya bergumam.
"Aku tidak menyangka kau akan ikut ke kantor ayahku."
Mengapa? Jika dia tidak ikut mungkin hubungan Tobio dengan pelacur siang tadi tidak akan terganggu?
Begitu?
Tapi kali ini bukan waktunya menunjukkan emosinya, ia harus tetap tenang.
"Daichi mengajakku. Harusnya si Kei, tapi dia tidak masuk hari ini."
Tobio mengambil gelas yang berisikan susu panas, mengangkat hingga menyampai bibirnya.
Sekali teguk, lalu ia kembali menaruh gelas tersebut.
"Ayahku orang yang menyebalkan."
Sebenarnya, Shoyo tidak peduli hal itu.
Lalu, mengapa Tobio tiba-tiba membahas ayahnya begini?
Memangnya kenapa dengan ayahnya?
Dari pada topik kosong, Shoyo menghidupkan topik ini.
"Aku pikir, persis seperti kakakmu."
"Tepat sekali."
Membahas ini, Shoyo jadi penasaran dengan ibu Tobio.
Seperti ayahnya, Shoyo sempat melihat ketika pernikahan, tapi secara langsung belum.
"Dia tidak mengatakan hal aneh, kan?"
"Tidak,"
Setelah menjawab, Shoyo baru teringat. "Ah, dia bilang akan menungguku, aku tidak mengerti maksudnya, tapi mungkin karena aku akan menggantikan posisi Keiji di bagian ketua pelayanan."
![](https://img.wattpad.com/cover/316056773-288-k515182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You'r my Omega [Kagehina]
Romance[Season 2 > Be Mine, Shoyo] Karakter milik @Haruichi Furudate Fanfiction Haikyuu. Chara : - Kageyama Tobio is Alpha. - Hinata Shoyo is Omega. Seorang Omega male, hidup berdua bersama sang adik perempuan tanpa pelengkap seorang ayah maupun ibu. Beke...