Setengah Tiga

731 79 9
                                        




Pukul 02.27, Kaisar baru aja ngecek jam tangannya saat ia menuruni tangga kos-kosan Dirga. Padahal jelas banget niat Kaisar datang ke kos Dirga sore tadi cuma mau numpang wifi-an doang buat ngirim tugas kuliah, tapi malah keterusan mabar dan ngobrol ngalur ngidul ngebahas banyak hal. sewajarnya cowok-cowok kalau udah ngumpul jadi satu, gosipnya lebih mantep dari pada cewek-cewek, pokoknya lupa waktu sampai lupa diri. Kalau kopi seteko plus rokok sebungkus belum abis gak bakal ada yang angkat pantat.

Udah ditawarin sama Dirga buat nginep aja sekalian balik besok pagi. Tapi Kaisar kekeh pulang, soalnya besok dia ada jadwal nganterin ibunya kontrol bulanan ke rumah sakit.

"Gak papa lo balik jam segini?" Tanya Dirga yang ikut turun ke bawah barengan sama Kaisar.

"Emang gue cowok apaan sih takut pulang." Sahut Kaisar sambil menepuk punggung Dirga sedikit keras.

"Ini tuh jam-jamnya banci nyari mangsa, gue gak mau aja sahabat gue yang gak berguna ini jadi santapan banci birahi." Ejek Dirga, pengen ngakak kenceng sih tapi sadar kalau dia bakal dikira kuntibapak sama penghuni kos lain.

"Sialan lo." Balas Kaisar.

"Hati-hati bro."

"Yoi."

Keadaan sekitar emang sudah sepi banget, ya lagian siapa juga yang iseng masih keluyuran di jam setengah 3 kaya gini. Kaisar keluar dari gerbang dan menuju parkiran motornya. Langkahnya melambat karna dia gak sengaja denger ada cewek lagi menjerit. Ngejeritnya sih lebih kek kenikmatan, tapi gak tau deh lagian suaranya samar banget gak jelas.

"Sial." Batin Kaisar, siapa yang menjerit nikmat dipinggir jalan, ya kali mbak Kunti dan mas Pocong lagi bercinta. Gak mungkin kan? Langkah kakinya makin cepat, Kaisar segera duduk di atas vespa jadulnya, buru-buru pasang helm dan berniat pergi.

Baru aja dia idupin motor, lampu motornya menyorot sebuah mobil yang sedikit agak goyang. Pemandangan yang menjawab pertanyaan Kaisar tentang suara jeritan cewek. Padahal tadi dia berburuk sangka kalau yang menjerit tadi tuh mbak kunti iseng ternyata ada mbak-mbak sange lagi keenakan.

"Ke yoyo gak nyampe 200rebu malah milih di mobil, mau ngewe modal dikit napa." Sindir Kaisar, mengomentari pemandangan didepannya.

Dengan acuh, Kaisar menjalankan motornya pelan, dan akan melewati mobil bergoyang itu tapi saat motor Kaisar berjarak lebih dekat, pintu belakang mobil terbuka dan tiba-tiba seorang cewek melompat dari dalam mobil, hampir aja ditabrak olek Kaisar kalau dia gak buru-buru narik rem tangan.

"Allahhuakbar." Reflek Kaisar kaget. Untung latahnya bagus.

Tatapan matanya menyoroti cewek yang kini tersungkur dijalan. Si cewek yang nyaris telanjang, udah gak pake baju bagian atas tubuhnya cuma ditutupin kutang hitam. si cewek meringis, mencoba menutupi dadanya dengan lengan dan mencoba berdiri dan sedikit kesulitan.

"Astagfirullah." Kaisar istigfar, takut dosa ngeliat yang bukan hak dia. Ia cepat-cepat memalingkan wajah, tapi sempat ngintip dikit.

"Brengsek." Suara cowok terdengar memaki, membuat Kaisar tersadar dan melihat kearah laki-laki yang keliatan lagi sange banget dan emosi bersamaan. Si cowok yang baru turun dari mobil udah gak pake kaos, cuma pake celana jeans yang kancing dan resletingnya belum ditutup.

Cowok itu melewati Kaisar tanpa peduli akan kehadiran orang lain disana. Ia berjalan kearah cewek yang terlihat frustasi dengan sudut bibir yang mengeluarkan sedikit darah. Cowok itu gak berperasaan menarik rambut panjang si cewek yang menjerit kesakitan. Cukup lama Kaisar mencerna pemandangan dihadapannya.

"Lepasin gue bangsat." Jeritan itu keluar dari mulut si cewek menyadarkan Kaisar, buru-buru ia menyandarkan motornya berniat menolong.

"Lo mau lari dari gue?" Teriak cowok sange frustasi.

K en KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang