Lagu

151 17 1
                                    

"Wahh... perutku sangat kenyang~" ucap Riku sembari meletakkan piring yg sudah ia cuci di wastafel ke rak piring.

"Masakan Rui-san benar-benar hebat, dia pandai memasak seperti Mitsuki"

Setelah selesai mencuci piring,Riku berniat kembali ke kamar tapi dia merasa tak enak karna ini rumah Rui.
Jadi setidaknya dia harus bertanya pada Rui apakah ia boleh menginap untuk semalam saja.

Tapi Riku sudah mencari kesana dan kemari dan masih belum menemukan Rui,dia tak menyangka rumah Rui sangat besar sekali.Sampai Riku mendengar suara.

"Eh..suara?ini... suara piano?" ucap Riku mencari sumber suara itu dan mencoba memastikannya.

Riku yg mengikuti suara itu kini berada di dekat ruangan yg pintunya terbuka dan suara keluar dari ruangan itu.

"Ternyata benar, suara piano"

Riku mendekati pintu ruangan itu,dan perlahan mengintip dari balik pintu untuk melihat kedalam ruangannya.

Seketika manik Crimsonnya melebar dan bersinar kagum melihat sang surai salju sedang memainkan sebuah piano dengan penuh penjiwaan, bahkan hembusan angin malam hari tidak menggangunya serta membuat dirinya semakin menikmati memainkan piano tersebut.

Riku terdiam,dia sangat terpesona dengan pemandangan didepannya sampai tak bisa berkata kata.
Dadanya sangat berdebar-debar,lagu yang sedang ia dengarkan juga membuat hatinya semakin senang seperti sedang berada di musim semi yg sangat-sangat diimpikannya.

Hingga Si surai putih yg sedang memainkan piano itu mendongakkan kepalanya dan tersenyum penuh kebahagiaan,ia sudah selesai menyelesaikan permainannya.

Senyuman Rui yang sangat puas membuat Riku semakin kagum lagi dan lagi,tidak peduli dengan banyaknya keringat Rui terlihat benar² puas.ditambah hembusan angin malam menerjangnya lagi membuat surai putihnya menari-nari kembali,dirinya yg tidak memakai kacamata terlihat begitu manis dengan senyuman yg masih mengembang itu.

Di sisi Rui...

Kini si manik lautan menatap kedua tangannya dengan manik berkaca-kaca.

"Aku.... melakukannya..." ujarnya sangat lirih karna tak kuat menampung buliran air mata yg sudah siap akan jatuh.

Prok...prok...prok...

Air matanya yg tadinya akan jatuh tersedot kembali,Rui terkejut dengan suara tepuk tangan itu dan lantas ia melihat kesamping.

Ternyata Riku yg bertepuk tangan dan tak lupa ia bersorak dengan penuh semangat,panah imajiner muncul di dahinya.Sekarang ingin sekali dia memukul kepala si Crimson itu karna membuat momen harunya buyar.

"Rui-san!Tadi itu sangat luar biasa,lagu itu dan caramu yg memainkannya....Houtou ni Kakkoiii!!!"

"Ah tidak!lebih tepatnya Sangat² luar Biasa!!!"

"Kau tau, jantung ku tadi rasanya seperti mau copot saat melihat permainan-Hmmmph!!!"

"U.ru.sai!"

Riku pun langsung ciut, Rui yg tadi dikaguminya kini berubah seperti Shinigami yg siap mencabut nyawanya.

"Hwaaaa...kowaiiii!!!"

"Bicara lagi,tewas kau!"

Ancaman itu pun membuat Riku diam tak bisa berkata-kata lagi.

"Haaaaaah...sejak kapan kau melihatku?" Tanya Rui yg sekarang memakai kacamatanya kembali.

"Mu..mungkin..di..pe-per..tengahan..musik t-tadi..." Jawab Riku yg masih takut,tapi dia juga kecewa Rui make kacamatanya lagi.Padahal dia manis loh kalo ngak pake kacamata.

[ Idolish7 x male! Oc ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang