You'r my Omega [Kagehina]

Chapter 19

Sebelum berbincang, mereka menghabiskan makanan terlebih dahulu.

Tentu, mengisi perut.

Setelah selesai, semua piring kosong dibawa kembali oleh pelayan.

Ditinggalkan makanan ringan atau penutup yang tersisa.

Jauh berbeda dari Shoyo yang canggung, Tobio justru sangat santai dan tenang.

"... Shoyo,"

Panggilan itu membuatnya merespon cepat, "Ya?"

"Bagaimana dengan keadaan sekolahnya?"

Shoyo mencorengkan senyum miring dengan dengusan pendek, "Seperti rumor, sekolah itu benar-benar luar biasa. Sudah sewajarnya karena dibawah naungan MwM. Perusahaan terbesar di kota ini."

Ada nada sindiran.

"...Tapi, seperti yang kau lihat. Natsu sangat suka bersekolah disana."

Shoyo melirik Natsu yang duduk di sisi kirinya. Gadis itu tengah sibuk memakan es krim dengan belepotan.

"Tayangan itu juga ditampilkan disana, bukan?"

Shoyo mengubah arah pandang kepada Tobio lagi.

"Ya, benar! Ketiga penerus MwM terpampang jelas disana."

Tobio meneguk minumannya, ia mengerti akar dari kekesalan yang dirasakan Shoyo.

Maka dari itu dengan makan malam kali ini ia berharap dapat menjelaskan dengan baik.

Tobio menaruh kembali gelasnya, "Dari awal, aku tidak berniat menyembunyikan. Hanya saja, aku juga tidak pernah berniat untuk memberitahu."

Apa-apaan itu, sialan?

Bahkan kalimat itu sudah terbaca oleh Tobio hanya dari raut wajah Shoyo.

Ia melanjutkan, "Lagipula, jika ini dijelaskan dari awal kau pasti akan merasa jika aku Alpha yang pamer dengan kekayaan."

Lelucon sengaja hanya untuk membalas sindiran Shoyo.

Dan itu berhasil dengan respon Shoyo yang menunjukkan senyuman khas ejekannya.

"Ah, brengsek. Aku tidak peduli kau dari keluarga apa dan bagaimana kehidupanmu. Hanya saja ... bajingan itu juga penerus MwM? Haha yang benar saja!"

Tobio paham siapa yang dimaksud. Dan kenyataan bahwa mereka kenalan dekat juga sesuatu yang tidak pernah dijelaskan.

Karena setelah kejadian itu Shoyo tidak pernah lagi membahas hari tersebut.

"Atsumu, dan satu lagi adalah Tooru. Seperti yang sudah diketahui bahwa ayah kami adalah pendiri perusahaan. Kami hanya melanjutkan. Bukan berarti kami baru saja turun ke dunia bisnis, sebelumnya hanya berperan di balik layar."

Tobio terhenti, sesuatu menjadi terbagi dua.

Di satu bagian dari dirinya ingin menjelaskan banyak hal kepada Omega yang duduk di depannya.

Entah Omega tersebut mendengar ataupun tidak, sebagai manusia ia hanya ingin bercerita.

Disisi lain, Tobio juga berpikir untuk apa ia menceritakan tentang keluarganya?

Apakah perlu? Memangnya, siapa Omega ini?

Dia bukan siapa-siapa yang akan peduli.

Lalu, kenapa ia malah bimbang setelah semua yang sudah ia katakan?

Tobio sendiri bahkan mempersiapkan makan malam ini hanya untuk menjelaskan sesuatu yang tidak dijelaskan sebelumnya.

"Lalu? Kenapa kalian tiba-tiba di-ekspos ke publik?"