Chance

624 64 7
                                    

Setelah acara berakhir, Seola dan Yves berjalan ke arah kursi VIP. Shownu menyambut mereka dan tampak menjabat tangan Yves.

'Unnieeee...' teriak Eunseo ke arah Seola.

'Heeei...' Seola berjalan ke arah mereka, tak sekalipun menatap Bona.

'Buku ku belum di tandatangan...' rengek Luda.

'Hahaha, sini... Special pake kiss...' setelah menandatangai buku Luda, Seola menorehkan tanda bibirnya juga di buku itu.

'Unnie... Aku boleh foto nggak ya sama Yves... Aku ngefans juga, hehehe...' bisik Eunseo.

'Oh ya... Yves...' panggil Seola yang masih menghindari menatap Bona.

Yves berjalan ke arah mereka dan langsung nempel ke Seola.

'Ne, unnie...' jawab Yves lembut, bikin Bona kalang kabut.

'Ini adek-adekku... Kenalin, Eunseo... Luda... Dan ini... Adiknya Shownu Oppa, Bona...' Seola mengenalkan satu-persatu dan Yves menjabat tangan mereka bergantian.

'Unnie, boleh foto bareng gak?' tanya Eunseo straighforward.

'Boleh doong...' Yves langsung merangkul Eunseo dan Luda sibuk memfoto mereka berdua.

'Unnie... Apa kabar...' tanya Bona memberanikan diri.

'Baik...' jawab Seola tersenyum singkat.

'Kalian, belum makan pasti kan...' Shownu kembali setelah membereskan beberapa hal.

'Beluuum...' teriak Eunseo Luda pengen digaplok.

'Yaudah bareng yuk, di bawah toko buku ini ada restaurant enak...' aja Shownu.

Yves otomatis langsung menggandeng Seola, Eunseo nempel ke Luda dan Bona mau tak mau berjalan di sebelah kakaknya.

Mereka tiba di restaurant yang tidak terlalu rame karena memang jam makan siang sudah lewat. 

Saat melihat-lihat menu, Yves langsung paham dan memilihkan berbagai macam menu yang katanya favorit Seola. Bona menghitung-hitung... Baru sekitar 2 minggu mereka berpisah, Seola sudah dapat saja perempuan baru.

'Playgirl...' sungut Bona pelan namun Eunseo bisa mendengarnya jelas.

'Hah? Siapa?' tanya Eunseo.

'Ah, bukan siapa-siapa...' Bona memaksakan senyum.

Belum juga makanan datang, tiba-tiba Seola mendapat telepon dan wajahnya panik.

'Eomma...' hanya itu yang Ia katakan dan Yves langsung paham lalu menemani Seola pamit. Mereka berdua pergi, Yves menyetir.

Bona tau dia egois, tapi dia ingin dialah orang di samping Seola saat seperti ini. Bona tau itu pasti panggilan dari Dr. Park di rumah sakit dan ibunda Seola masuk RS lagi.

Setelah makan mereka melanjutkan nonton film dan ngopi, namun sepanjang jalan Bona tampak resah.

Hari mulai gelap. Eunseo dan Luda ijin untuk pergi berdua, sementara Shownu mengantarkan adiknya.

'Oppa, kita kemana? Ini nggak ke arah rumah...' tanya Bona menyadari kakaknya tidak menyetir jalan pulang.

'Pikiranmu nggak lagi di rumah, jadi aku akan anterin kamu kesana...' jawab Shownu.

'Maksud Oppa?' Bona tak paham maksud kakaknya.

'Seola cerita semua yang terjadi antara kalian... Aku... Aku nggak tau gimana perasaanmu ke dia, tapi apa pun itu, kamu harus hadapi dan selesaikan...' jawab Shownu sambil melihat ke arah luar.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang