bagian 5

2.5K 256 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Enzy memakan makanan nya dengan lahap ia tidak makan dari pulang sekolah, hari sudah gelap ia semakin bingung mau tidur dimana. Ia menghela nafas nya dengan berat.

"Bu, saya mau bayar "sang pedagang pun berjalan menghampiri Enzy yang mengambil uang dari buku diary nya.

"Total nya 20 ribu aja neng "seru ibu itu.

Enzy pun memberikan uang pas ke ibu itu kemudian iaa beranjak pergi membawa buku nya. Rahel merutuki keluarga asli Enzy entah mengapa ia ingin sekali menghajar kelaurga nya dan Kenzo dkk.

Enzy duduk di salah satu bangku taman yang tidak jauh dari warung yang ia singgahi tadi , ia merebahkan tubuh nya dan memejamkan matanya. Ia berpikir untuk tidur di situ walaupun hanya semalam, rahel sudah mencoba mencari kostan tapi sayang uang nya sangat tidak cukup. Ia bisa saja menyewa kost disini tapi ia juga bisa kelaparan besok harga kostan disini sangat lah mahal.

Samar - samar telinga Enzy mendengar suara ricuh dari arah sekitar ia berjalan mendekati sumber suara itu. Disana ia melihat ada seseorang yang sedang di keroyok.

"Tolongin jangan ya "ia berpikir jika ia menolong maka nanti ia yang akan di keroyok. Walaupun ia bisa berkelahi tapi saat ini ia sangat malas mengeluarkan tenaga nya tapi jika tidak di tolongin maka orang tersebut bisa mati.

Enzy memanjat pohon yang ada di depan nya rambut panjang nya ia gerai kedepan, kemudian ia tertawa bagaikan kuntilanak.  Dari atas Enzy melihat kalau orang itu sedang di keroyok oleh preman. "Bos , ha-hantu "tunjuk anak buah preman itu ke arah Enzy.

Enzy semakin tertawa Dengan sangat nyaring. "Ayo pergi lupain aja mangsa kita ini "ucap bos preman tersebut.

Mereka pun berlari terpontang - panting sedangkan enzy tertawa terbahak dari atas, orang yang menjadi korban pun cukup merinding saat mendengar tawa Enzy.

Enzy melonmpat dari atas lalu menghampiri orang tersebut. "Jangan mendekat "orang tersebut berjalan mundur menjauhi Enzy.

"Lo gak apa - apa kan ?"tanya Enzy.

Enzy yang melihat orang tersebut ketakutan pun menghela nafas. "Gak usah takut , gue manusia kok dan seharusnya lo berterima kasih sama gue. Kalau aja gue gak cosplay kayak tadi, mungkin saat ini juga lo udah mati "jelas Enzy.

Cowok itu pun menghela nafas nya ia pikir cewek yang di hadapan nya ini hantu. "Thank's "ucap cowok itu.

Enzy mengangguk lalu kembali menuju bangku taman ia merebahkan diri nya Lagi. "Duduk dong, geseran dikit "Enzy membuka matanya.

Cowok itu duduk di samping Enzy, suasana hening cowok itu tidak berbicara sepatah kata pun, ia hanya menatap ke arah depan dengan dingin. Enzy sedari tadi hanya menguap saja. "Mending lo pulang sana , ganggu gue mau tidur aja "usir Enzy, ia kembali menguap bahkan dengan mulut yang terbuka lebar.

Cowok itu menghembuskan nafas nya dengan kasar. "Gak ada jaim - jaim nya lo jadi cewek."komentar cowok itu.

"Lagian lo kalau mau tidur itu di rumah bukan disini "sambung cowok itu.

"Kalau gue punya rumah udah pasti gue bakal tidur dirumah "satu kalimat dari Enzy mampu membuat cowok itu merasa tidak enak.

"Ke apartemen gue aja mau ?"tanya cowok itu.

"Lo mau perkosa gue ya "Enzy menatap cowok itu dengan curiga. Walaupun cowok yang ada di hadapan nya ini ganteng tetap saja ia harus waspada.

"Enyahkan pikiran kotor lo itu gue cuma mau lo tinggal di apartemen gue dari pada lo tidur disini, angin malam gak bagus buat kesehatan "jelas cowok itu.

"Gue gak mau repotin orang , tapi thank's udah berniat baik sama gue "Enzy tidak mau berhutang budi dengan orang lain.

"Maaf tuan muda, anda di suruh pulang ke rumah oleh tuan besar "seorang bodyguard menghampiri mereka, enzy mengerutkan kening nya bingung.

"Gue gak bakal pulang ,". Cowokitu berucap dengan nada dingin, bodyguard itu menatap takut - takut ke arah cowok itu.

Enzy hanya diam sebagai pendengar ia tidak ingin ikut campur masalah orang lain.

"Tapi tuan muda -".

"Tidak ada tapi - tapian , kalau wanita itu masih ada di rumah itu maka saya tidak akan kembali , ucapkan itu kepada tuan besar kalian "cowok itu beranjak sambil menarik tangan Enzy.

"Woi , lo mau bawa gue kemana ?"tanya Enzy sambil mencoba melepaskan cekalan tangan nya.

Cowok itu memberhentikan sebuah taxi lalu mendorong Enzy agar masuk ke dalam. "Pelan - pelan dong kagak perlu di dorong juga "protes Enzy.

Namun ocehan Enzy hanya di abaikan oleh cowok tersebut. "Berisik ". Cowok itu pun memberikan sebuah alamat kepada sang supir.

"Lo mau bawa gue kemana ?"tanya Enzy. Lagi dan lagi cowok itu hanya diam. Cowok itu memainkan ponsel nya sebentar enzy menghela nafas nya kesal. Entah mengapa ia berpikir kalau menolong cowok itu merupakan sebuah musibah untuk nya dan mengapa ia baru menyadari itu sekarang.

Taxi itu berhenti di sebuah gedung apartemen yang terlihat megah, setelah membayar taxi  tadi cowok itu pun mencekal tangan Enzy lagi dan memaksa Enzy untuk mengikuti nya.

Enzy hanya bisa pasrah saja, asalkan nyawa nya tidak melayang itu bukan suatu hal yang menakutkan untuk nya. Ia takut jika nanti ia mati lagi maka ia berpikir akan bertransmigrasi lagi ke dunia yang lebih aneh dari ini.

Cowok itu mengetik beberapa digit sandi hingga membuat pintu apartemen itu terbuka, enzy sempat terpukau dengan interior apartemen itu. Sangat mewah dan pasti harga nya mahal pikirnya.

"Sorry , hanya ini yang bisa gue kasih sebagai balas budi. Gue cuma bisa kasih lo tumpangan apartemen ini dan juga lo akan tinggal sama gue disini "Enzy melotot kan mata nya saat cowok itu mengatakan akan tinggal bersama.

"You and me ?"Enzy tak tahu harus berkata apa. Ia senang jika di beri tempat tinggal dan yang pastinya gratis tapi untuk tinggal berdua dengan cowok sepertinya itu tidak mungkin.

"Oh ya nama gue evan , nama lo siapa ?"tanya evan.

"Enzy "Enzy mengingat siapa evan yang ada di hadapan nya ini, ia sungguh merutuki dirinya yang hanya membaca di bagian awal dan akhir saja. Jadi ia sama sekali tidak mengetahui tentang para tokoh lainnya.

"Ok , lo bisa tinggal di kamar sebelah "cowok itu meninggalkan Enzy sendiri, enzy pun duduk di ruang tamu apartemen.

"Sungguh ku merasa resah untuk menilai sesuatu yang indah."Enzy bernyanyi dengan nada pasrah.

"Berisik ". Ketus evan , Enzy menatap sinis ke arah pintu kamar evan.

Ia berjalan menuju kamar nya untuk membersihkan dirinya dan juga beristirahat.
"Good night honey and sweet dreams "gumam Enzy entah kepada siapa.

The Best CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang