Tension

393 56 0
                                    

'What?' Min Jae  tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Ia mengajak Bona bertemu berniat membicarakan acara camp kampus minggu depan, tapi yang terjadi malah Bona menembaknya.

'Oppa, ayo pacaran...' ulang Bona dengan wajah serius.

'Whoaaa... Bukan berarti aku nggak mau, tapi kan kita deket belum lama, mungkin...'

'Tapi aku yakin mau coba jalanin...' Bona memotong ucapan Min Jae.

'Bona yaaa... Jangan buru-buru... Ayo kita jalanin, pelan-pelan aja, sampai kita yakin baru pacaran...' Min Jae mengusap kepala Bona lembut.

'Eh, ini aku ditolak maksudnya?' Bona cemberut.

'Bukan gitu... Kita jalanin aja dulu, sering ketemu dan ngobrol. Kalo udah klik, nanti aku yang nembak kamu... Aku bucin kok kalo udah klik...' Min Jae menjelaskan.

'Hmm... Okay...' jawab Bona setengah hati.

Min Jae mengantarkan Bona pulang. Sampai rumah terlihat mobil Shownu terparkir. Min Jae tak mampir karena ada urusan lain, Bona pun melangkahkan kakinya masuk dan menemukan Seola menangis di pelukan Shownu, mereka di halaman belakang.

Menyadari kehadiran Bona, Seola melepaskan pelukannya dan berpamitan naik ke kamarnya tanpa bicara bahkan menatap Bona sekali pun.

Shownu terduduk memandang kolam renang dengan wajah sedih.

'Oppa, ada apa?' tanya Bona khawatir.

'Dunia ini nggak adil. Aku yang mati-matian sayang dan jagain perasaanku ke Seola, malah nggak bisa jadi pacarnya. Tapi orang yang bisa jadi pacarnya, gitu aja ngelepas dia...' jawab Shownu.

'Maksud Oppa?' Bona masih berusaha mencerna kata-kata kakaknya.

'Mina mutusin 2 hal. Mutusin balik ke Jepang dan sekaligus mutusin Seola' Shownu tampak kesal.

'Kenapa?' tanya Bona lagi.

'I Don't Know... Seola nggak cerita... Kalo tadi aku nggak nelpon dan dia ngangkat sambil bergetar suaranya, aku juga gak bakalan tau... Ya udahlah, aku harus ke percetakan, buku baru Seola terbit hari ini padahal, harusnya dia ngerayain, tapi malah gini... Aku titip dia ya, kalo ada apa-apa telpon aku...' Shownu berusaha tersenyum. Ia mencium kepala adiknya dan berlalu.

Bona mencerna sejenak semuanya... Ia melangkah ke lantai atas dan berhenti di depan kamar Seola, hening. Bona mengurungkan niat mengetuk pintunya, berusaha memberi Seola waktu untuk sendiri.

__

Bona tak melihat Seola hampir dua hari ini. Dan kebetulan karena ini Sabtu, Bona menerima ajakan Min Jae untuk keluar jalan-jalan.

Ia mendengar suara riuh di bawah. Ketika turun, teman-temannya sedang berkerumun di ruang tengah, mereka mengerubungi Eunseo dan Luda yang membaca satu buku.

'Ada apaan sih?' tanya Bona ke Exy.

'Itu, penulis favorit mereka baru release buku baru dan katanya laris banget, perjuangan banget dapetnya dan pas dapet mereka berdua nangis terharu...' jawab Exy.

'Buku apaan sih sampe segitunya?' Bona penasaran.

'Bukunya Shaki, penulis novel yang lagi naik daun karena karya-karya romantisnya. Aku pernah cerita kan sama Unnie kalo aku koleksi bukunya' jawab Eunseo sambil memeluk bukunya.

'Oh... Emang ceritanya bagus?' tanya Bona lagi.

'Di buku-buku sebelumnya cerita romantis. Tapi di buku ini beneran ceritanya beda banget, melankolis dan realis... Aku berasa kayak tokoh yang dia ceritakan beneran ada dan ngalamin semuanya... Pertemuan, percintaan, perpisahan, sedih lah pokoknya...' kali ini Luda yang jawab.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang