11 • Drama Rumah

225 41 26
                                    

BAB 11
- Drama Rumah -

•••

20.06 waktu Adelaide, Australia Selatan.

Pria pemilik rambut gondrong dengan wajah perpaduan yang lebih kental oriental, menghela napas panjang.

Menatap langit-langit kamar berwarna cream cerah, sambil memejamkan mata. Suasana kamar yang begitu berbeda dengan kamar yang ia tempati dulu.

"Kana sudah punya pacar? Secepat ini?"

Tidak dipungkiri, bahwa Bastian masih sering memikirkan mantan kekasih. Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia masih sangat mencintai Kana.

Namun, mengenal baik karakter Kana, Bastian tahu hal-hal apa yang akan dilakukan Kana saat mereka LDR.

Demi keamanan dan kenormalan hidup Kana, Bastian memilih melawan egonya yang berkata untuk mempertahankan Kana tetap di sampingnya.

Tapi, Bastian tidak melakukan itu. Bastian memutuskan Kana, demi gadis cantik itu.

"Apa benar Kana sudah punya pacar?" Bastian mengusap wajah gusar, benar-benar terluka jika hal tersebut terjadi.

Tidak menduga bahwa Kana bisa move on sebegitu cepatnya.

Namun, Bastian kenal Kana. Kana tidak akan mungkin melakukan itu.

Meraih ponsel untuk mengecek berita-berita yang ramai diperbincakan di group alumni SMP.

Bastian mengutuk diri sendiri, baru ingat bahwa ia telah memblokir semua medsos Kana. Sehingga, ia tidak lagi mendapat pesan dan panggilan beruntun yang menyakitkan itu.

Di sisi lain, Bastian juga tidak dapat melihat aktivitas Kana. Bermodal dengan akun bodong yang barusan ia buat. Bastian mengirim permintaan mengikuti pada salah satu media sosial Kana.

Si pemilik akun nampak aktif dan langsung menerima akun Bastian.

Halaman depan akun Kana terbuka, membuat Bastian tersenyum. Pupil mata Bastian membesar, melihat postingan terakhir yang diunggah seminggu yang lalu.

"My baby ganteng, ayangku Atlas," kata Bastian membaca caption yang tertulis diunggahan tersebut.

"Apa dia pacar baru Kana?"

"Bukankah ... gue lebih ganteng?"

•••

Seperti hari-hari sebelumnya.

Apabila Haryo ada di rumah, baik Atlas, Alice dan Lina bertindak layaknya keluarga bahagia.

Penuh senyum palsu dan berkumpul bersama di meja makan.

Atlas benar-benar benci situasi saat ini. Ia tidak butuh kehidupan bergelimang harta, yang malah membawa kesengsaraan.

Sebenarnya, Atlas lebih suka tinggal di rumah minimalis dengan Lina. Dan, Haryo yang kadang-kadang berkunjung untuk menemui sang istri kedua.

Bila digambarkan, kehidupan Atlas dan Lina kala itu lebih tenang dan damai. Hanya saja, mereka tidak bergelimang harta seperti sekarang.

Namun, Lina sudah terlanjur nyaman mendapat pengakuan sebagai istri seorang Haryo Dharmendra, hal yang tidak pernah ia dapatkan saat menjadi istri kedua.

Ia tidak peduli jika disebut mengambil alih posisi nyonya rumah dan menggeser mama Alice yang telah tiada. Karena itu, Lina berusaha keras untuk tidak menggubris Alice dan sikap sinisnya. Meski ia tahu, itu menyakitkan.

Haryo selesai makan, meletakan sendok dan garpu. Menyeruput kopi hitam yang telah dingin nikmat. "Pipi kamu kenapa?"

Atlas terdiam, matanya bergerak ke arah Alice. Sementara, Alice melirik sang adik beberapa saat.

Sisa Rasa (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang