6. Aku iri padamu!

46 4 0
                                    


2 hari setelahnya, aku terkejut melihat lelaki itu lagi di taman. Ia sedang duduk ditemani earphone yang menancap di kedua telinganya.

"Hoshiumi-san!" panggilku.

Ia menoleh, "Shimizu-san! Bagaimana kabarmu?"

"Baik, kau sendiri bagaimana?"

"Aku juga baik. Baru saja kemarin aku bangun dari koma, hahaha, baru pertama kali ini aku merasakan koma,"

"Bukankah harusnya kau masih harus istirahat?"

"Sstt, kau diam saja, aku sedang ingin mencari angin segar diluar jadi aku mengendap-endap kemari,"

"Hahaha, dasar!"

"Sebenarnya untuk bertemu denganmu juga, sih," gumamnya namun masih bisa kudengar walau tidak terlalu jelas.

"Hah?"

"Tidak apa-apa. Jadi, apa kau kemari untuk mengajakku bermain voli lagi?"

Aku menggeleng, "Tidak, kali ini aku sedang iri padamu!"

"Iri? Kenapa iri padaku?"

"Kau tak pernah bilang bahwa kau bermain bersama Romero! Asal kau tahu, aku adalah penggemar berat Romero sejak dulu!" seruku yang membuat Korai tertawa.

"Kupikir kau sudah tahu,"

"Tidak! Aku belum tahu! Pokoknya hari ini kau harus menceritakan semua pengalaman yang kau dapat selama bermain di Adlers!"

Sore itu akhirnya diisi dengan cerita-cerita Korai mengenai pengalamannya selama bermain di liga voli internasional.

"Nanti jika kau dan aku sama-sama sudah sembuh, aku akan mengajakmu bertemu teman-teman 1 tim ku, termasuk Romero."

Aku mengangguk.

"Hoshiumi-san, sepertinya aku akan lanjut bermain voli lagi," ucapku

"Benarkah?! Itu bagus!"

Kuharap aku bisa lanjut bermain voli lagi.

SINGKAT. | Hoshiumi Korai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang