Selamat membaca!
Setelah kurang lebih 4 minggu kerja kelompok, kini saatnya hari pameran berlangsung. Kana mempersiapkan semuanya dengan teman-temannya dari hari kemarin. H-1 pameran memang sudah boleh dipasang dekorasi untuk stand.
Kana bersiap dari jam 6 pagi sudah harus berangkat dari rumah. Ceritanya, ia menjadi seorang Customer service bank. Karena kana menjadi bagian untuk jaga Stand Kana harus datang lebih awal. Memakai blazer hitam, celana bahan warna hitam, kemeja putih, serta sepatu kerja wanita. Jujur saja ia tersiksa dengan sepatu itu karena sangat sempit. Ukuran sepatu ini 38 sementara kakinya 40.
"Guys, sorry telat." Ucap Kana sambil membawa tasnya.
"Gak kok masih jam segini, taro disini aja bawaannya." Kana langsung menaruh tasnya di pojokan.
"Gila diantara semua stand yang ada kelas kita doang paling heboh." Ujar Doni. "Eh kita belakangnya belum ada dekorasi apa-apa anjir".
"Kata wali kelas biarin aja kemaren kan mau pake lukisan tapi jelek." Kana hanya menyimak pembicaraan itu sambil memainkan Handphone miliknya.
Yang dari tadi Kana tunggu adalah Geran. Heran, ia tidak melihat Geran pagi ini. Kemaren saat pemasangan stand berlangsung alias H-1 pameran dimulai Geran memakai outer warna coklatnya berjalan ke arah stand kelasnya.
Kana mengangkat bahunya acuh tak peduli ia berjalan ke arah luar dan melihat anak osis sedang sibuk untuk pembukaan pameran.
Jam sudah menunjukan pukul 7 pagi semua peserta pameran diarahkan untuk berdiri di depan koridor aula untuk melihat pembukaan pameran berlangsung.
"Keren." Batin kana.
Tiba-tiba guru menyuruh tim inti untuk pameran stand masuk ke Aula untuk penilaian oleh juri. Kana bersiap akan menyambut Juri yang datang. Ia sangat deg-deg an sebab ia akan menjelaskan materi kepada juri.
"Kamu sebagai Customer service?" Tanya Juri, Kana mengangguk.
"Apa tugas Customer service?"
"Tugasnya itu untuk mengurus administrasi, mengurus pembukaanpembukaan, penutupan, serta pemblokiran rekening, membantu nasabah terhadap permasalahannya-" Kana menjawab dengan lantang. Sungguh diluar materi. Kana pikir akan ditanya tentang materi bank, ternyata ditanya tugas sebagai Customer service.
Untungnya, Kana sebelumnya sudah di wanti-wanti oleh wali kelas untuk membaca informasi tentang tugas sebagai seorang Customer service.
***
Setelah penjurian tadi, Aula semakin ramai dipenuhi oleh anak-anak yang berdatangan untuk stand. Tidak hanya untuk melihat keindahan stand mereka juga mencari hadiah karena setiap stand ada games masing-masing.
Saat Kana sedang berbicara dengan teman lainnya, Geran datang ke stand kelas Kana. Jantung Kana seketika berdebar saat Geran berjalan. Tapi sayangnya, Geran tidak melihat Kana ia malah berbicara dengan teman Kana lainnya.
"Yaa emang sih mereka sama-sama anak osis." Batin Kana dalam hati.
Seketika mood Kana menjadi turun, ia hanya ingin segera pulang dan beristirahat dirumah. Tapi itu tidak mungkin ia masih harus di sekolah sampai jam 12 baru pameran berakhir setelahnya.
"Panas banget anjirrr. " Ucap salah satu teman Kana. Kana menoleh dan menganggukkan kepalanya.
"Kurang ac nih sekolah gimana sih." Kesal kana.
"Duh gue pengen jalan-jalan liat stand lain." Gerutu Kana. "Liat aja kali boleh kan?" Balas Gita.
"Yaa boleh tapi kalau gue keluar ini yang jaga stand siapa? Yang jaga cuman 3 orang doang tapi yang dateng banyak."
"Iya juga sih, duh ga ada yang mau temenin gue liat stand lain apa ya.." Kelug Gita.
"Ayo sama gue." Ajak Nata.
"Yaah gue sendiri ni?"
"Hehe jaga stand yang baik deh." Gita langsung pergi setelah mengatakan hal tersebut.
"Hadiah kita kurang." Ucap Doni.
"Yaah kok bisa anjir, bukannya udah di hitung kemaren?" Tanya Kana.
"Gatau anjir harusnya udah tapi kurang."
"Uang kas juga udah abis." Sahut Risti.
"Yaudah dah pake aja uang gue, ini cepet beli." Kana menyerahkan uangnya 10 ribu kepada Risti.
"Serius?"
"Gak usah nanya njrit ini banyak banget masih rame mending langsung beli aja. Udah pake aja." Risti langsung pergi bersama satu teman lainnya.
Dor
Dor
Suara balon pecah sebagai tanda games di stand kelas Kana. Ini sangat heboh bahkan Kana mengakuinya. Dari peralatan stand yang memakai box kayu sementara kelas lain hanya memakai tirai kertas yang biasa dipakai saat ulang tahun, dan games tidak ada kelas lain yang pakai games dengan memecahkan balon, hanya kelas Kana.
Karena kelasnya terlalu heboh jadi banyak anak yang datang mengunjungi stand kelas Kana.
***
Jam menunjukan pukul 12, Kana sudah menggendong tas nya serta melepas alas kakinya. Membiarkan kakinya telanjang tanpa alas kaki, jujur saja kaki nya sangat sakit memakai sepatu kerja heels itu.
"Gue pulang ya." Ucap temen Kana.
"Gue duluan ya." Ucap Risti.
"Iya, Hati-hati." Balas Kana.
Kana ikut membawa motornya ke arah keluar parkiran dan pulang.
Masih dengan suasana hati yang sama, Kana masih kepikiran tentang Geran.
"Dia social butterfly banget ya, apa coba gue yang suka sendirian." Gumam Kana berbaring diatas kasurnya setelah bersih-bersih.
Tes
Tes
Air mata Kana jatuh begitu saja. Kana memukul dadanya terasa sakit. Apakah salah Kana tidak menyukai Geran dengan perempuan lain bahkan tertawa bersamanya?
"Gue gak suka dia ah males banget kalau udah gini tuh ga enak."
"Mending tidur."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kana
Fiksi RemajaTerdapat satu kalimat yang tidak akan pernah tersampaikan kepadanya. Bagi Kana, Geran adalah seseorang yang sempurna. Walau semua orang bilang itu tidak. Kana Gaurindani, seorang anak SMA yang menyadari perasaannya saat duduk di bangku kelas 10. Di...