I Never Told You, But I Was Falling In Love

48 3 0
                                    

Setelah memutuskan untuk mengikuti saran Chalya dan Ranya, akhirnya Maia mengikhlaskan Hema juga. Laki-laki yang diduga Chalya sudah beristri karena hanya mau mengenal Maia selama di perantauan saja. Imajinasi sahabat Maia itu memang lebih sering liar daripada beraturan. Maia juga sudah tidak tertarik membalas pesan-pesan yang dikirimkan Hema padanya. Kecuali bersifat pertanyaan, Maia enggan menjawab. Di sisi lain, hubungan perempuan itu dengan Vero dan Alaric malah baik-baik saja. Pertama karena Alaric memang semenyenangkan itu menjadi teman mengobrol, kedua, Sada – pacar Vero – sudah memberikan izin pada Maia untuk berteman dengan Vero. Bahkan perempuan yang disebut Ranya bukan saingan Maia itu terang-terangan mengikuti akun instagramnya, membalas story-storynya bahkan meminta nomornya. Maia acungi jempol untuk hubungan sehat antara Vero dan Sada. Doa langgeng senantiasa Maia ucapkan jika mengingat mereka berdua.

Hari itu hari Minggu. Perempuan itu masih menikmati masa-masa pulang kampung sebulan sekalinya. Maia sedang mencari-cari lagu yang cocok untuk menemaninya membaca di pagi hari. Kedua orang tuanya sedang ada pekerjaan diluar kota dan kakak satu-satunya juga belum mempunyai kesempatan untuk pulang kampung. Rumah Maia berada di atas tebing. Atau teman-temannya lebih memilih menyebutnya diatas bukit agar terdengar tidak terlalu ekstrem. Pemandangan yang diperoleh jika menoleh ke bawah adalah hamparan hijau perbukitan, sawah, kebun teh dan pepohonan. Dan akses terbaik untuk memperoleh pemandangan itu adalah perpustakaan pribadi keluarganya. Maka tempat itu menjadi tempat favorit Maia di rumahnya.

Baru saja memainkan The Last Sounds dari Dream Sounds, handphonenya memunculkan notifikasi adanya pesan masuk. Sebenarnya Maia ingin tidak peduli seperti hari-hari Minggu biasanya. Namun karena nomor si pengirim pesan tampak asing, akhirnya perempuan itu menyempatkan diri membaca pesan itu.


+62857 2812 3456

Selamat pagi Mbak Maia, mohon maaf mengganggu waktunya.

Perkenalkan saya Jayendra Yasa Lakeswara dari Geologi 2020.

Izin memberikan informasi bahwa rangkaian kaderisasi untuk

angkatan 2021 sudah dimulai mbak.

Berikut saya lampirkan file jadwal kaderisasinya mbak.

Terima kasih sebelumnya, selamat pagi.


"What a beautiful name" Maia paling tidak bisa untuk tidak jatuh cinta pada nama-nama seperti itu. Nama-nama dengan kesan Jawa kuno yang selalu unik didengar oleh telinganya. Maka tanpa gengsi, perempuan itu membalas pesan dari adik tingkatnya.


Gauri Maia

Thanks ya Jayendra buat infonya

+62857 2812 3456

Yasa aja mbak, hehehe

Gauri Maia

Oke Yasa

Yasa GE'20

Sama-sama mbak Maia


Maia melupakan niat awalnya untuk menamatkan This Is Me Letting You Go karangan Heidi Priebe. Diletakkannya buku itu diatas meja kecil di samping tempatnya duduk. Ia meraih handphonenya untuk membuka Instagram. Menjalankan aksi FBI nya untuk mengetahui sosok Yasa lebih jauh. Mudah sekali bagi Maia menemukan keseharian laki-laki itu jika sudah mengetahui namanya. Apalagi nama lengkapnya. 1 jam penuh Maia habiskan untuk melihat-lihat postingan laki-laki itu di instagramnya. Seorang pelukis yang salah jalur menjadi mahasiswa geologi. Lukisan yang laki-laki itu posting tidak main-main cantiknya. Selain melukis, rupanya hobi laki-laki itu juga travelling dan memotret. Hasil fotonya membuat Maia berdecak kagum. Dengan jiwa seni setinggi ini, kenapa laki-laki itu memilih memanfaatkan bakatnya hanya dengan menggambar ilustrasi batuan? Maia tak habis pikir.

ConfelicityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang