"Masih dingin seperti dulu, tapi kali ini kau sudah dewasa jadi rasanya kau terlihat begitu 'keren' jika dilihat. Padahal dulu tinggimu masih sepinggangku"ucap Takamasa memperhatikan Rui dari atas hingga bawah."Jika kau kesini hanya untuk mengenang masa lalu lebih baik aku pergi!"seru Rui akan melangkah pergi.
"Kenapa kau curiga sekali padaku Ruiki?Aku jadi sedih.."
Dan perkataan Takamasa sukses membuat Rui mengerem kakinya, membuat si surai salju tertawa penuh dengan kekecewaan berat.
"Haha...curiga?!sedih?! Andai membunuh tidak dilarang akan segera aku lakukan padamu Kujo Takamasa!"geram Rui mengepalkan kedua tangannya.
"Dan ingat,bagiku setiap orang yg kau dekati, pasti kau memiliki tujuan tersendiri. Jadi saat ini pun kau mendekatiku, pasti ada rencana gila dikepalamu itu"imbuhnya menunjuk pria berumur itu.
"Ruiki, aku tau kau berbicara seperti ini karna masa lalu. Andai saja kau mau menerima tawaranku dulu, kau pasti tidak perlu tau kenyataan itu hingga sekarang.
Dan mungkin, kau dan kakak kembarmu masih bisa bersama?"
"Cukup!!
Rui melepaskan kacamatanya. Manik lautan miliknya bersinar ditengah rembulan,menatap Kujo Takamasa penuh dengan kebencian.
Kujo Takamasa yang melihat pemandangan itu tersenyum lebar. Bisa melihat peristiwa seperti itu merupakan hal langkah, walau anak dihadapannya menatap dirinya penuh kebencian sekalipun.
"Kakakku hanya Reina! Hanya dia!" tegas Rui mengigit bibirnya.
"Ah..kau tidak mau mengakui kakak kembarmu ini,Ruiki?aku jadi kasian pada Raiki.."cibir Takamasa menunjukkan ponsel tepat didepan wajah Rui.
Dan bisa Rui lihat jelas, sosok yang sama persis seperti dirinya. Tidak, memang karna mereka kembar identik jadi dirinya dan foto orang didalam ponsel itu terlihat sangat mirip seratus persen.
"Stop menyebut nama itu, dan jangan memanggilku Ruiki! Namaku Akira Rui, aku harap kau bisa menyebutku dengan benar Kujo-san!"
"Ah..kenapa begitu? Padahal nama aslimu Akira Ruiki bukan?"ucap Takamasa penuh selidik, hingga seringai tipis tersungging diwajah itu.
"Ruiki..jangan bilang kau mencoba menyembunyikan siapa dirimu sebenarnya?sayang sekali jika dunia tidak tau siapa dirimu—"
Plak!!
Dengan rahang mengeras Rui menepis tangan Takamasa yang akan menyentuh bahunya. Rui menjauh, dia tidak sudi disentuh ataupun berada didekat laki-laki tua licik itu. Satu udara saja Rui sudah merasa jijik kenapa manusia penuh aura negatif seperti ini masih saja hidup.
"Kujo-san, jangan melewati batas!"ancam Rui serius.
Hingga tangan Rui merasa ditarik, dengan kelebihan istimewa yang tidak dimiliki orang lain Rui bisa melihat sosok wanita yang basah dengan panjang rambut sepinggang menarik lengannya.
Dan kukunya yang panjang menunjuk kearah Takamasa yang disekitarnya sudah terkeliling banyak aura dan sosok hitam,bahkan ada yang sampai melilit lehernya.
Rui sadar akan semua sosok itu, tapi dirinya mencoba menahan dan tidak ingin dekat² dengan Takamasa. Tapi sepertinya sosok wanita baik yang menarik lengannya ini tidak ingin dirinya berlama-lama bersama Takamasa karna aura makhluk negatif yang kuat itu mengelilinginya.
Tapi Rui curiga akan satu hal, sosok yang menarik perhatiannya dari dulu sampai sekarang. Karna sosok itu berwujud Zero sang legenda idol, dan sosok itu mencekik Takamasa dari belakang.