Kana Gaurindani orangnya sederhana, kana itu orangnya tinggi, cantik, pintar, tapi dia Introvert. Kana tidak suka dengan namanya keramaian. Bila dia dalam keramaian mungkin kana akan kabur atau bahkan duduk di sudut dan memerhatikan orang lain.
Kana itu orangnya simple, tapi plin plan. Kana juga suka berubah, suka main, suka coklat, suka yang manis, dan suka dengan kaka kelasnya.
Ini cerita tentang kana, hanya kana dan perasaannya.
Selamat membaca!
Seorang gadis dengan tinggi badan 168 itu, berjalan ke arah tangga kelasnya. Ia sesekali melirik jam di pergelangan tangan kanannya, tidak ia tidak kidal tapi ia terbiasa memakai jam di tangan kanan.
Kana, duduk di depan dengan temannya yang se frekuensi dengannya. Namanya, Gita. Gita dan Kana itu kayak kembaran yang beda orang tua, soalnya sama-sama anak tunggal, orang tua kerja, sama-sama penyuka kucing tapi gak boleh pelihara, sama-sama punya kesukaan yang sama kayak baca buku dengan genre yang sama bahkan lagu. Kana dan Gita itu 2 orang yang gak bisa dipisahkan.
"Na, kantin?" Tanya Gita pada Kana.
"Gue lupa bawa minum, hehe," Lanjutnya. Kana hanya menganggukkan kepalanya.
Kana dan Gita berjalan ke arah kantin yang cukup jauh dari kelasnya. Gita seketika berhenti melihat crush nya.
Anjirr rejeki pagi-pagi, batinnya.
Kana yang merasa bahwa tidak ada seseorang yang berjalan sebelahnya pun segera menengok ke belakang. Ia menggelengkan kepalanya saat tau tatapan Gita mengarah kemana. "Kebiasaan."
Kana menghampiri Gita, dan menepuk pundak anak itu. "Eh ayo, katanya mau beli minum."
"Kanaa, rezeki ini gak boleh ditinggalin. Ini kesempatan melihat crush yang sangatt tampan itu," Ucap Gita. Kana menggelengkan kepalanya.
"Tuh dia udah ke kelas, udah yuk kita kantin." Gita tidak menjawab ia membiarkan Kana menarik tangannya.
"Lo juga kan bisa ketemu dikelas," Ucap Kana kepada Gita yang masih tersenyum. "Dia juga sering nyapa lo kan."
"Yaa kan kesempatannya berkali-kali, coba deh lo punya orang yang lo suka pasti bakal kayak gue." Kana hanya memutar matanya, "Biarpun ada, gabakal gue kayak lo." Gita menatap Kana tidak yakin.
"Napa lo natap gue gitu?"
"Gue gak yakin, lo kayaknya bakal lebih parah dari gue sih." Kana tidak memperdulikan itu. Ia mengambil botol air mineral dingin dari tangan ibu kantin.
Saat akan keluar dari kantin, Kana terpaku pada seorang laki-laki yang baru datang. Ia adalah kakak kelasnya dulu saat SMP, namanya Geran. Kana segera menggeleng dan berjalan balik ke kelas.
Geran, cukup terkenal di SMP Kana dulu. Geran itu pernah ikut ekskul paskib dan anak-anak paskibra di SMP Kana biasanya anak-anak yang cukup terkenal namanya. Geran salah satunya, walau bukan osis tapi banyak teman seangkatan Kana bahkan adek kelas tau Geran. Geran itu tinggi tapi kurus itu yang Kana bisa deskripsikan. Entah karena dia tinggi jadi dia kurus atau karena emang dia kurus.
Kana sempat terkejut bahwa ia akan satu sekolah lagi dengan Geran, yaa walaupun Geran tidak mengenalnya. Tapi, Kana kenal dia.
Hi guys!! Cerita ini bukan cerita pertamaku, banyak cerita lain yang pernah kubuat tapi... Habis ide untuk lanjutin. Jadi aku memutuskan buat cerita ini.Part lain udah aku buat tapi masih aku draft, tunggu ya sisanya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kana
Teen FictionTerdapat satu kalimat yang tidak akan pernah tersampaikan kepadanya. Bagi Kana, Geran adalah seseorang yang sempurna. Walau semua orang bilang itu tidak. Kana Gaurindani, seorang anak SMA yang menyadari perasaannya saat duduk di bangku kelas 10. Di...