Sudah seminggu situasi ini berlangsung. Jeongwoo jadi pendiam! Bahkan di rumah juga pendiam kata Jaehyuk."Lu kenapa sih hm? Kalau ada masalah cerita. Lu jadi pendiem kaya gini gaasik ah."
"Ah bodo ga di waro. Btw hubungan kalian gimana besti? " Tanya Arin pada Ryujin dan Miya.
"Gua putus. "
"Eh? Serius? Kok kalem. "
"Orang tuanya ngga kasih izin. Kita juga lebih cocok jadi temen. Dianya ga baper sama gua, gua juga ga baper sama dia. " Jawab Miya.
"Yaudah next time mungkin bisa lebih langgeng. " Arin menepuk bahu Miya lalu beralih ke Ryujin.
"Gua juga putus? Gatau sih kek abu abu. Dia bilang, 'Daripada pacar aku lebih seneng kakak jadi kakak aku. ' tapi iya si, gua juga pengen nyenengin dia kek lagi nyenengin adek gitu. Bukan pacar. "
"Lu pacaran sama gua aja. "
Jeder!
Jeongwoo yang berbicara. Ia mengajak Ryujin pacaran di depan semua orang.
"Hah? "
"Gua suka sama lu. Ayo pacaran. "
"Gua ga suka cowok yang pendiem kek lu. "
"Gua ga pendiem kok. Gua ga mood gara gara lu punya pacar, sekarang kaga lagi. "
"What?! Jeongwoo-yaaaa.. Huuuu ada juga couple di circle kita akhirnya."
"Belum juga gua terima anjir. Tapi ya okelah, coba dulu. Gua belum suka lu ya, tapi liat nanti. "
Tanpa terlihat oleh teman teman yang lain Arin menggenggam tangan Haruto sambil menatapnya seolah berkata 'Semangat, jangan sedih'
Haruto lupa Arin masih salah paham tentang dirinya yang menyukai Ryujin."Bagus gercep, sebelum di ambil orang lain. " Celetuk Asahi sekaligus menyindir Haruto.
"Gua suka lu! Arin! "
"Ehh?!! "
Lelaki itu kini berdiri menatap Arin dengan wajahnya yang sudah merah.
"Duduk anjir jangan malu maluinnn."
Arin menarik Haruto duduk kembali di sebelahnya.
"Gua serius rin.. "
Arin menatap Ryujin lalu menatap Jeongwoo kesal.
"Ngapa kalian yang cinta segitiga tapi aing yang kenaaaaa?! "
"Siapa yang cinta segitiga?" Tanya Jaehyuk serius penasaran.
"Ruto suka Ryujin! Jeongwoo juga suka Ryujin! "
"Arin kalem dulu. Lu bener bener ga peka kah? Ruto suka luu. "
"Ruto sukanya Ryu-"
"Lu. "
"Yang bener. "
"Iya bener. Cuma lunya ga peka peka."
"Gamungkin guys. Gua sama ruto udah temenan dari kecil udah janji gaakan suka sukaan. "
"Gua langgar janji itu. Gua suka sama lu rin. "
"Bomat lah gua ga percaya. Lu nih, bercandanya ngga lucu. "
"Siapa yang bercanda? Ikut gua. "
Arin mendengus sebal walaupun akhirnya mengikuti Haruto ke rooftop.
"Tatap mata gua. " Haruto memegang kedua bahu perempuan di hadapannya.
"Udah.. "
"Lu liat gua bercanda? "