Pada akhirnya, apa yang Nino khawatirkan benar-benar terjadi.
Karena tindakan Akira di awal perkenalannya, dia menjadi mencolok dan berita tentangnya mulai tersebar, bahkan hingga ke luar kelas.
Dengan begitu, banyak siswa yang penasaran dengan sosok Akira, pria yang bisa memiliki salah satu dari lima kembar Nakano sebagai pacarnya.
Ketika jam sekolah telah usai, Akira berjalan keluar kelas, dengan Nino yang berjalan di sebelahnya.
Mereka berdua tidak berpegangan tangan, hanya saja jarak diantara mereka berdua cukup dekat, hingga bisa membuat bahu mereja saling bersentuhan.
Meski begitu, tidak ada yang berniat untuk menjauh, malahan Nino mengubur rasa malunya dengan membuat dirinya berjalan lebih dekat kearah Akira, membuat bahu mereja benar-benar saling bersentuhan.
Wajahnya memerah, apalagi ketika dia bisa merasakan banyak tatapan dati siswa lain disekitar yang menatap mereka dengan tatapan itu di wajah mereka.
Nino menggigit bibir bawahnya, menahan rasa malu dari semua tatapan yang diarahkan kepadanya.
"Tidak perlu dipaksakan jika kau malu."
Ketika dia mendengar suara Akira yang tenang, Nino mendongak untuk menatap wajahnya. Ekspresinya nya berantakan karena pipinya yang semerah tomat, tapi tatapannya terlihat tegas saat dia menatap Akira.
"T-Tidak ..., A-Aku tidak memaksakan diri ...!"
Sebagai seorang yang tidak bisa jujur pada dirinya sendiri, Nino tentu saja akan menyanykal pernyataan Akira.
"Hmm, kalau begitu bagaimana kalau seperti ini."
Saat mengatakan itu, tangan Akira bergerak, menyentuh punggung tangan Nino sebelum akhirnya menggenggamnya dengan erat, lalu mulai menyatukan buku-buku jari mereka.
Wajah Nino semakin memerah, kontak intim seperti ini ada di luar batas yang bisa ia terima. Bahkan, dari sudut pandang Akira, dia bisa melihat daun telinga Nino yang juga ikut memerah, membuatnya tanpa sadar tersenyum saat itu.
"K-Kalau itu maumu ..., a-apa boleh buat ...."
Meski Nino bertindak seakan dia tidak peduli, tapi hal itu gagal karena sudut bibirnya membentuk senyuman simpul yang indah.
Meskipun hal itu hanya berlangsung beberapa saat kareja dia segera mengalihkan wajahnya ke arah lain agar Akira tidak bisa melihat senyumannya.
"Ah! Akhirnya aku menemukanmu!"
Momen kebersamaan mereka pecah saat sebuah suara menginterupsi mereka berdua.
Keduanya menghentikan langkah kaki mereka, berbalik untuk melihat siapa yang dengan sengaja mengganggu sesi saling menggoda mereka.
Di sana, tak jauh dari mereka berdua, seorang remaja muncul tidak jauh dari mereka. Dan melihat penampilan remaja ini, Akira sedikit terkejut karena dia adalah satu satu temannya di masa lalu, yang belum lama ini bertemu lagi setelah sekian lama.
"Uesugi?"
Akira sedikit terkejut, tidak menyangka jika Fuutaro akan berada di Sekolah ini juga.
Meski begitu, Akira sedikit bingung melihat penampilan Fuutaro di depannya saat inj.
Tidak biasanya Uesugi Fuutaro berinisiatif untuk mencarinya. Jika itu di masa lalu, maka mereka seharusnya hanya saling menyapa karena sebenarnya mereka tidak sedekat itu hingga bisa dibilang sebagai "Sahabat".
Keduanya memang seorang teman, tapi nyatanya mereka hanyalah teman sekelas. Yang artinya, keduanya hanya sedikit mengobrol saat mereka berada di kelas yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quintuplets: Secrets of Love [Hiatus]
Fiksi PenggemarKarena suatu insiden, Hyuga Akira harus bertanggung jawab atas seorang gadis yang harus dia temui di tempat asing. Ditambah, gadis itu ternyata adalah salah satu dari saudara kembar lima! Genre: Comedy, Drama, Romance, School, Slice of Life.