7. My Love.

57 7 0
                                    


Song Recomendation: My Love -Westlife


Hari ini, Kiyoko berkunjung lagi tetapi bersama suaminya, Tanaka Ryuunosuke.

"Kiyoko, apa kau kenal Hoshiumi Korai dari Schweiden Adlers?" tanyaku

Kiyoko mengangguk, "Dulu saat pertandingan SMA, Ryuu pernah melawannya,"

"Benarkah? Ceritakan padaku tentangnya, Ryuu!" seruku

"Eh? Yah, dia cukup hebat, sih. Dia adalah seorang Ace di sekolahnya dulu,"

"Tetapi kudengar sekarang dia sakit keras, ya? Yang tempo hari kritis itu bukankah dia?" tanya Kiyoko.

"Iya, dia sempat kritis lalu koma, tetapi sekarang kondisinya sudah baik-baik saja, kok," jelasku.

"Noe, aku tahu jelas penyakit Hoshiumi itu seperti apa. Dia hanya akan selamat jika menemukan pendonor secepatnya," ucap Ryuu.

"Aku tahu. Tetapi kita sudah sepakat untuk sembuh dan bermain voli bersama. Aku akan bermain voli lagi, Kiyoko!" aku berseru senang.

Kiyoko tersenyum, "Iya, Noe, cepatlah sembuh,"

🏐🏐🏐

Hari ini aku merasa bosan, tidak ada keinginan untuk pergi ke taman juga. Apa yang harus kulakukan?

"Suster, aku sudah sehat begini masa tidak boleh pulang?" tanyaku

"Dokter tidak mengizinkanmu pulang terlebih dahulu, Noe. Lebam di tanganmu saja masih belum sembuh sepenuhnya."

Aku merengut lalu sepintas ide muncul di otakku.

"Kalau aku menjenguk Hoshiumi-san di kamarnya, Apakah boleh?"

Suster mengangguk, "Baiklah, sesukamu,"

Aku berseru dan segera mengenakan alas kaki lalu keluar menuju kamar Korai.

Sampai di sana, aku mengetuk pintu lalu membukanya.

"Hoshiumi-san!" panggil ku

"Shimizu-san? Kenapa kau bisa tahu kamar inapku?"

"Hehe, aku hanya kebetulan mengetahuinya saja,"

Korai tersenyum manis, "Kemarilah, aku baru saja ingin mendengarkan lagu My Love."

Aku duduk di kursi yang disediakan dan kami mendengarkan musik itu bersama-sama.

So, I say a little prayer
And hope my dreams will take me there

Where the skies are blue
To see you once again, my love

Overseas, from coast to coast
To find a place I love the most

Where the fields are green
To see you once again
My love.

Alunan musiknya indah sekali, terakhir kali aku mendengarkannya bersama papa adalah 3 tahun yang lalu di rumah sakit pula saat papa dirawat. Beberapa hari setelahnya papa dinyatakan meninggal.

"Sepertinya lagu ini akan menjadi lagu favoritku juga," tutur Korai.

Aku tersenyum, "Hoshiumi-san, Terima kasih karena telah hadir di hidupku,"

"Eh? Kenapa tiba-tiba?"

Tawaku lepas, "Tidak tahu, mulutku tiba-tiba ingin mengatakan hal yang aneh,"

Kami terdiam menatap netra satu sama lain.

"Semenjak papa meninggal dan mama hilang entah kemana, hidupku kacau. Aku menyerah dalam segalanya. Tetapi tiba-tiba kau datang menarik tanganku dari sumur yang gelap. Terima kasih, karenamu, aku kembali bersemangat dalam menjalani hidupku. Kali ini aku akan berusaha untuk sembuh."

Korai tersenyum lalu menyuruhku mendekat. Dengan canggung aku mendekat ke arahnya dan betapa kagetnya aku saat ia memelukku dengan erat.

"Terima kasih kembali, Noe."

Jantungku berdetak semakin tak karuan. Aku takut Korai mendengar suara jantungku.

"B-baiklah, waktunya untuk kembali ke kamar inapku. Sampai jumpa, Korai-kun!"

Setelah memanggil namanya langsung tanpa sadar, aku segera berlari keluar kamar. Sekilas kulihat raut wajah Korai memerah. Ya ampun! Aku malu sekali!

Aku tak tahu bahwa hal itu akan menjadi perbincangan terakhirku dengan Korai karena setelah aku kembali ke kamar, esoknya suster mengatakan bahwa Korai kembali dalam keadaan komanya.

SINGKAT. | Hoshiumi Korai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang