Regret

456 57 2
                                    

Saat membuka mata keesokan paginya, Seola tak menemukan Bona di sisinya. Ia pun segera bangun dan mandi, bersiap ke percetakan untuk membicarakan sequel terakhir dari trilogi bukunya dengan Shownu.

Setelah rapi dan turun, Seola menemukan Bona ada di dapur bersama Luda dan Yeoreum.

'Hei..' sapa Seola sambil duduk di sebelah Bona yang tampak bingung dan bengong.

'Ah, ne unnie...' Bona menjawab sambil memaksakan senyum, tapi langsung berdiri dan beranjak ke arah pintu keluar, meninggalkan dapur .

'Unnie try this...' Yeoreum menyajikan sandwich buatannya di hadapan Seola yang tersenyum dan memakannya, sambil kepikiran dengan sikap Bona yang seperti menghindarinya barusan.

Di kantor Shownu, Seola menatap layar komputer dengan sedikit sesak di hatinya. Mina, mantannya, mengirimkan sketsa sampul buku yang sangat indah.

Meski sudah berpisah, Mina tetap menjaga hubungan baik dan menepati janjinya untuk menyelesaikan gambarnya sebagai sampul buku trilogy Seola.

'This is beautiful...' gumam Seola.

'Ya, Mina emang berbakat gambar... Ini Jenius!' Shownu setuju dengan perkataan Seola.

'Aku udah oke, kalo kamu juga oke, aku akan langsung kirim ini ke percetakan dan semua udh bisa beres minggu depan, lalu 2 minggu lagi buku ini bisa terbit' terang Shownu.

'Ne Oppa... Gomawo...' jawab Seola.

'Yaaa, aku yang harusnya juga bilang gomawo... Kamu penulis paling berhasil disini... Tulisanmu udah bikin percetakanku terkenal... Ceritamu yang entah darimana inspirasinya, berhasil best seller di dua buku pertama, maupun ketiga trilogy ini. Total lima buku kamu aja udah bisa menghidupi puluhan karyawanku... ' kata Shownu.

'Oh iya, Oppa... Ada yang mau aku omongin...'

'Ya, apa?' 

'Tentang semua cerita dan inspirasiku nulis buku-buku ini... Sebenernya...'

___

Mobil Seola parkir di halaman rumah Bona, tapi tak biasanya ada mobil lain disana selain mobilnya dan mobil Bona.

'Oppa, aku masuk dulu ya...' Yeoreum tampak tersipu berpamitan dengan seorang pria yang duduk di ruang tengah.

Seola tersenyum menunduk melewatinya, ketika Bona masuk ruang tengah dari arah dapur membawa minuman untuk tamunya itu.

Bona tak berani memandang mata Seola, mereka berpapasan dalam diam, Bona kemudian duduk di sebelah pria tadi dan mereka berbincang.

Seola meneruskan langkahnya ke halaman belakang, dimana Soobin sedang membaca buku kuliahnya di sebelah kolam renang.

'Itu siapa?' tanya Seola ke Soobin.

'Oh, Unnie... Itu Hwang Minhyun... Dulu temen sekelas Bona, terus pindah ke luar negeri. Sekarang balik ke Korea lagi... Kenapa?' Soobin menurunkan bukunya, memandang Seola yang wajahnya tak bisa dibaca.

'Nggak papa... Yaudah, aku naik ke kamar dulu ya...' Seola beranjak ke arah tangga.

Sambil naik tangga, Seola sempat memandang Minhyun mengelus kepala Bona. Seola tak senang melihatnya. Dan, lagipula... Bukankah dia dan Bona...

Berencana menunggu tamunya pulang untuk bicara dengan Bona, Seola malah ketiduran karena terlalu lelah seharian mengurus penerbitan buku barunya, bahkan bangun agak siang hari ini.

Dan saat Ia turun, Minhyun sudah ada lagi di ruang tengah. Bona kemudian terlihat keluar kamar dan turun tangga, mereka bertemu di tengah tangga.

'Mau ke mana?' tanya Seola.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang