11. A Cancer

925 103 0
                                    


Thank you for leaving a trace.






_______________
Author POV

"Astaga apa yang kau pikirkan jennie, mabuk lagi demi Tuhan kau benar-benar, langsung bawa kekamarnya joy"

Rosie dan joy membopong jennie kekamarnya,  merebahkannya diranjang, kembali jennie mabuk setelah perdebatannya dengan lisa dia seketika pergi ke sebuah kedai dengan memesan beberapa botol soju dan gilanya semua botol habis, rosie dan joy hanya menghela nafas kasar melihat kondisi sahabatnya saat ini.

"Mengapa selalu nancy lisa"

Ucap jennie terisak dan kedua sahabatnya hanya bisa diam serta mendengarkan seluruh ocehannya, dia akan mengatakan semua ketika sedang mabuk, keduanya sudah paham, itu sebuah kejujuran dari hatinya.

"Kau bertengkar dengan lisa?"tanya joy lirih

Biasanya jennie akan menjawab apa yang ditanyakan padanya ketika mabuk dan mereka yakin semua yang keluar dari mulutnya adalah kejujuran.

"Ya, dia pergi dengan nancy tidak mau menemaniku"

"Apa kau benar-benar mencintainya?"

"Hmmm"

"Bukankah kau hanya bermain-main dengannya?"

"Aku mencintainya, tidak boleh nancy, hanya aku"

"Lupakan lisa"

"Tidak mau, ssssh perutku sakit"

Jennie seketika membuka matanya perlahan, dia bangun dan berusaha berdiri namun kedua sabatnya berusaha menahannya ketika tubuh jennie akan terjatuh kelantai.

"Mungkin dia akan muntah, bawa kekamar mandi rosie"

Merekapun bergegas membawa jennie kekamar mandi, jennie seketika memuntahkan seluruh isi perutnya kedalam closet,  dia seketika duduk serta menyandarkan tubuhnya ke dinding.

Antara sadsr dan tidak, jennie seketika kembali terisak, rosie mencoba membersihkan sedikit kekacauan disana dan kembali duduk dihadapan jennie.

"Mengapa kau menangis?"

Rosie menyeka air mata dipipi sahabatnya, jennie seketika menangis parau masih setengah sadar, jennie tidak dapat menahan kesedihannya.

"Aku mencintai lisa, bahkan sangat, namun seolah dia tidak pernah menganggapku jika kita sedang tidak bersama, dia tidak pernah mengirimku pesan, bahkan dia tidak menerima panggilanku, apa dia tidak mencintaiku ? mengapa aku merasa jika lisapun merasakan hal yang sama seperti apa yang kurasakan, dia tidak pernah mengatakan dia mencintaiku, meskipun aku memaksanya, tapi aku benar-benar merasakan perasaan cintanya padaku"

"Apa benar-benar dia tidak mencintaiku rosie, joy  bagaimana ini aku tidak bisa menghentikan perasaanku padanya, aku tidak ingin nancy disampingnya, bisakah aku yang menjadi kekasihnya, lisa tia tidak pernah menganggapku ada"

Jennie menangis tersedu melampiaskan seluruh emosi dan perasaanya, joy dan rosie hanya bisa memberikan sebuah pelukan saat ini, mencoba menenangkannya dari kekecewaan terhadap lisa.

"Sssssh perutku sakit"

Rosie segera membuka kembali closet dan benar saja jennie kembali memuntahkan isi perutnya namun seketika rosie dan joy terkejut melihatnya tidak ada isi dia hanya mengeluarkan cairan namun disertai bercak darah, rosie seketika memflushing seluruh isi closet agar jennie tidak melihatnya dan segera mereka membawa jennie kembali kekamar dan merebahkannya, mereka meninggalkan jennie dikamarnya membiarkan sahabat itu beristirahat.

Red Velvet Frappuccino- JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang