1. Tentang bagaimana kami bertemu.

155 7 0
                                    


Aku berjalan menelusuri lorong berwarna putih sembari menggeret cairan infus di tangan kiriku.
Bosan sekali rasanya menghabiskan sepanjang waktu di umurku yang telah menginjak kepala 2 awal di rumah sakit.

Aku berhenti di taman rumah sakit yang hijau dan rindang dan kudapati kursi taman yang biasa aku duduki sudah terisi oleh seseorang.

Aneh, biasanya di jam segini para pasien masih terlelap.

Aku mendekati pemuda dengan surai putih yang membelakangiku dan duduk di sebelahnya.

"Selamat pagi" sapaku

Pemuda itu hanya mengangguk lalu lanjut menatap lurus ke arah tanaman hijau yang tertanam.

Rupanya dia sedang mendengarkan lagu melalui earphone. Kalau begitu kami tak bisa berbincang-bincang.

Lalu tak berapa lama ia melepas earphonenya dan memulai perbincangan.

"Selamat pagi. Tumben sekali ada pasien yang sudah bangun di jam segini," ucapnya.

"Aku memang sudah terbiasa bangun jam segini lalu pergi ke taman," jawabku

"Ah, maaf sepertinya aku mengambil tempatmu?"

"Sama sekali tidak, lagipula kursi ini milik rumah sakit, bukan milikku."

Lelaki itu mengangguk, "Namaku Hoshiumi Korai. Salam kenal," Ia mengulurkan tangannya.

Aku membalas uluran tangannya, "Salam kenal juga, Hoshiumi-san! Aku Shimizu Noe."

Matahari terbit kala itu menjadi saksi pertemuanku dan lelaki manis di hadapanku ini.

SINGKAT. | Hoshiumi Korai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang