' Bertemu Kembali '
(804 word)
Happy reading 🦊🐰
%%%
Hari ini adalah hari pertama Soobin kembali bekerja dengan pekerjaan barunya sebagai pengajar.
Soobin kini tengah terduduk di sebuah halte untuk menemui murid pertamanya.
Murid yang mengambil kelas private, jadi mau tidak mau Soobin harus datang ke rumahnya.
Dari informasi kantor, muridnya bukan seorang anak kecil melainkan pemuda. Tapi Soobin tidak peduli sih siapa muridnya.
Mau yang aki aki atau pun masih bayi akan dijabanin juga sama si Soobin.
Soobin menaiki bis untuk pergi ke rumah muridnya itu.
Sooobin yang telah berada di daam bis itu memasang earphone di telinganya sambil bersenandung kecil.
Keadaan bis cukup ramai. Banyak orang pulang bekerja mendominasi penumpang yang ada.
Soobin mengira rumah muridnya itu sebuah aparterment ternyata tidak. Benar benar rumah megah yang sekarang ia tatap.
Soobin bingung, bagaimana caranya untuk melewati pagar tinggi yang sangat tertutup itu. Soobin norak ya.
Soobin mengaruk kepalanya memikirkan cara agar ia dapat masuk kedalam.
Soobin melihat seklilin and ya!
Soobin menemukan bel nya. Bel sekecil itu, berwarna hitam yang di tempelkan di pagar hitam juga, membuat bingung saja.
Tanpa berlama lama Soobin menekan bel itu. Bel dengan sistem interkom, yang kini mengeluarkan suara mengagetkan Soobin.
" Siapa? ".
Suara berat yang berasal dari bel itu.
" Choi Soobin, pengajar bahasa inggris ".
Soobin menjawabnya dengan lantang.
Sejujurnya Soobin sedikit takut sih. Dari luar rumah ini sangat lah tertutup.
Bisa dilihat dari warna dan model pagar juga dinding yang mengelilingi area rumah megah ini. Terkesan mengerikan.
Tak berselang lama pintu besar nan tinggi itu membuka dirinya sendiri, alias otomatis.
Soobin yang melihatnya langsung masuk and wala!
Ini rumah atau resort?, di dalam rumah serasa di dalam hutan alami.
Baru masuk langsung disuguhkan jalanan batu yang di sisi kanan kirinya penuh dengan bambu bambu rindang.
Jalan sedikit terlihat kolam yang begitu besar bak danau buatan dengan gazebo dan jembatan.
Di sebrangnya, ada kolam koi yang didalamnya ada ikan koi yang begitu gemuk dan sehat.
Bisa membayangkan seperti apa resort kan?, rumah muridnya seperti duplikat resort tersembunyi.
Soobin yang melihat keadaan sekitarnya yang begitu sejuk itu ternganga hingga tak sadar sudah berdiri tepat di depan pintu utama.
Soobin memencek bel kembali. Pintu besar itu terbuka memperlihatkan dua pelayan yang sudah menyambut Soobin dengan baju khas pelayan.
" Pengajar bahasa inggris tuan Choi, benar? ".
Pelayan itu melayangkan pertanyaan kepada Soobin yang baru saja terduduk.
Soobin hanya mengangguknya lalu tersenyum. Pelayan itu meninggalkan Soobin dan pelayan satunya datang dengan nampan yang di bawanya.
Pelayan itu membungkukkan badannya lalu bertanya, " Permisi, anda ingin minum apa? ".
Soobin tak expect akan di layani bak tamu hotel bintang 5.
Soobin yang ditawarkan itu bingung. Pada akhirnya hanya meminta air mineral dengan es batu.
Soobin menunggu di kursi sofa yang begitu besar sambil melihat lihat sekeliling.
Banyak sekali setifikat dan penghagaan yang terpajang.
Sudah 15 menit tapi muridnya tak kunjung menemuinya juga.
Soobin yang suntuk memutuskan untuk bangkit dari duduknya lalu pergi ke sebuah rak rak yang terdapat foto foto, mungkin foto muridnya.
Soobin dengan hati hati meraih lalu mengambil salah satu figura itu, ia menyipitkan matanya seperti memfokuskan matanya ke suatu objek.
Soobin yang masih serius tiba tiba saja dikejutkan oleh suara bariton yang menyapa gendang telinganya.
Soobin dengan cepat mengembalikan figura yang tadi sedang ia pegang lalu membalikkan badannya.
Kini ia dan muridnya saling berkontak mata, saling menukarkan batin pikiran.
Soobin terpatung oleh seseorang yang ada didepannya, tepat dihadapannya saat ini.
Sosok yang sudah lama sekali tak pernah ia jumpai dan kini ia bertemu secara tidak sengaja.
Choi Yeonjun, ya sosok Choi Yeonjun akhirnya memunculkan dirinya kembali pada pandangan dan pikiran Soobin.
Soobin yang masih terpatung itu kini tengah bekecamuk dengan pikirannya sendiri.
Memori yang ada pada masa lalunya itu seolah terbangun kembali setelah melihat kehadiran Yeonjun.
Dada Yeonjun serasa di tonjok dengan keras setelah melihat Soobin yang sudah lama ingin ia temui.
Hening memenuhi suasana ruang tamu. Keduanya masih bungkam.
Yeonjun menghela nafasnya lalu berjalan menuju sofa, duduk lalu memperhatikan Soobin yang masih mematung.
" Tunggu apa lagi?. Kau guruku, bertindak lah profesional ".
Kalimat Yeonjun membuyarkan pikiran Soobin. Soobin langsung tersadar, ia dengan cepat membuang pikiran tentang masa lalunya itu.
Apa yang dikatakan Yeonjun benar. Ia harus profesional. Itu urusan pribadinya yang tidak seharunya Soobin campurkan.
Soobin melangkah menuju sofa, Soobin tidak duduk di sofa melainkan duduk di karpet.
Soobin membuka tasnya lalu menyalakan laptopnya sembari mengeluarkan beberapa buku untuk muridnya.
" Ini kamus untuk anda ".
Soobin menyerahkan kamus tebal yang dibawanya kepada Yeonjun.
Yeonjun menerimanya tanpa berkata apa apa.
" Panggil saya Soobin saja. Ini kartu nama saya jika anda butuh ".
Soobin menyodorkan sebuah kartu namanya. Soobin berlagak bak baru bertemu pertama kali dengan Yeonjun.
" Terima kasih ". Balas Yeonjun datar.
Keduanya kini tengah canggung sekali. Momennya tidak pas sama sekali.
Rasanya Yeonjun ingin memaki maki Heuningkai sebagai pelaku yang mencarikan pengajar bahasa inggris untuknya.
Seharusnya ia menanyakan dulu siapa gurunya, kalau sudah begini kan repot.
– to be continued –
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE WILL MEET AGAIN [yeonbin]
Romance" Jika kamu mencintai sebuah mawar, maka kamu harus mencintai durinya juga ". - Choi Soobin. / ON GOING/ WARNING! Semi baku. Slow update #2 yeonbin (21/07/22) #4 moa (03/08/22) #1 yeonbin (23/09/22) Start : 22/06/22 Finish : -