Segera setelah pecahan kaca berdentum dengan tebalnya marmer lantai, pintu itu Jaehyun buka, didepanya nampak seseorang dengan raut wajah ketakutan memunguti satu persatu kepingan cangkir yang sudah tak berbentuk tersebut kedalam plastik hitam yang entah ia temukan dimana
Pemuda itu lantas menoleh keatas ketika pintu kamar disampingnya menampilkan figur gagah perkasa dari anak bungsu Jung yang balik menatapnya dengan mata yang nampak tak percaya, maksudnya apa yang dilakukan Ten dihotel yang sama di Itaewon?
" I-ini benar-benar bukan aku, Kakak kedua, hari ini aku hanya jalan-jalan di Itaewon dan menemukan Anjingnya Jaemin, aku tidak ke tempat lain " Ten sedikit terbata dalam tuturnya, Jaehyun akhirnya menyuruh pemuda yang sekarang menjabat sebagai ketua Tigerdanger itu untuk masuk karena takut menyebabkan kegaduhan tamu lain
Ten mendudukan diri di sofa yang ada, tepat didepan Taeyong yang menatapnya tanpa arti, mereka dulu adalah sahabat dekat, namun apakah Ten masih mengenalinya sekarang? Ah tak mungkin, Ten menganggapnya sebagai Leo Seo tentu saja
Jaehyun mengeluarkan sesuatu dari laci meja dekat sofa, menaruhnya didepan meja tepat dimana Ten mendudukan bokongnya, pemuda berdarah campuran Thailand itu nampak sedikit terkejut dengan benda yang diletakan didepanya itu
" I-itu kipasku, aku pikir aku tidak akan menemukanya lagi, eumm.. Terimakasih kakak kedua, dimana kamu menemukanya? " tawa nya sedikit dipaksakan, Ten meraih kipas yang sempat hilang tersebut
" Didekat kastil dihutan " jawab Jaehyun apa adanya, dia bukanlah tipe yang mudah dibodohi, apalagi yang mencoba membodohinya ini adalah Ten yang sangat buruk dalam berakting, kakaknya–Wang Yibo telah menunggu pemuda tersebut dirumahnya, dan dia kesini dengan alasan berkeliling Itaewon? Sungguh! Bocah SD juga tidak akan percaya
" Aku.. aku hanya ingin mengikutimu dan orang ini, sisanya..aku benar-benar tidak tau apa apa " Ten menatap Taeyong yang sedikit tertawa
" Kau bilang kau tidak tau, maka akan aku beritahu, mari kita lihat saat kau mendengar ini, apa kau tau sesuatu " Taeyong mengubah ekspreksinya,sedikit lebih tenang dengan tangan yang telaten mengambil cangkir untuk Ten
" Didalam kastil, ada yang mengatakan jika yang masuk, tak bisa keluar, dan sekte Le anda mengubur pedang dalam peti disana, Tuan muda Ten jika anda tidak memberi kami penjelasan tentang ini, aku khawatir rumornya akan menyebar " Teko berisi air putih itu ia tuangkan kedalam gelas kosong diepan Ten yang nampak lebih gugup dari sebelumnya
Ah, untuk sesuatu seperti yang masuk tidak bisa keluar memang seseorang telah mengatakan hal itu ketika Taeyong dan Jaehyun melewati hutan tersebut, tepatnya seseorang yang sedang mencari kayu bakar dan menyuruh mereka untuk berhati-hatu ketika menemukan kastil, namun Taeyong tetap acuh, toh tak ada yang lebih menakutkan daripada illuminati menurut dirinya?
" Jika nanti anda ingin mengatakan sesuatu, tidak ada yang mendengarkan anda " lanjut Taeyong menambah ketegangan Ten didepanya
" Kakak kedua dan anak muda ini, kalian bisa memegang janjiku, tidak peduli apa yang kau katakan sekarang, mereka tak akan menyebarkanya "
" Seperti yang anda inginkan " jawab Jaehyun
" Aku akan mengikuti keputusanmu " ucap Taeyong
Ten menetralkan detak jantungnya, menetralkan nafasnya, dan membahasahi tenggorokanya dengan segelas air yang Taeyong tuangkan, dia akan bersikap selayaknya ketua mafia walau dia tak suka
" Itu, di kastil itu tak ada rumor semacam yang masuk tidak bisa keluar, itu hanyalah kastil untuk menyembah pedang keluargaku " setelah segelas air tandas, Ten berujar dengan lugas nan cepat, begitu cekatan
" Kastil penyembah pedang? " tanya Taeyong
" Hotel ini dekat dengan hutan itu, mari kita ke kastil untuk memeriksa sesuatu " ucapan Jaehyun mampu membuat keduanya terkejut bersamaan
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY IN LOVE ; Jaeyong 🔞
Romancegenre : boys love • romansa • misteri • aksi • supranatural • mature • semi horror rate : 18+ bahasa : semi baku status : complete Putih tak seharusnya bercampur dengan hitam. Mungkin itu opini yang sering didengar oleh banyak orang, cerita ini men...