Don't put your expectations too high on me, because I write what runs through my imagination.
***
Hari ini levon dipindahkan keruangan vvip setelah berada diICU selama empat hari, dan pria kecil itu baru saja terbangun dari tidurnya
"Apa ini masih sakit sayang?" Suara tegar seorang ibu, ingin rasanya ia menangis melihat kondisi sang putra saat ini "menangislah jika ini sakit sayang, tidak apa menangis itu tidak akan mengurangi kamu sebagai pria sejati" levon hanya menitihkan air mata, ia tak bisa berbicara karna itu akan membuat dadanya sakit
"Mommy mengerti sayang, ini akan segera membaik, baby bertahan nee dan menurut pada mommy" levon memejamkan matanya tanda ia mau menurut agar ia segera bisa berbicara lagi
Pintu terbuka membuat levon melirik kearah pintu kamarnya, bibirnya terangkat kala melihat sosok yang mendekat pada ranjangnya
"Dada disini sayang" ucap lisa lalu ia genggam tangan anaknya lalu ia kecup "pria sejati, kamu sangat hebat sayang" suaranya sedikit serak karna menahan tangisnya, jennie mengusap punggung lisa dengan usapan lembut "dada tidak akan pernah meninggalkan kamu lagi walau hanya satu detik" jennie meneteskan air matanya, ia tak bisa melihat lisa yang berusaha tegar, itu menyakitkan "kamu harus segara sembuh, ini" lisa menyentuh dada levon "harus segera sembuh, kamu harus kembali berbicara, dada kesepian sayang tanpa suara kamu" levon melepaskan genggaman lisa lalu ia usap pipi lisa "maaf dada cengeng, tapi dada sudah tidak bisa menahannya lagi" levon tersenyum mengejek
"Jangan mengejek dada! Dada ini masih real manoban" namun respon levon malah semakin mengejek membuat jennie ikut tertawa kecil "kamu penjahat kecil, bisanya hanya mengejek dada!" Lisa terkekeh lalu kembali ia genggam tangan levon "sayang" lisa melihat jennie "apa anak kita bisa makan?" Jennie tersenyum, kenapa seolah yang dioperasi itu tenggorokan levon
"Tentu hon, dia melakukan operasi jantung bukan tenggorokan" levon tersenyum ia ingin tertawa sambil mengejek lisa, tapi ia tak bisa karna itu akan membuat dadanya sakit
"Aku kan tidak tau karna aku bukan dokter" ucap lisa sambil memoutkan bibirnya, jennie melihat itu langsung memberi satu kecupan bahkan levon pun ikut memanyunkan bibirnya agar ia juga mendapatkan satu kecupan dari sang mommy
"Tidak pernah berubah memang" gumam lisa, jennie hanya menggelengi sambil ia usap kepala lisa yang tengah duduk sedangkan jennie berdiri
Tak lama setelah itu, masuk beberapa orang membuat mata levon dan senyumnya semakin lebar
"Ironmenkuuuuuuu!!! kau sudah bangun ternyata padahal aku ingin menghias kamar ini terlebih dahulu" ucapnya mendrama membuat levon memutar bola matanya karna malas akan orang itu "tidurlah lagi, setelah aku menghiasnya kamu baru boleh bangun" levon mengangkat tangannya lalu menegakkan jari telunjuknya lalu kemudian ia gerakkan bertanda ia tak akan melakukan hal bodoh itu, orang itu hanya berdecak kesal. Disisi ranjang levon yang lain terdapat beberapa wanita yang sedari tadi mengamati pria kecil itu
"Apa ada yang sakit sayang?" Levon tersenyum, ia memberi isyarat bahwa ini tidak sakit lagi setelah semua orang berkumpul "cepatlah sembuh, momny rindu suara little ironmennya momny" irene mengecup kening levon lalu kembali menangis, levon tersenyum lalu ia seka air mata momnynya "maafkan momny" ucap irene karna ia menangis, padahal diluar tadi ia mencoba menegarkan hatinya namun tidak bisa, bahkan semua mommy levon kembali menangis
"Berhenti menangis didepan jagoanku! Kalian tidak keren sekali, benarkan bonbon-naaa?" Dan kali ini levon sangat setuju dengan bebenya "bonbon-naa look!!!" Baekhyun mengangkat kotak lego membuat gummy smile levon terukir "jika sudah diizinkan oleh dokter bayi koala, kita akan merakitnya disini, ok?" Levon mengangguk bahkan ia seolah tak peduli mommynya diejek dengan nama bayi koala dan itu karna kotak lego edisi star wars ditangan baekhyun