Chapter 33

4.3K 375 70
                                        

Shoyo memaksakan diri untuk tetap masuk bekerja.

Tidak ada alasannya untuk izin.

Meskipun sebenarnya, ia merasa seluruh tubuhnya kali ini seakan remuk akibat yang terjadi tadi malam.

Shoyo juga kebanyakan berpikir. Ia banyak termenung dan tak seprofesional biasanya.

Tadashi sebagai rekan kerja Shoyo saat ini menyadari hal itu.

Terlebih, sebenarnya saat mengganti pakaian, ia melihat leher bagian belakang Shoyo ditutupi oleh penutup luka.

Tadashi hanya bisa memperhatikan dari jauh saat ini. Baik dirinya ataupun Shoyo tau, prioritas utama sekarang adalah bekerja.

Pada akhirnya, ia mengambil kesempatan saat jam istirahat karyawan.

Tadashi masuk ke ruang istirahat, yang mana Shoyo sudah ada disana terlebih dahulu.

Sebelum bertanya, ia hanya diam, takut jika ia terlalu ke inti karena tanpa basa-basi.

Tapi saat itu, ia melihat Shoyo menghela napas panjang, memberikan peluang untuknya.

"Kau baik-baik saja? Apa kau tidak enak badan?"

Shoyo yang merasakan tatapan cemas, langsung mengangkat pandangan menatap Tadashi.

"Ah--iya, aku baik-baik saja."

Ia memaksa senyum.

Tadashi hanya diam menatap, ia merasa jika Shoyo sedang memiliki beberapa masalah saat ini.

"Shoyo ..."

"Ya?"

Tadashi menarik napas dalam, "Jika kau memiliki masalah bicaralah padaku. Kau sudah membantuku terakhir kali."

Ia tau, Shoyo tau bahwa Tadashi tengah mengkhawatirkannya.

Tapi,

"Aku, tidak tau. Aku ingin berbagi denganmu tapi aku sendiri kebingungan tentang masalah ini."

Ia berhenti sejenak.

Lalu melanjutkan, "Aku baik-baik saja, terima kasih sudah mengkhawatirkan aku."

Tidak ada yang bisa diperbuat, bahkan Shoyo sendiri sejujurnya bingung dengan apa yang ia rasakan.

Tentang perasaannya yang tak menentu.

Tidak ada titik terang dan penjelasan untuknya.

Dia juga membuat temannya khawatir.

"Aku harap masalahmu segera terselesaikan," ucap Tadashi sebagai penutup.

Shoyo hanya tersenyum, mereka berdua kini keluar dari ruang istirahat untuk melanjutkan pekerjaan masing-masing.

Pada sore menjelang pukul enam, para sift siang sudah diperbolehkan untuk pulang.

Shoyo pamit keseluruh rekan kerjanya dan hendak berjalan mengarah ke halte bus.

Tepat setelah ia melangkahkan kaki keluar dari pintu keluar-masuk karyawan, seseorang mengejutkannya.

"Yo! Shoyo~"

Shoyo memutar kepalanya ke arah sumber suara.

Yang mana orang tersebut tengan berdiri dan bersandar di sisi pintu sebelah kiri.

Shoyo sedikit terperangah dengan kehadiran orang tersebut, ia mengerutkan dahi kasar menatap pria yang bersurai dua warna yang menyapanya barusan.

"Atsumu ..." geramnya.

Atsumu mengerti tatapan muak dari Shoyo padanya. Namun hal itu tak membuat Atsumu memudarkan seringaiannya.

"Ikut denganku."

You'r my Omega [Kagehina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang