Hai aku comeback , btw ada yg udah nonton drama Doy ? Aku belum kuat , ya meskipun dramanya bagus akting doynya juga bagus aku liat di treaser sama cuplikan"nya tapi aku masih takut jd gosong kaya pas nonton drama Jaehyun , tapi bakal aku dukung kok cuma lagi siapin mental aja hehe .... Oke lanjut 💚
Eh jangan lupa vote ya di setiap part, makasih 💚
.
.
.
.
.
.Hujan tak kunjung berhenti...
Setelah beres bekerja Ranty akan menaiki bus bersama Lisa sahabatnya...
Mobil Ten tiba-tiba berhenti di hadapannya..."Ran please! Oke terserah kamu kali ini tapi omongin dulu baik-baik"Ten memohon.
"Iya Ran, ayok kalian masuk dulu!"Lucas.
"Gak ada salahnya yuk Ran !"bujuk Lisa.
Lisa pun masuk mereka duduk di belakang sementara di depan Lucas dan Ten.
Setelah mereka sampai di suatu caffe...
"Guys selesain masalah kalian , kita tunggu disana!"Lisa berlalu menggandeng Lucas.
"Maafin oppa , emang oppa ga bisa termaafkan tapi kemaren juga oppa ga sadar , oppa hanya meminum juss setelah itu oppa beneran ga sadar lalu ntah kapan Doyeon disana!"Ten.
"Cukup!"Ranty yg seolah jengah.
"Iya memang , Semua memang salahku Ran!"Ten menunduk.Ranty pun menunduk menahan tangisnya.
"Aku tak akan menahanmu lagi dengan pria brengsek sepertiku!"Ten pasrah.
Ranty melotot marah.
"Maksudnya?"Ranty kesal.
Ten hanya menunduk
"Maaf kak apa ada yang namanya Kim Ranty ? Taxi sudah siap di depan!"tiba-tiba datang seorang sopir taxi.
"Oppa maksudnya ini apa?"Ranty.
"Kamu hati-hati pulangnya!"Ten.
"Tunggu sebentar pak nanti dia kedepan!"Ten kepada supir taxi.
Ranty yang tak habis pikir...
"Oppa nyerah ? Daripada jelasin dari pada perbaikin oppa nyerah gitu aja ?"Ranty kesal.
"Oppa ga nyerah tapi semua percuma Ran, kamu juga udah ga cinta kan sama oppa , kamu udah bahagia sama Doyoung maupun Jaehyun!"Ten.
"Jadi semua salahku ? Aku yang salah?"Ranty mulai bangkit dan marah.
"Ngga, tapi..."Ten berusaha menjelaskan.
"Ternyata laki-laki yang kupilih brengsek lagi , selamat berbahagia dengan mantanmu maaf aku sudah menjadi penghalang untuk kalian berdua!"Ranty berlalu begitu saja...
Didepan caffe...
"Ayok non masuk!"supir taxi.
"Ngga usah pak bukan saya yang pesen tapi laki-laki yang tadi ngobrol sama bapak!"Ranty.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Vs Dream
Fiksi Penggemaraku terjebak disuatu keadaan mimpiku bersama biasku yang terasa seperti dunia nyata dan terus menerus terjadi membuatku makin menginginkannya (biasku), tapi aku harus sadar bahwa aku memiliki Ten di dunia nyata meskipun yaa sifat posesifnya kadang m...