20. Jangan lupa mengunci pintu

69 6 0
                                    

"Grrr, di mana Nino sekarang? Kenapa dia lama sekali?!" Itsuki berkata dengan tidak sabar.

Sudah hampir 30 menit, tapi Nino masih belum kembali. Makanan di meja sudah mulai dingin, dan Itsuki menjadi semakin tidak sabar setiap waktu berjalan.

"Nah, tenanglah, Itsuki. Barangkali Nino sekarang 'tertidur' di kamarnya karena kelelahan?" Ichika menatap Itsuki sambil tersenyum, meski begitu senyuman Ichika mengandung lebih banyak arti dari yang mereka kira, "lebih baik kita makan dulu, dan menyisakan beberapa untuk Nino dan Hyuga-kun."

Mengetahui Nino dan Akira mungkin akan butuh waktu yang tidak sebentar, Ichika menyarankan mereka untuk makan lebih dulu dan menyisakan beberapa bagian untuk keduanya.

"Tidak bisa begitu! Sebagai kembar lima, kita harus selalu kompak! Dan itu berarti kita harus menunggu Nino datang untuk makan bersama kita!" Yotsuba memukul meja dengan ekspresi serius.

"Yotsuba benar. Lebih baik salah satu dari kita mengecek Nino dan membawanya turun untuk makan." Miku mengangguk, setuju dengan pendapat Yotsuba.

Meski begitu, dalam ucapannya dia sama sekali tidak menyebutkan Akira, yang berarti dia tidak peduli apakah Akira akan makan bersama mereka atau tidak.

Lagipula, Miku dan Akira memang tidak saling kenal pada awalnya. Dan Miku juga tidak peduli dengan orang lain selain keluarga dan saudari kembarnya.

Akira hanyalah orang asing bagi Miku!

Terlepas dari apakah Akira pacar Nino atau tidak, dia tetap orang asing bagi Miku, dan Miku sendiri tidak terlalu peduli dengan orang asing.

"Kalau begitu aku yang akan mengeceknya!" Yotsuba mengangkat tinggi tanganya, dan tanpa menunggu reaksi semua orang, dia langsung pergi menuju kamar Nino.

Sementara itu, Ichika menggigit kukunya dengan ekspresi khawatir, 'Apa ini akan baik-baik saja?'

Tentu saja Ichika tahu apa yang dilakukan Nino di kamarnya dengan Akira. Lagipula, berbeda dari saudari mereka yang lain, Ichika lebih berpengalaman tentang hubungan lawan jenis. Meskipun dia sendiri tidak terlalu tertarik, berbeda dengan Nino.

Hanya saja, dia khawatir apa yang akan terjadi jika Yotsuba melihat keduanya melakukan 'itu' ....

Apakah ....

Ichika menghela nafas, memutuskan untuk tidak terlalu banyak berpikir dan melihat apa yang terjadi selanjutnya ....

*****

"A-Aku sudah tidak kuat lagi, Akira-kun ...."

Di kamarnya, Nino terbaring terlentang. Tubuh telanjangnya penuh dengan keringat, dan nafasnya memburu saat dia menatap Akira yang bergerak di atas tubuhnya lalu menciumi lehernya.

"Hmm, kalau begitu kita sudahi saja sampai di sini." Akira mengelus rambut Nino saat dia tersenyum lembut, "lagipula kita juga harus makan malam. Kita bisa melanjutkan ini lagi nanti."

"Kau ..., masih ingin lanjut?" Nino terdiam, menatap Akira dengan tidak percaya.

Mereka baru saja melakukannya selama 30 menit, dan dalam waktu yang singkat itu mereka bermain dengan sangat 'keras' dan Akira bahkan tidak membiarkan Nino beristirahat untuk mengatur nafas.

Lagi dan lagi, Akira memainkan tubuh Nino, membuatnya tidak berdaya dan hanya bisa pasrah saat Akira terus memainkan tubuhnya.

Pada akhirnya, setelah mereka akhirnya bis berhenti, Akira mengatakan mereka akan melakukannya lagi nanti ....

Dia masih belum puas?!

Di sini, Nino sudah kelelahan, tapi dia bisa melihat Akira masih bersemangat dan tetap tegak meskipun permainan mereka cukup keras barusan ....

Quintuplets: Secrets of Love [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang