flashback

10 2 2
                                    


Selamat membaca!

Flashback Kana SMP.

Kana menghela nafasnya gusar, ia mengusap keringatnya dibawah teriknya matahari. Nametag berwarna hitam dengan tinta putih yang bertuliskan namanya itu ia gantung di lehernya dengan tali rafia.

"Ah gak suka mpls gue anjirr, first time nya gini banget mana gak ada temen," Gerutu Kana. Kana duduk di deket koridor, ia malas melihat semua orang yang sudah saling mengenal sementara dirinya susah untuk memulai percakapan.

Ia menatap jengkel ke arah lapangan, seandainya ia diperbolehkan membawa handphone mungkin ia tidak akan peduli tentang ini.

Beberapa obrolan Kana dengar samar-samar, mereka bilang kalau kakak osis panitia mpls di sekolah mereka cakep-cakep. Mendengar itu, Kana memutar dua bola matanya malas. "Ya, yang tidak boleh dilakukan saat masa sekolah adalah suka sama kaka kelas," ucapnya dalam hati.

Suka sama kaka kelas? Kana yakin dia tidak mungkin akan suka, sejak sd dirinya bodo amat dengan namanya kaka kelas, adek kelas, bahkan saat teman-temannya berbicara tentang mereka Kana hanya mendengarkan. Bukan tidak ingin ikut nimbrung, kana bukan tipe orang yang gampang untuk menghafal wajah seseorang. Ia pula tidak terlalu peduli tentang hal itu.

Kana menatap kanan dan kirinya bosan. Tatapannya tak sengaja bertemu dengan tatapan kakak kelas, ia tau karena bajunya sesuai seragam sekolahnya. Sementara ia memakai seragam sekolah lamanya. Kana tidak berlama menatapnya, ia hanya menatap sebentar lalu membuang mukanya. Tak dipikirkan, ia memilih ke kantin untuk beli minum sendiri.

Kana tidak menyangka dirinya sudah masuk SMP, ia pikir akan hidup selamanya di SD karena masa SD sangatlah panjang. Ia bahkan bosen dengan teman-temannya yang itu-itu aja. Masuk ke sekolah SMP yang dimana tidak ada teman SD sama sekali membuat Kana sedikit kesulitan bersosialisasi, ia harus mengeluarkan banyak energi untuk menjadi extrovert walau hanya sebentar.

Sudah hari ke 3 MPLS. Sekarang akan ada pengumuman kelas bagi kelas 7. Kana segera berjalan ke papan mading, dan mencari namanya "7D," Ucapnya.

Jancokk, kelasnya dimana ya, Batin Kana.

"Eh kamu kelas berapa?" tanya seseorang, membuat Kana memberhentikan langkahnya.

"7D, kamu?"

"7D juga, kelasnya dimana ya?" Kana menggeleng, "Gak tau aku juga, katanya sih kelas 7 di lantai 3."

Kana membaca Nametag perempuan itu, saskia namanya. Saskia mengangguk dan berjalan meninggalkan Kana. Kana membawa tas nya dan naik ke lantai 3.

Kana sesampainya di kelas, segera duduk di tempat yang tersisa yaa dibelakang.

"Eh kamu duduk sama siapa?" Tanya seorang anak perempuan kepada Kana. "Gak ada, sendiri." Kana jawab sambil senyum.

"Duduk bareng ya," Kana mengangguk.

"Nama kamu siapa?"

"Kana, kalau kamu?"

"Tika."

Beberapa minggu berlalu, Kana kini sudah mulai akrab dengan teman-temannya. Kana sekarang sedang di kantin bersama teman-temannya.

Tatapan Kana seketika bertemu dengan sepasang mata yang juga menatap kepadanya. Dia adalah Kakak kelas yang sama yang beberapa hari lalu sering eye contact dengannya. Kana segera memutuskan tatapan itu, dan berbicara kepada temannya.

"Eh, lo tau kakak kelas yang anak paskib gak?" Tanya Kana.

Kana penasaran dengan nama kakak kelas itu yang ia tau adalah dia anak paskib dan sering bertemu dengannya saat eskul. Kana tidak mengikuti paskib tapi PMR, namun mereka masih satu lapangan membuat Kana sering bertemu dengan kakak kelas itu.

"Ada kak Tara, Rehan, Fera, Yoza, Geran... Lupa lagi yang lain. Emangnya kenapa?" Tanya Dian teman Kana.

"Nanya aja sih, soalnya gue kurang update aja hahaha." Dian menganggukan kepalanya mengerti.

Kali ini Kana tau siapa nama kakak kelas itu, dia Geran. Yang membuat Kana bingung adalah kenapa Geran selalu menatap dirinya? Apa Geran suka dengannya? Atau ada yang aneh? Mungkin Kana mirip seseorang yang ia kenal? Kana tidak mempusingkan hal itu, biarlah dia pun tidak peduli.

Kana sering menangkap basah Geran menatapnya dan Kana yakin Geran benar-benar menatapnya. Atau bahkan saat Kana menatap Geran juga, Geran justru tersenyum ke arah Kana. Kana sedikit ngeri dengan kakak kelas ini.

Seperti sekarang, Kana sedang olahraga basket. Yaa karena tinggi Kana, Kana bisa memasukkan bola itu ke ring dan Kana lah yang pertama memasukkannya. Kana mendapat tepuk tangan dari teman-temannya. Olahraga Kana digabung dengan kelas 7 lain, karena biar tidak ribet saja.

Kana bangga degan dirinya sendiri karena ia bisa memasukkan itu kedalam ring.

"Keren Na, gue ga masuk-masuk daritadi," ucap Tika. Kana hanya tersenyum.

Tanpa Kana sadari, Geran yang saat itu sedang izin keluar kelas melihat Kana berhasil memasukkan bola basket itu ke ring. Ia tersenyum.

Flashback off.

Haii!! Ketemu lagi guyss...
Sepanjang aku buat cerita ini, ada banyak kejadian menarik
Tunggu di chapter selanjutnya yaa!!

KanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang