" Jaehyun, Jaehyun. Kita sudah sampai "
Sakral, Taeyong membawa Jaehyun ke tempat yang begitu sakral bagi para orang Thundersorm, ini adalah tempat dimana abu Tuan Senju dan istrinya diletakan, tempat favorit bagi seluruh mafia Thundersorm untuk berdoa dan melakukan persembahan. Ya, karena sebagian besar para orang Nakamoto tidak pernah percaya Tuhan dan rata-rata tak memiliki kepercayaan yang mendalam, mereka hanya berjalan kesini untuk menyembah abu orang terpandang di sektenya ketika suasana hati nampak gelisah, itu saja
Sebenarnya tempat ini tak terlalu jauh dari bangunan utama Thundersorm, konyol memang Taeyong mengajak Jaehyun menggunakan mobil dengan V sebagai supirnya. Segera setelahnya kedua penumpang dalam mobil tersebut keluar bersamaan, Taeyong sendiri bernostalgia dengan tempat yang dipijaknya kini
" dulu, aku sering datang kesini " ujarnya
" dihukum nenek? " tebak Jaehyun
" ya " Taeyong tersenyum kecil, nenek Na memang sesuatu baginya, wanita tua galak yang sepertinya hidupnya tak akan tenang sebelum memukul pantat Taeyong sehari saja, entah kesalahan besar apa yang Taeyong buat dikehidupan sebelumnya sehingga mendapatkan kesialan bertemu dengan kloningan nenek Na yaitu Jung Ziren secara berkala sekarang
" sejujurnya, aku belum pernah melihat wanita lain yang setemperamental nenek Na, sedikit-sedikit menyuruhku berlutut di sini " Taeyong berjalan terlebih dahulu, membuka pintu besar didepannya dengan susah payah sebelum akhirnya dapat melihat betapa sakralnya ruangan didalam sana
Dua papan nama terpampang mewah dengan ukiran rumit di pinggirnya, nama Nakamoto Senju serta Nakamoto Fairy pun ditulis cantik dengan tinta emas yang tak gampang pudar, sedangkan disampingnya dupa dan berbagai jenis lilin menyala menerangi ruangan ini dengan aroma mengharumkan
Taeyong mengambil lidi persembahan sebelum berlutut didepan papan nama tersebut, dia sedikit terkejut ketika Jaehyun melakukan hal yang sama disampingnya. Mereka berdua sama-sama bertatapan sebelum akhirnya mulai berdoa
Beberapa kali keduanya sujud bersamaan sebagai salah satu tatanan upacara meminta ketenangan, namun jika dilihat dari kacamata seorang pecinta drama romantis sesama jenis, bukankah keduanya seperti tengah meminta restu pada abu leluhur untuk merestui hubungan mereka?
Mereka berdua berdiri kembali setelah selesai berdoa, Taeyong membungkuk hormat dengan pandangan lurus
" Paman Senju, Bibi Fairy, aku datang mengganggu ketenangan kalian lagi. Kali ini, aku membawa Jaehyun untuk memperlihatkan pada kalian. " ucapnya dengan senyum sembari menoleh kepada Jaehyun yang ikut membungkuk
" kau memang seharusnya berlutut dengan baik. Tiba-tiba datang kepada mereka menodai pandangan mereka, menghina ketenangan mereka. " dari luar pintu, Yuta berkata sinis pada kedua orang yang menurutnya asing untuk masuk ke dalam ruangan sakral tempat kedua orang tuanya beristirahat
" aku hanya datang menjenguk paman Senju dan bibi Fairy, serta memasang beberapa dupa " jawab Taeyong tanpa menoleh kebelakang
" memasang dupa? Lee Taeyong, kau sungguh tidak menganggap dirimu sendiri itu orang luar ya? Orang sembarangan macam apa yang kau bawa untuk memasang dupa pada orang tuaku? " gertak Yuta dengan nada meninggi
" siapa yang kau maksud orang sembarangan? " Taeyong akhirnya menoleh dengan mata tajam, tak terima dengan kata-kata Yuta yang mengolok Jaehyun, Yuta tersenyum sinis di sebrang sebelum melangkah lebih dekat
" kau sungguh pelupa. Karena kau sok menjadi pahlawan, lalu menyelamatkan tuan muda Jung disampingmu itu, seluruh Thundersorm dan orang tuaku mati karenamu! " sarkas Yuta menunjuk Taeyong dengan mata yang memincing
![](https://img.wattpad.com/cover/309349924-288-k163354.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY IN LOVE ; Jaeyong 🔞
Romansagenre : boys love • romansa • misteri • aksi • supranatural • mature • semi horror rate : 18+ bahasa : semi baku status : complete Putih tak seharusnya bercampur dengan hitam. Mungkin itu opini yang sering didengar oleh banyak orang, cerita ini men...