Chapter 39

3.7K 367 82
                                    

"Shoyo."

Shoyo memutar kepala ke arah sumber suara yang baru memanggil.

Tepat di depan pintu ruangan Daichi, orang bersangkutan menunggunya untuk menghampiri.

Shoyo mengarahkan kaki mendekat.

Saat sampai di depan pintu, Daichi berbalik dan masuk ke ruangan.

Mengerti, Shoyo ikut masuk ke ruangan tersebut.

Di dalam sudah ada Kou yang menunggu di sofa, tersenyum lembut kepada Shoyo.

Tangannya menepuk busa sofa di sampingnya, seolah menyuruh Shoyo untuk duduk di tempat tersebut.

Daichi sendiri kini duduk bersebrangan dengan mereka berdua.

"Maaf, tapi ... ada apa, tuan Daichi? Kou?"

Ini baru pukul sebelas siang, dan rasanya belum ada masalah atau komplen dari pelanggan.

Lalu, mengapa ia dipanggil?

"Maaf, Shoyo. Tapi ... apa kau mau ikut bersama kami?"

Rasanya, ada yang tidak beres.

Mengapa begitu sopan?

"Tunggu, bisa jelaskan dulu kepadaku?"

Daichi berdehem dari arah seberang, instruksi untuk memfokuskan diri kepadanya.

"Apa kau ingat Tobio datang kemari waktu itu?"

Shoyo mengangguk.

"Katanya, tuan Kageyama, Ayahnya Tobio meminta beberapa dari kita untuk datang membicarakan sesuatu. Ada aku, Kou dan Keiji. Harusnya Tsukishima juga ikut tapi hari ini dia libur."

Lalu?

Shoyo sebagai penggantinya?

Mengapa harus Shoyo?

Dan pertanyaan itu tercetak jelas di wajah kebingungannya.

"Anggota lain tidak ada yang berani, dan kami pikir kamu lebih baik."

Kou menjawab dari samping.

Shoyo ingin menghela napas malas, tapi ... itu tidak sopan.

Ah.

Akhirnya Shoyo tetap mengiyakan.

Dan kini, empat pasang kaki melangkah di lantai mengkilap sebuah kantor besar.

Sejujurnya Shoyo tidak mengerti mengapa harus banyak orang yang datang.

Memangnya tidak cukup Daichi saja?

Terserah, Shoyo hanya ikut.

Ada seseorang yang sudah menunggu di pintu masuk tujuan mereka.

Lalu menuntun mereka berempat untuk masuk ke sebuah ruangan.

Daichi berada di posisi lebih depan, dan tiga orang lainnya berdiri tau jauh dari Daichi di belakangnya.

Di sebalik meja, ada seseorang duduk seolah menunggu kedatangan.

Ah, benar juga.

Orang itu adalah, ayahnya Tobio.

Meskipun Shoyo sempat melihat secara langsung ketika pernikahan Miwa, tapi tetap saja itu dari jauh saat itu.

Sekarang sungguhan di depan mata.

Mereka ... cukup mirip dari beberapa segi.

Mungkin wajahnya?

Kali ini yang berbicara hanya Daichi, dan tiga orang lain mendengar.

Tapi ada masa di mana pendapat yang lain dibutuhkan.

You'r my Omega [Kagehina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang