"Mau kemana lo?" Tanya Chiko saat melihat pergerakan Kadit yang tiba-tiba. Padahal sudah lebih satu jam Kadit cuma uring-uringan main HP.
"Nganterin cewek pulang." Jawab Kadit sambil memakai jaketnya.
"Lo punya cewek? Sejak kapan? Emang udah move on dari Adel?" Tanya Chiko lagi, karna tau banget kalau temennya satu ini udah lama memutuskan untuk hidup menjomblo karna gagal move on dari mantan pacar terakhirnya.
"Ceweknya sean."
"Hah? Maksud lo Kamala?" Tanya Chiko.
"Emang ada yang lain?" Tanya Kadit balik.
"Ya itu aja sih."
"Yaudah gue cabut dulu."
"Jangan lo tikung!" Chiko memperingati.
"Bukan jalanan bos, gak ada tikungan!" Sahut Kadit, setelah itu bergegas meninggalkan Chiko.
Tidak perlu waktu lama untuk Kadit sampai diparkiran tapi ia tidak melihat keberadaan Mala, cewenya Sean. Ini bukan kali pertama Kadit nganterin ceweknya Sean pulang, dalam seminggu ini udah tiga kali mereka barengan. Kadit juga gak tau Sean seibuk apa sampai cewenya mesti dianterin sama Kadit.
"Hai Dit." Sapa Mala.
Kadit menoleh saat namanya terpanggil. Ia melihat Mala yang sedikit mempercepat langkah kakinya mendekat sambil tersenyum ramah. Kadit cepat-cepat matiin rokoknya begitu melihat Mala.
"Nunggu lama ya Dit? Sorry banget gue tadi mendadak ada urusan dikit. Maaf ya." Ucap Mala, menjelaskan kenapa ia baru saja sampai.
"Santai aja, gue juga baru banget disini kok. Ini mau langsung pulang?" Tanya Kadit. Mala mengangguk.
"Dit. Tapi lo bisa gak drop gue di Artland? Gue mau nyari alat lukis, Nanti kalau lo mau langsung balik gak apa-apa, ntar gue balik sendiri." Ucap Mala.
"Ntar gue tunggu lo sampai selesai terus gue anterin sampai kos lo. Gue gak masalah banget." Ucap Kadit.
"Emang gak apa-apa ya, Dit? Takutnya lo ada urusan lain sih." Ucap Mala merasa gak enak kalau harus bikin repot Kadit.
"Aman kalau sama gue. Kebetulan gue free aja sih. Lagian kalau lo sampai balik sendiri bisa-bisa gue ditebas cowok lo." Ucap Kadit, membuat Mala terkekeh.
Kadit menghindari debat gak penting sama Sean cuma karna dia gak nganterin Mala sampai ke kosnya.
"Sorry ya Dit, jadi ngerepotin lo."
"Sip aman, yuk langsung."
"Iya."
Kadit menghentikan mobilnya disalah salah satu toko Atk karna Mala akan membeli beberapa keperlua lukis. Karna malas menunggu di mobil, Kadit lebih mengekor dibelakang Mala.
"Lo suka lukis?" Tanya Kadit.
"Suka."
"Seru banget kalau punya hobby gitu."
"Lo emang gak ada?"
"Ada sih?"
"Apa?" Tanya Mala.
"Tidur."
"Ihh itu sih bukan hobby ya." Ucap Mala cemberut saat mendengar jawaban Kadit, "Pantesan tiap ketemu gue, muka lo bantal banget." Tambah Mala lagi, Kadit cuma terkekeh aja.
"Sini gue bawain." Ucap menawarkan Kadit saat melihat Mala kesulitin bawa beberapa barang.
"Makasih, Kadit." Ucap Mala, "Lo udah makan atau belum?"
"Belum sih, kenapa mau ngajak gue makan?"
"Iya. Gue bayarin deh, lo udah sering nolong gue banget. Sebagai ucapan terima kasih." Ucap Mala.
"Oke!"
Mereka melanjutkan pencarian alat lukis untuk Mala dan selanjutnya mampir kesalah satu tempat makan.
"Makan lo kuli juga ya." Tegur Kadit saat melihat porsi makan Mala.
"Iya ya? Yaudah sih, yuk makan." Ucap Mala. Kadit cuma tersenyum melihat tingkah Mala.
setelah makan siang, Kadit langsung anterin Mala pulang.
"Mala." Panggil Kadit.
"Ya?"
"Simpan nomer HP gue, kalau Sean emang gak bisa nganterin lo balik, langsung hubungin gue aja." Ucap Kadit.
"Oke!" Mala menyodorkan HPnya pada Kadit, dan mereka saling bertukar nomer HP setelah beberapa kali pulang bareng.
VERSI LENGKAP BISA DIBACA DI KARYA KARSA YA
ID : pyupyu94 - mldagnaf
Link : https://karyakarsa.com/mldagnaf/tikungan-tajam-787197
KAMU SEDANG MEMBACA
K en K
FanfictionKumpulan berbagai cerita yang bernuansa lokal 🖤 🚨Kaistal Area🚨