Red Velvet Frappuccino- JENLISA GxG

2. Miss that lips

Thank you for leaving a trace.

_______________

"Kau mau kemana jennie ?"tanya joy ketika melihat jennie seketika berlari menghampiri seorang wanita

Joy dan rosie mengikuti arah pandang dan jennie berlari, keduanya terkejut seketika membulatkan matanya melihat siapa yang dihampiri jennie dengan begitu tergesa.

"Astaga dia benar-benar menghampirinya, bagaimana ini joy, aku hanya bercanda kupikir jennie sudah melupakan tentang pernikahan itu"

"Pagi ini disuguhi drama sebelum memulai perkuliahan, dia akan kembali dengan mencecarmu karena telah membohonginya, siapkan mentalmu rosie"ucap joy dengan santainya sementara rosie menutup sebagian wajahnya dengan buku yang dia bawa, kedua matanya masih lekat memandang jennie yang berdiri didepan sana.

_____

"Ikut aku, kalian diam !"

Jennie menarik tangan seorang wanita yang sedang duduk bersama sahabat-sahabatnya di cafetaria, dia menariknya menjauh dari sana, mereka berhenti disebuah lorong yang masih sepi dari para mahasiswa lain.

"Apa yang kau lakukan "

Wanita itu mendengus kesal melepaskan tangannya dengan gusar dari genggaman tangan jennie dan jennie hanya menatapnya tajam, kedua tangannya bersilang didada, jennie berdiri tepat dihadapan wanita itu.

"Dengarkan aku Lalisa Manobal, wanita yang sudah mencuri perhatianku, wanita yang mempesona hampir seluruh mahasiswi dan juga mahasiswa dikampus ini, wanita yang sempat singgah hanya beberapa bulan dihidupku meskipun kami sudah memiliki kekasih, kita melewati kesenangan bersama apa kau lupa"

Lisa, ya wanita itu adalah lisa, mereka memiliki waktu bersama yang berkualitas disaat keduanya memiliki pasangan masing-masing, mereka hanya ingin menjalaninya, keduanya nyaman dengan hubungan yang mereka jalani secara diam-diam, namun beberapa minggu kebelakang hubungan mereka telah selesai.

Tunggu, tapi bukan mereka yang mengakhiri namun lisa, sedangkan jennie masih tidak bisa menerimanya. Lisa masih menatap heran jennie dengan semua ucapannya.

"Apa kau mabuk j ? Sudah kubilang berhenti minum alkohol"

"Aku tidak mabuk, apa kau benar-benar akan menikah ? Dengan siapa pria atau wanitamu?"

Jennie menaikkan kedua alisnya bertanya dengan sebuah gerutuan, lisa hanya terdiam dengan seluruh ucapan jennie yang bahkan tidak dia pahami.

Lisa terheran dengan kedua matanya yang membulat sempurna melihat jennie masih dengan wajah menantang berbicara dengannya, dia bahkan tidak tahu apa yang harus dikatakan dengan pembahasan yang tidak pernah terpikirkan sedikitpun.

"Jangan berpikir untuk menikah dengan orang lain, kau boleh menjalin hubungan dengan siapapun, tapi diakhir kau hanya boleh menikah denganku, ingat itu !"

Lisa mematung dia semakin terheran dengan sikap jennie, lisa masih hanya terdiam tanpa sepatah katapun saat ini.

"Aku tidak---"

Jennie memotong ucapan lisa dengan menempelkan jari telunjuk dibibir lisa seraya mendekatkan wajahnya yang kini tepat berada dihadapan lisa.

"Dengarkan aku, jangan pernah ada orang lain yang memanggilmu dengan sebutan lili, jangan pernah berani mengganti password apartemenmu dan jangan pernah berusaha membawa siapapun kedalam apartemenmu kecuali aku and i'm gonna get you back lili, tunggu aku"

Seketika jennie melesatkan sebuah kecupan singkatbdi bibir favoritenya itu, dia pergi meninggalkan lisa yang masih terpaku disana, jennie pergi dengan sebuah seringai diwajahnya, dia berjalan dengan santai dan riang bergabung kembali dengan kedua sahabatnya disana.