Pameran Jurusan Bahasa

2 1 0
                                        

Tidak seperti pameran jurusan ips maupun ipa, semua anak wajib hadir di pameran bahasa untuk absen. Karena, bahasa kelas terdikit di sekolah Kana. Sebagai bentuk apresiasi kepada mereka, sekolah mewajibkan seluruh anak hadir saat pameran bahasa.

"Git!" Tangan Kana melambai ke Gita.

"Kana!!" Balas Gita melambai.

"Lo udah lama datengnya?" Gita menggeleng, "baru juga, baru mau absen."

"Bareng." Kana menggandeng tangan Gita.

"Gua mau kasih tau lo sesuatu na." Kana menoleh ke Gita dan mengangkat alisnya satu. "Apa?"

"Gue udah gak suka lagi sama dia." Jawab Gita.

"Loh kenapa?"

"Gapapa kayak udah ilang aja, udah biasa aja liatnya." Kana mengangguk.

"Gue suka sama kakak kelas, tapi gue gak mau kasih tau siapa namanya." Gita melotot kaget ke Kana.

"SUMPAH?!" Suara Gita tidak terkontrol membuat semua orang menatap mereka berdua. Membuat Kana otomatis menutuo mulut Gita.

"Cocotmu itu pelanin suaranya." Ujar Kana.

"Akhirnya suka juga lo sama orang." Kana tertawa kecil, "gak gitu cuy bagi gue susah suka sama orang."

"Yuk, ke aula kita main games disana." Kana mengangguk.

"Hahaha, gue kalah tapi tetep dapet hadiah iihhh lucuuu." Seru Kana.

"Eh mau dong gue main." Ucap Gita.

"Whoaaa menang!!" Tepuk tangan Kana melihat Gita menang.

Kana melihat di pojokan ada cosplay memakai baju anime.

"Eh kita foto pake baju itu yuk!" Ajak Kana menggandeng tangan Gita.

"Bayar gak ya?" Tanya Kana ke anak murid yang ditugaskan menjaga tempat photoshoot.

"Enggak kak, gratis." Kana dan Gita lalu diberikan baju

"Hahaha seru, eh fotonya kirim ya ntar." Ucap Kana.

Gita menggandeng tangan Kana mengajaknya melihat lomba di lapangan.

"Ehh apasih main tarik aja." Gita menunjuk ke lapangan.

"Ohh, ah seru an pamerannya ayoo balik lagi masih banyak games yang belum gue ambill." Gita menggeleng. Kana mengerucutkan bibirnya.

"Na, ini anak sekolah kita?" Kana mengangkat alisnya satu aneh.

"Ya menurut lo anak alien gitu?"

"Bukan na, ada anak sekolah kita se cakep ini?" Kana memutar bola matanya malas. "Ah lo mah ngeliat yang ganteng aja langsung deh."

"Ini beda na."

"Apanya beda? Sama aja."

Gita memerhatikan satu murid dengan tatapan memesona, matanya bersinar seakan melihat sebuah berlian mahal.

"Serius? Lo suka kali?" Tanya Kana melihat dari tatapan Gita.

"Siapa ya namanya?" Kana mengikuti arah pandang Gita. Ia mengambil handphone miliknya dan membuka kameranya.

"Yang ini?" Unjuk Kana memberikan handphonenya kepada Gita.

"Kirim na!!" Seru Gita semangat.

"Hadehh, iya-iya gue kirim. Asal lo kirim juga foto tadi." Gita hanya mengangguk tanpa menoleh ke arah Kana.

Kayaknya kakak kelas ya? Pikir Gita.

Lomba ini untuk memeriahkan Pameran Bahasa karena kelas Bahasa di sekolah Kana cenderung sedikit. Lomba ini diikuti semua kelas jadi Gita tidak tau ini kakak kelas atau seangkatan dengannya.

"Git, gue balik ke Pameran ya." Gita menggeleng. "Ntar gue sama siapa?"

"Yaudah ayo lo ikut gue." Gita menggeleng.

"Gajelas."

Lomba antara kelas X Mipa 3 dengan XI Ips 2 selesai, pertandingan di menangkan oleh X Mipa 3.

"Tuh udah selesai, ayo balik ke pameran." Gita mengangguk dengan wajah yang masih berseri-seri.

Kana menggandeng tangan Gita, mereka berjalan dari satu stand ke stand lainnya untuk bermain games dan untuk mendapatkan snack sebagai hadiahnya.

Kana hampir selesai, ia dan Gita keluar dari aula dan duduk dibawah pohon.

Angin yang berhembus pelan membuat mereka terasa sejuk. Sedari tadi di aula, itu begitu sesak dan panas.

Kok gue gak ngeliat dia ya? Tanya Kana pada dirinya sendiri.

Kana memutarkan pandangannya ke arah manapun namun, tetap saja tidak bertemu dengan tubuh seseorang yang sedang dia cari.

Masa gak ada sih? Batin Kana.

Kana lupa bahwa Geran mengikuti osis, disekolah Kana juga sedang ada lomba untuk anak SMP. Acara ini setiap tahunnya diadakan. Geran sedang mengurus anak-anak lomba.

"Pulang deh gue." Ucap Gita.

"Ayo bareng gue aja." Gita mengangguk.

KanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang