bagian 4

2.6K 273 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Dududu aku senang sekali doraemon.

Dududu aku senang sekali doraemon.

Enzy masuk ke dalam rumah nya sambil bersenandung.

Plak.

Sebuah tamparan mendarat dengan mulus di wajah nya, tamparan tersebut sangat lah kuat sehingga membuat wajah Enzy menoleh ke samping. Enzy menatap orang yang menampar nya dengan tersenyum sinis.

"Gue tebak , pasti anak pungut anda yang memberitahu semua yang saya lakukan terhadap anak laki - laki anda itu, Benarkan ? "tebakan Enzy tepat sasaran ,ia menatap ayu dengan tersenyum mengejek.

"Papa ayu takut "rengek nya.

Enzy hanya tertawa lucu, padahal ia sama sekali tidak menakuti ayu. "Kamu sungguh kelewatan Enzy "geram Sanjaya.

"Sejak kapan kamu berani membantah Enzy ?. Hari ini kamu sudah membuat nama Maheswari malu. Kamu harus mendapatkan hukuman, saya malu karena telah memiliki anak seperti kamu. "Sanjaya menatap Enzy dengan tajam.

Enzy tertawa mendengar ucapan papa nya. "Hukuman ?. Saya sudah kebal mendengar nya tuan bahkan setiap hari anda selalu memukul saya dengan alasan sebuah hukuman. Padahal saya tidak pernah melakukan kesalahan apa pun."Enzy berjalan ke arah sanjaya lalu membisikkan sebuah kalimat yang mampu membuat hati sanjaya berdenyut nyeri.

"You should also know that ,I am much more ashamed to have a father like you."Enzy tersenyum sinis ke arah sanjaya. Ia melangkah kan kaki nya menuju kamar tercinta nya.

Di kamar Enzy tersenyum puas saat melihat raut wajah sanjaya. "Baiklah hari ini gue akan menjadi Enzy yang baru, yang cerdik dan juga licik ".

Enzy mengganti pakaian nya dengan baju yang masih bisa ia kenakan. Hari ini ia berencana akan membeli beberapa pakaian yang jauh lebih layak. Enzy mengguting celana jeans nya yang sudah robek ia memakai tanktop putih dan juga cardigan berwarana abu - abu yang sudah pudar.

 Enzy mengguting celana jeans nya yang sudah robek ia memakai tanktop putih dan juga cardigan berwarana abu - abu yang sudah pudar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perfect , gak apa - apa deh gue pakai sendal jepit yang penting muka gue tetap cantik "gumam nya.

Ia berjalan keluar tanpa memperdulikan sanjaya yang sedang duduk bersama kedua anak kesayangan nya. "Mau kemana kamu ?"tanya devita mama Enzy.

"Saya mau kemana itu bukan urusan anda "jawab Enzy dengan malas.

"Lo makin gak sopan ya lama - lama "bentak Marvin.

"Heh curut kecilin suara lo mau gue bikin babak belur lagi lo ha "teriak Enzy tidak senang. Marvin terdiam kilasan saat Enzy memukul nya masih terngiang di ingatan.

"Enzy kamu jangan gak sopan gitu sama orang yang lebih tua "nasehat ayu.

"Diam lo anak pungut, kagak usah belaga nasehatin gue "enzy memandang ayu tidak senang. Ayu diam - diam menggeram kesal.

"Cukup enzy , kamu sudah kelewatan batas lihat ini kamu mendapatkan surat peringatan dari sekolah. Kamu di skors selama tiga hari atas kesalahan kamu "bentak sanjaya.

Enzy hanya menguap dan menatap malas mereka. "Yaelah baru tiga hari. Lo- "tunjuk enzy ke arah marvin.

"Besok bilang sama kepsek kesayangan lo itu lain kali skorsing gue selama sebulan, nanggung amat tiga hari "sambung enzy. Marvin di buat tidak percaya atas ucapan enzy.

Enzy melangkah kan kaki nya meninggalkan mereka namun perkataan surya mampu membuat nya berhenti. "Kalau kamu berani melangkah kan kaki kamu keluar, maka jangan pernah kamu menginjakkan kaki kamu lagi di rumah ini "ancam sanjaya yang sudah kepalang kesal.

"Oh oke , gue gak akan pulang kesini lagi lagian rumah ini bagaikan neraka buat gue, gue yang anak kandung tapi malah gue yang seperti anak pungut. "Enzy masuk ke dalam kamar nya guna mengambil tabungan dan juga buku diary. Tak lupa ia memasukkan buku pelajaran nya.

Ia menuruni tangga lalu menatap sanjaya dengan sinis. "Jangan pernah kamu membawa barang pemberian dari saya "enzy sangat geram mendengar perkataan sanjaya.

"Oke, "enzy melemparkan buku pelajaran nya ke hadapan sanjaya.

"Itu barang yang anda berikan untuk saya tapi sepertinya saya sudah tidak membutuhkan nya lagi. Kalau anda mengharapkan barang yang lebih dari ini ingatlah kalau anda tidak pernah memberikan barang yang istimewa untuk saya "enzy keluar membawa buku diary milik nya.

Uang tabungan nya sudah ia selipkan di buku diary itu, kini enzy duduk di salah satu halte bis ia berdecak dengan kesal sekarang. "Dasar orang tua gak ada otak bisa - bisa nya dia tega banget sama anak kandung nya, ini semua gara - gara kenzo, awas aja bakalan gue balas lo "umpat enzy.

Enzy tidak menyadari sedari tadi ada seseorang yang duduk di sebelahnya apalagi orang itu merupakan salah satu sahabat kenzo.

"Gak usah nantangin kenzo deh ingat lo itu lemah , cupu gak akan bisa melawan kenzo apalagi ayah kenzo memiliki kekuasaan penuh di sini "perkataan kendra membuat enzy menoleh ke arah nya.

"Sejak kapan lo disini ?"tanya enzy.

"Sejak lo maki - maki kenzo "jawab kendra.

"Gue kasih tahu nih ya cupu mungkin hari ini lo hebat bisa ngalahin kita semua tapi dengerin omongan gue baik - baik kalau lo mau selamat. Jangan cari masalah sama kenzo ".

Enzy mendengus kesal dan menatap kendra dengan malas. "Lo jangan pura - pura bego deh padahal selama ini sahabat lo itu yang nyari masalah sama gue. Ingat ini baik - baik kendra gue bukan enzy yang dulu , gue bukan enzy yang bisa kalian semua permainkan.

Enzy pergi meninggalkan kendra yang terdiam ia mencerna setiap ucapan enzy. "Benar selama ini emang kami yang selalu cari masalah sama lo "gumam kendra.

Di sepanjang jalan enzy mengumpat ia memaki kenzo dengan sejadi - jadinya tanpa memperdulikan orang sekitar yang menatap nya aneh. "Ahhh sialan lo kenzo "teriak enzy lalu menendang kaleng minuman ke sembarang arah.

"Ahhk , siapa nih yang berani nimpuk gue? "Seorang bapak - bapak botak melihat keseliling untuk mencari pelaku yang menendang kaleng tersebut.

Enzy mumpet di balik tanaman jalan ia sudah membekap mulutnya agar tidak bersuara, enzy pun bernafas lega saat melihat orang itu sudah pergi.

"Untung kagak ketahuan "gumam enzy.

Enzy pun berjalan tidak tentu arah ia bingung mau kemana, dirinya sama sekali tidak tahu seluk - beluk dunia itu. Dunia baru nya sama dengan dunia nya dulu hanya saja banyak hal yang mustahil disini.

Bahkan yang tidak ada di dunia aslinya pun ada disini. "Oh tuhan , kenapa lo menguji gue kayak begini sih "keluh enzy.

The Best CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang