Kasus penculikan sekaligus pembunuhan gadis di bawah umur yang meresahkan masyarakat Sokcho terus bertambah. Inspektur Oh Sehun yang bekerja di Badan Kepolisian Nasional Korea di perintahkan oleh Jenderal untuk menangani kasus tersebut. Dia dipind...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FLASHBACK
Segerombolan siswa sedang membully Sungjae di belakang sekolah, mereka terus meminta uang dan menyuruh anak itu untuk membeli makanan.
" Ya bukankah aku menyuruhmu membeli makanan." Teriak salah satu diantara mereka yang terlihat jelas dia adalah ketua gengnya. " Maafkan aku, uang sakuku habis jadi hanya ini yang bisa kubeli." Jawab Sungjae ketakutan sambil membenarkan kacamatanya. " Kau ingin kita hajar?" Teriak anak itu lagi bersiap mengajak teman-temanya untuk memukuli Sungjae, Tiba-tiba...
" Yaa, apa disini ada CCTV?
Semua siswa menoleh ke belakang dan melihat Sejeong berdiri dengan gagah. Gadis itu dengan berani mendekati ke arah segerombolan siswa itu dan mengancam akan melaporkan ke kepala sekolah.
" Yaa, ayahnya sangat berkuasa disini, kau tidak boleh melawannya." Bisik salah satu diantara mereka pada ketua geng.
Semua siswa langsung kabur ketakutan melihat Sejeong.
" Kau tidak apa-apa?" Tanya Sejeong mengulurkan tangannya untuk membantu Sungjae berdiri. " Terima kasih. " Balas Sungjae. " Kau harus lebh berani, mereka hanya menakutimu. " Ujar Sejeong.
Mereka berjalan bersama bahkan membeli camilan bersama. Sejak saat itu Sungjae menaruh hati pada Sejeong.
•••••••••••••••••
Kantor Polisi Sokcho
Kasus Hong Jonghyun akan diproses mulai besok, semua detektif pulang untuk beristirahat.
" Inspektur, bisakah hari ini kita makan bersama?" Tanya Yerim. " Geuromnyeo (tentu saja) ." Jawab pria itu tersenyum.
Sehun, Yerim dan In Yeop keluar bersama untuk makan malam.
Tiba-tiba Sejeong datang ke kantor untuk memberikan beberapa berkas tentang Hong Jonghyun.
" Kim Gomsa-nim." Sapa In Yeop. " Annyeong hasimnika. " Balas Sejeong sedikit membungkuk.
Yerim tampak tidak suka melihat Sejeong.
" Ada beberapa berkas yang harus kita bahas." Ujar Sejeong pada Sehun. " Bisakah kita bahas besok, kebetulan kami akan makan malam bersama, mau bergabung." Ajak In Yeop dan berhasil mendapat lirikan mata dari Yerim. " Bolehkah?" Tanya Sejeong melirik ke arah mereka semua.