Squel Arshaka
Airlangga Xavier Antares adalah seorang insinyur di salah satu pusat teknologi roket lembaga antariksa Nasional. Suatu hari Prof Aldo memintanya membimbing anaknya untuk belajar tes ujian perguruan tinggi. Sebagai seorang murid Airlang...
Kemarin2 sibuk kerja. Tapi ini aku udh resign mau fokus nulis aja. Tolong bantuannya ya guys. ❤️❤️❤️
Aku akan update secepatnya kalau kalian antusias smaa cerita ini...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Cinta aku ke kak angga itu kayak hukum newton III. Udah usaha gede banget buat narik hati Kak Angga tapi nggak dapet-dapet."
****
"Angga tolong jemput anak saya ya?" Perkataan Aldo membuat Airlangga terdiam. Ia menoleh menatap pria paruh baya itu bingung. Kenapa ia harus ditugaskan untuk menjemput Naya? Bukankah Naya sudah memiliki supir pribadi yang mengantarkannya kesana kemari.
"Iya, Angga. Supir saya kebetulan lagi sakit. Kalau dia pulang sendiri saya takutnya dia malah main-main ke tempat nggak jelas."
Airlangga menghembuskan napas, jujur hal ini membuang waktunya. Seharusnya bisa ia gunakan untuk menekuni penelitiannya sekarang malah harus terbagi. Waktunya banyak terbuang untuk Naya. Ia ingin protes tapi ia tidak bisa menolah perintah Profesor. Ia sangat menghormati beliau.
"Kalau begitu saya pergi dulu, prof."
"Hati-hati jaga anak saya, ya." Airlangga hanya bisa menganggukkan kepala menurut. Dengan sopan ia berlalu dari ruangan Prof Aldo. Ia bergegas menuju parkiran mobil.
***
Naya berseru senang ketika berhasil membuat Pak Nur supir pribadinya tidak bisa menjemputnya ke sekolah. Tadi ia membayar Pak Nur untuk pura-pura sakit. Naya melakukan itu agar Airlangga menjemputnya. Bisa dikatakan Naya yang memohon kepada ayahnya agar Airlangga menjemputnya. Kira-kira begini isi pesan yang ia kirim ke ayahnya.
