Nadia kembali melihat di sekitar, tanaman hijau yang berada di taman begitu indah. Nadia belajar untuk mensyukuri apa yang saat ini terjadi, berharap esok akan ada keajaiban yang justru menolongnya. Keajaiban di mana Nadia akan dihargai dan disayangi.
"Ibu, kenapa ibu sendiri di sini?" Ada suara yang Nadia kenal. Nadia langsung menoleh dan ternyata memang benar, Sherina menyusul Nadia dan menemaninya di taman.
"Ibu lagi melihat keindahan yang ada di taman ini, Ibu suka sekali di sini." Nadia berusaha menyembunyikan kesedihannya.
"Oh...Sudah bilang sama Ayah, Bu?" tanya Sherina sembari memeluk boneka hello kitty.
"Sudah," Nadia menjawab singkat, sebab Nadia masih menetralisir rasa yang ada di hatinya.
"Terus jawaban Ayah, bagaimana?" tanya Sherina lagi.
"Tidak apa-apa, Ayah mengizinkan kita bersama, " Mendengar jawaban itu, Sherina justru melompat-lompat kegirangan.
"Yeyyyyy... Alhamdulillah." Dengan wajahnya yang lucu dan imut serta senyuman yang memancar dari wajahnya.
Kemudian Nadia meminta agar Sherina duduk di ayunan bersamanya.
"Sherina bahagia? Ada Ibu di sini?" tanya Nadia.
"Ya jelas dong, Bu. Sudah lama ibu ku pergi, sekarang sudah ada ibu di sini. Jadi aku tidak bersedih lagi," jawab Sherina dengan kepolosannya.
"Kalau seumpama, Ibu pergi dari sini?" tanya Nadia.
Sherina hanya terdiam, dia tidak mampu menjawab pertanyaan Nadia. Mata Sherina mulai berkaca-kaca, Sherina tidak bisa membayangkan jika dia harus kehilangan ibu untuk kedua kalinya. Melihat mata Sherina yang sudah mulai tidak terbendung lagi air matanya, Nadia berkata.
"Aku sudah berjanji dari awal, akan menemanimu. Jadi, kamu tidak usah bersedih. Ibu pasti akan terus menjaga dan merawatmu." Nadia menyeka air mata Sherina. Mendengar akan ucapan Nadia, Sherina akhirnya memberikan senyuman kembali.
"Ibu, tidak akan ingkar janji?" tanya Sherina.
"Iya, Ibu janji." jawab Nadia.
Sekarang tidak ada alasan untuk Nadia pergi, Nadia terpaksa terus tinggal di rumah itu. Nadia yang harus juga berusaha menepati janji, kepada seorang anak yang sudah dia sayangi. Nadia harus bertekad kuat, sebab yang dia pikirkan saat ini bukan hanya kebahagiaannya. Akan tetapi, ada kebahagiaan Sherina juga.
Nadia tidak ingin, Sherina nantinya akan merasakan hidup yang pernah Nadia rasakan. Hanya karena keegoisan orang dewasa, harus ada anak yang terluka. Rasa trauma yang seharusnya tidak ada, justru menjelma dan selalu terbayang-bayang dalam ingatan. Jika pun Nadia bisa memilih dahulu, Nadia akan merancang setiap kejadian yang akan menimpa hidupnya. Serta mengubah takdir yang tidak indah menjadi indah. Akan tetapi, hal itu sangat mustahil.
Hanya Allah lah yang menentukan segalanya dan hanya Allah yang maha tahu, apapun yang akan terjadi dan menimpa hamba-hamba_Nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA NADIA (Goodnovel)
RomantizmCerita ini bisa dibaca selengkapnya di aplikasi Goodnovel. Sejak ibunda tercintanya tiada, dia harus menjalani kehidupan yang begitu pahit. Dia harus menerima kenyataan bahwa ibu tirinya telah menjodohkannya dengan Marvel, laki-laki kaya dan kasar...