And Nothing Hurts Anymore, I Feel Kinda Free

34 0 0
                                    

Jika harus menganugerahkan posisi paling sulit yang dapat terjadi dalam hubungan antar manusia, maka seharusnya Brian yang memperolehnya. Brian tengah berkutat dengan laporan praktikum siang itu ketika tiba-tiba handphonenya berdering. Sepupu terdekatnya yang berada di luar kota menelponnya. Meminta Brian untuk menjemput laki-laki itu di stasiun dan mengantarkannya ke rumah sakit terdekat dari area kampus NCIT. Ketika ditanya dengan siapa sepupunya itu akan bertemu, ia tidak memberi jawaban. Barulah ketika mereka berdua dalam perjalanan menuju rumah sakit, sepupunya itu buka suara.

"Kamu punya kating namanya Maia kan?" pertanyaan sepupu Brian kelewat mengejutkan. Secepat kilat otak laki-laki itu mencari benang merah yang mampu menghubungkan antara sepupunya dan kakak tingkatnya itu. Tapi ia tak menemukan korelasi antara keduanya.

"Semester lalu aku magang di PEP"

"AAAAAAAAAAAAAAA I SEE. YOU MET HER THERE?" Brian lupa jika sepupunya itu juga magang di PEP bersama dengan Maia. Sepupunya itu hanya menjawab dengan anggukan kepala sembari tersenyum tersipu.

"Oh wait! What did I missed?"

"Nothing"

"Tell me right now Hema" rasa penasaran Brian sudah menjadi-jadi. Toh ia juga sepenuhnya tau jika sepupunya itu paling tidak bisa menjaga rahasianya sendiri jika sudah bersama dengan Brian.

"Remember when I told ya I'm fall in love with someone?"

Brian terdiam. Mengaduk-aduk arsip memorinya demi menemukan tanggal, jam, dan tempat Hema mengatakan itu padanya. Barulah ketika Brian ingat, laki-laki itu langsung terpekik. Dilanjutkannya dengan berteriak tak percaya.

"And that 'someone' is Gauri Maia?!"

"Yes"

"You must be kidding me"

"Why would I?"

"DAMN"

Sejak saat itulah Brian berada di posisi sulit. Sepupu terdekatnya jatuh cinta pada Maia. Di lain tempat, adik tingkat terdekatnya juga jatuh cinta pada Maia. Dalam posisi seperti ini, ia harus membela siapa? Ia sendiri pun tak tahu jawabannya.

Namun perlahan tubuhnya memberikan aksi atas pertanyaannya itu. Brian mengizinkan Hema untuk tinggal di apartemennya selama tangan Maia masih di gips. Tapi di sisi lain laki-laki itu juga tidak membatasi pergerakan Yasa jika Maia ingin nebeng ke kampus bersama adik tingkatnya itu. Begitu juga dengan Galen. Yang baru-baru ini Brian ketahui bahwa atlet bulutangkis kebanggan NCIT itu sudah terlibat dalam hidup Maia bahkan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Brian sepenuhnya menyadari bahwa Galen jatuh cinta pada Maia. Namun Brian juga mengetahui tatapan Maia kepada Galen adalah kasih sayang seorang kakak pada adiknya. Jadilah Brian tidak memasukkan Galen pada pertandingan perebutan Maia.

Yang membuat semuanya tambah rumit adalah Yugha. Sepupunya yang satu itu entah mengapa tiba-tiba mulai tertarik kepada Maia lagi. Rumor yang Brian dengar, Yugha sudah putus dari Shazna setelah perempuan selingkuhannya itu menyelesaikan studinya beberapa bulan yang lalu. Bersamaan dengan waktu-waktu Maia bertemu dengan Hema untuk pertama kalinya. Brian merasa bersalah pada Maia karena laki-laki itu dulunya menjadi pendukung Yugha-Maia nomor wahid. Jadi ia beranikan diri mengambil langkah berani dengan menjauhi Yugha. Kecuali jika sedang terlibat dalam acara keluarga. Brian mau tak mau memakai topeng sok akrabnya agar kedua orang tua mereka tidak curiga.

"Bri kamu pake mobil aja ya ke kampusnya, aku pake motormu mau jalan-jalan sama Maia" Brian masih kalut dengan pikirannya yang ia kamuflasekan dengan pura-pura mengerjakan agenda acara untuk fieldtrip angkatannya minggu depan ketika Hema berujar demikian. Langsung ia iyakan saja permintaan laki-laki itu.

ConfelicityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang