7. Singkat

267 67 8
                                    

Nino tidak yakin perasaannya saat ini.

Awalnya, dia mengira kika Akira mungkin akan selingkuh di belakangnya. Apalagi, Akira bisa dibilang tampan dan bisa menjadi "Ladies Killer" jika dia mau.

Jadi, Nino tidak akan heran jika sebelumnya Akira mengatakan telah sering gonta-ganti pasangan.

Meski begitu, Nino tetap saja pacar Akira. Dan melihat Akira berjalan dengan seorang gadis cantik dan terlihat cukup mesra dari belakang, dia tanpa sadar berjalan menghampiri mereka.

Kedua teman Nino melihat tingkah Nino yang aneh, dan mengikutinya dari belakang.

Nino tidak ingin percaya, dia ingin memastikannya langsung!

Dia berjalan lebih cepat, mengabaikan tatapan aneh dari orang disekitarnya, serta mengabaikan dua temannya yang memanggilnya dari belakang.

Saat ini, fokus Nino hanya ada satu----dia ingin memastikannya langsung dari Akira!

"Akira-san."

Dengan nafas tersengal, Nino memanggil Akira dari belakang. Itu bukanlah panggilan yang kasar dengan nada tinggi, tapi dengan suara halus dan sedikit teredam.

Dia mengatur nafasnya, mencoba untuk bersikap tenang dan tidak termakan oleh emosinya sendiri.

"Ah, Nino-san. Kebetulan tidak bertemu di sini ...."

Suara Akira yang samar dan menjadi pelan di akhir kalimatnya terdengar, membuat Nino mendongak tanpa mengatakan satu katapun.

Tapi, dari sorot matanya seolah menunjukkan "Siapa gadis di sampingmu itu?!"

Sementara itu, dua teman Nino sebelumnya---Otori dan Yamada---menatap Akira seolah mereka sedang menilainya.

Dari belakang punggung Nino, mereka saling memandang satu sama lain, mengangguk, seolah mereka memiliki pemahaman yang sama.

Sementara itu, gadis di sebelah Akira---Kaede---juga menatap trio gadis itu dengan pemahaman khusus. Dia menepuk kedua tangannya sambil tersenyum, sementara tatapannya terfokus pada Nino yang berdiri hanya beberapa langkah dari mereka berdua.

"Ah! Apakah dia adalah pacar yang kamu ceritakan pada kami, Akira-san? Halo, namaku Hitotsuba Kaede. Aku adalah sepupu Akira-san serta adik angkatnya."

Begitu kata-kata itu turun, Nino tersentak dan tanpa sadar menatap Kaede dengan tatapan tercengang.

Jadi, dia adalah adiknya ...?

Perasaan Nino menjadi lebih rumit.

Sebelumnya, dia curiga jika Akira berselingkuh di belakangnya. Tapi, ternyata gadis itu bukanlah selingkuhan Akira, melainkan sepupunya, dan adik angkatnya

Apakah itu berarti, dia telah salah paham terhadap Akira?

Untungnya, Nino tidak langsung marah dan membabi buta, dia mencoba berpikir rasional dan bersikap tenang.

Dan sekarang, hal itu terbukti bermanfaat.

Sambil menghela nafas lega, Nino mengambil jarak satu langkah kebelakang sambil membuat postur membungkuk dengan tubuhnya.

"Halo, maaf terlambat memperkenalkan diri sebelumnya. Namaku Nakano Nino, dan seperti yang kamu sebutkan, aku pacar Akira-san."

Begitu Nino memperkenalkan diri dan menyebut hubungan mereka, kedua teman Nino menatanya dengan tidak percaya.

Apakah dia benar-benar pacar Nino?

Otori dan Yamada kembali menatap Akira dari sudut mata mereka.

Wajah tampan dengan kulit pucat, rambut putih pirang yang sedikit lebih panjang dan disisir kebelakang, serta mata berwarna perak gelap dengan tatapan yang menatap lurus seolah tidak tertarik dengan apa yang terjadi di sekitarnya.

Tubuhnya memang kurus, tapi bisa dilihat dari luar pakaian jika otot-otot itu terlihat sangat padat dan tanpa adanya lemak yang menggumpal.

Hal yang paling mencolok adalah, dua tindikan kecil yang ada di telinga kirinya.

Hal itu membuat keduanya kembali saling memandang satu sama lain.

Tidak heran jika dia menjadi pacar Nino!

Apalagi, Nino pernah mengatakan pada mereka sebelumnya, jika dia menyukai laki-laki yang sedikit "nakal".

Mereka tidak mengerti pada awalnya, tapi ketika melihat Akira, keduanya mengangguk dalam diam, seolah memuji selera Nino dalam memilih pacar.

"Ah, benar juga. Keduanya adalah temanku, Otori dan Yamada."

"Halo."

"Um."

Sementara Yamada melambaikan tangannya dengan ramah, Otori hanya mengangguk dan tidak mengatakan apapun.

"Seperti yang kukatakan tadi, kebetulan kita bertemu di sini, 'kan, Nino-san? Sepertinya kamu cukup bersenang-senang dengan teman-temanmu."

Akira nenatap kedua teman Nino, dan sedikit senyuman terbentuk di sudut mulutnya, membuat Otori dan Yamada sedikit tersipu dalam prosesnya.

Bibir Nino berkedut, dia menarik pemikirannya barusan.

Akira benar-benar seolah playboy yang suka menatik perhatian setiap gadis yang dia temui!

Tapi, hal itulah yang membuatnya semakin menyukai Akira!

"Ehem, karena sudah begini. Bagaimana kalau kita berjalan bersama?"

Kaede terbatuk, saat dia kemudian memberi saran kepada mereka.

Kaede, sebagai seorang gadis, sepertinya juga memahami perasaan Nino saat ini. Jika suatu hari dia melihat orang yang dia cintai berjalan berduaan dengan gadis lain selain dirinya, dan bertingkah mesra dan sangat dekat, dia tentu saja akan sanga cemburu dan langsung merajuk.

Itu juga yang menjadi alasan dia diam-diam mengangumi Nino karena bisa bertahan untuk menjaga emosinya agar tidan meluap.

Karena, dari apa yang ia lihat sekilas dari Nino, Kaede tahu jika dia adalah orang yang cukup blak-blakkan dan sangat berterus terang. Tapi, tindakan Nino yang beberapa kali menggigit bibir bawahnya sendiri membuat Kaede tahu jika dia sedang menahan diri untuk tidak lepas kendali.

"Ah, itu ide yang bagus. Aku juga tidak keberatan. Bagaimana menurutmu, Nino-san? Dan kalian berdua juga tentunya."

"Hmm, aku tidak keberatan. Bagaimana dengan kalian?" Nino mengangguk, lalu menoleh kepada kedua temannya.

"Um."

"Kami tidak masalah dengan itu~"

Otori mengangguk, sementara Yamada menjawab dengan sikap riangnya yang biasa.

Meski awalnya mereka bingung dengan situasi ini, tapi mereka dengan cepat membiasakan diri dan memilih untuk mengikuti arus.

Lagipula, jika pendengaran dan penglihatan mereka tidak ada yang salah, laki-laki di depan mereka sekarang seharusnya adalah pacar Nino. Mereka bisa melihat jika dia cukup tampan, tapi mereka tidak bisa begitu saja untuk melepaskan teman mereka pada orang lain yang tidak mereka kenal.

Karena itu, dalam perjalanan ini, mereka telah berinteraksi diam-diam untuk menilai bagaimana pacar Nino ini sebenarnya. Apakah dia benar-benar pria yang baik untuk Nino, atau malah seharusnya.

Jika itu yang terakhir, mereka mungkin akan melakukan beberapa cara agar membuat hubungan Nino dengan Akira putus. Bagaimanapun, siapa yang ingin temannya memiliki pacar yang buruk? Bukan mereka.

Jadi, sudah diputuskan, meski mereka sebelumnya berpikir untuk pulang, tapi karena pertemuan tidak terduga ini, mereka memutuskan untuk tidak ada salahnya berkeliling sedikit lebih lama untuk mengenal satu sama lain.

Mereka pergi ke banyak tempat, dan karena hari sudah cukup larut, kedua kelompok itu memutuskan untuk mengakhiri perjalanan mereka.

Nino pergi secara terpisah dengan kedua temannya,  dengan Akira yang memutuskan untuk mengantarnya pulang ke rumah. Sementara itu, Kaede tidak perlu khawatir, karena dia akan bersama Miyamoto-san yang akan mengantarnya kembali ke kediaman Hitotsuba.

Quintuplets: Secrets of Love [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang