6. A Mountain

1.1K 138 1
                                    

Thank you for leaving a trace.









************
Jennie POV

"Kau sudah bangun rupanya?"

Ucap suara seseorang yang kukenal dan seketika aku membuka mataku melihat sekitar namun ini bukan diruanganku dan kulihat tubuhku setengah naked, sial.

"Kau menghubungiku namun kau memanggil nama lain saat kau dalam keadaan tidak sadar"ucap irene seketika mengejutkanku, akupun bergegas untuk duduk dan menyandarkan tubuhku di headboard dengan menarik selimut agar menutupi tubuhku saat inu

"Siapa yang kupanggil?"

Ini berbahaya bagaimana jika nama lisa yang ku gumamkan, ya Tuhan jangan sampai"

"Entahlah, sebuah bunga 'lili' jika aku tidak salah mendengarnya, suaramu sungguh lirih"

Damn it ! Aku harap kau tidak mencurigaiku irene dan maagkan aku, alkohol sialan silahkan kau mambuatku candu namun jangan buatku menjadi orang bodoh dengan racauan itu.

"Apa benar itu sebuah bunga atau sebuah nama jennie?"

"Mungkin ya bunga lili bukankah itu kesukaanku, mana aku tahu irene aku tidak sadar"

Aku berusaha meyakinkannya, jangan sampai dia mencurigaiku dan mengapa aku menghubungi irene semalam, mengapa tidak rosie, joy atau bahkan lisa.

Lisa kau melukaiku.

Seketika aku teringat kembali tentang semalam, aku memang bukan kekasihmu, tapi kau pernah mengatakan padaku, jika itu adalah tempatku, hanya aku yang kau ijinkan untuk berada didalamnya dan kau membohongiku lisa. Dan bodohnya aku kembali menitikkan air mata, irene menyadari itu dan dia seketika duduk disampingku.

"Mengapa menangis?"irene menyeka air mataku dan sialnya bukan mereda aku semakin terisak.

Irene berusaha menenangkanku, dia memelukku dan membelai lembut rambutku seraya mengecup pelipisku.

"Ada apa?"

"Tidak apa hanya sedih saja aku berjanji pada diriku sendiri untuk berhenti minum namun bodohnya aku mengulanginya"

"Perlahan kau pasti bisa, bersihkan dirimu kita sarapan bersama, aku tunggu diluar"

Jelas saja bukan itu alasannya, maaf aku berbohong padamu irene. Diapun beranjak meninggalkan kamar dan aku kembali masuk dalam lamunanku dengan masih terisak.

Aku bukan kekasihnya tapi merasakan sakit yang teramat, apalagi nancy yang jelas-jelas kekasihnya, kami mengkhianati kekasih kami, bagaimana perasaan mereka jika mengetahuinya.

Kau racun sekaligus penawarku lisa.

Aku meraih ponselku dan banyak sekali pesan serta panggilan dari rose dan joy.

"ASTAGA AKU LUPA !"

Aku bergegas membersihkan diri, sial hari ini jadwal mendaki kami dan mereka sudah menungguku jadwal keberangkatannya memang masih nanti siang namun aku belum bersiap sedikitpun.

"Irene maaf aku harus segera bersiap, aku lupa hari ini jadwal mendakiku"

"Sarapan sebentar, setelah itu kau kuantar"

"Tidak perlu, aku pergi, terima kasih irene bye"

Akupun bergegas pergi setelah memberi satu kecupan dipipinya. Mengapa aku bisa lupa astaga jennie, rose dan joy pasti mencecarku disana.









************
Lisa POV

Aku tidak mengira jika dia ikut, apa dia yakin ? kurasa dia bukan pendaki, menurut rosie ini pendakian keduanya. Dia berlari terengah dengan hanya membawa backpack seriously jennie hanya itu yang kau bawa.

Red Velvet Frappuccino- JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang