Mereka benar benar terlihat seperti ibu dengan dua orang anak karena Arin memegangi tangan kedua lelaki itu dengan erat hingga sampai ke taman biasa tempat mereka nongki."Kalian udah beres PR Matematika? " Tanya Jeongwoo sembari mulai memakan sarapannya.
"Lu nanya gua? Anak teladan gini? " Haruto menyuapkan makanannya lagi ke dalam mulutnya.
"Kita mah biasa kerja sama. Udah beres dong, kenapa? Lu belum terus mau nyontek? " Ketus Arin.
"Gua udah ya. Gua cuma mau nawarin kalian liat punya gua kalau semisal kalian belum. "
"Yang ada nilai gua jeblog. " Celetuk Haruto.
Mereka tak menyisakan sedikitpun makanan hingga selesai. Bel masuk pun sudah berbunyi, setelah minum tanpa ba bi bu ketiga orang itu langsung masuk ke dalam kelas dan menemukan hal yang membuat ricuh kelasnya. Ternyata ada anak baru yang sudah di pastikan itu Miya.
Sudah ada guru yang menemani Miya untuk kenalan. Arin melambaikan tangannya sebelum akhirnya duduk di kursinya.
"Mati gua.. Mana sekelas. " Arin langsung menoleh ke sumber suara.
"Kenapa lu? Gua seneng Miya sekelas sama kita. Napa lu ga seneng? "
"Dia cantik banget anjir. Gimana kalau gua gagal fokus. "
"Astaghfirullahalazim jaga pandangan ruto.. Pak ustadz pernah bil-"
"Suttt! Dia mau perkenalan. "
"Pagi Temen temen.. Salam kenal aku Miya, panggil aja Miya hehe,eumm aku pindah dari Jakarta. Mohon bantuannya untuk kedepannya, semoga temen temen bisa terima aku disini. Makasii. "
"Aaaa manis banget! Love you Miya! "
Teriakan Arin membuat Miya tersipu, bahkan gurupun geleng geleng karena disini malah perempuan yang merayu Miya duluan.
Kepopuleran Miya langsung terlihat. Kini meja perempuan itu di kelilingi orang orang, lelaki ataupun perempuan sangat suka dengan murid baru ini. Ya walaupun selalu ada yang menaruh perasaan iri atau sebal. Sudah biasa.
"Kalau ada yang ngga ngerti tanyain ke aku ya. Aku pinter ranking dua. " Ucap Arin sambil tersenyum.
"Gua ranking satu. " Celetuk teman sebangkunya yang tak mau kalah.
"Iya iya si paling ranking satu. "
Pelajaran lama berlalu hingga sangat terasa sudah jam istirahat. Biasanya jika ada murid baru selalu ada yang menghampirinya untuk mengajaknya ke kantin bareng atau sekedar basa basi. Namun ternyata tidak, mungkin karena mereka pikir Miya sudah bergabung dengan circle Arin.
"Hoamm.. Ke kantin gih gua nitip. " Ryujin kembali memasukan tidur karena semenjak tadi ia memang sudah mengantuk.
"Jeongwoo awas coba. " Jeongwoo dengan lapang dadanya menyingkir agar Arin bisa duduk di sebelah Ryujin. Yap perempuan itu ikut tidur.
"Sekarang aja kek gaada energi, pulang pulang pasti nih anak full energi minta olahraga. " Haruto sudah hafal sikap Arin.
"Sekarang dia lagi ngecas udah biarin aja. Sahi, mau ikut? " Tanya Jaehyuk pada teman sebangkunya dan seperti biasa anak itu menggelengkan kepalanya dan kembali tidur.
"Kamu mau ikut ke kantin? " Jeongwoo bertanya pada Miya.
"Mau. Boleh? "
"Ikut aja sini. "
Sepanjang jalan Miya menjadi sorotan, karena sudah cantik, berjalan di samping Haruto membuatnya banyak jadi perbincangan karena katanya mereka sangat serasi.