"Selamat pagi world "Enzy merenggangkan tubuh nya iqa melihat ke arah nakas, jam masih menunjukkan pukul 7 pagi. Malam tadi ia tidur dengan sangat nyenyak, enzy pergi untuk membersihkan dirinya setelah itu ia keluar kamar dan berpapasan dengan evan.
"Lo gak sekolah ?"tanya evan.
"Gak , gue lagi di skors gara - gara ngebogem anak orang ". Evan mengangguk kan kepala nya tanpa berniat bertanya lebih lanjut.
Evan pun mengajak Enzy untuk mencari sarapan bersama - sama enzy setuju saja selagi ia di beri makan gratis. Tidak lama kemudian mereka sampai disalah satu tukang bubur yang tidak jauh dari apartemen.
"Gue gak suka bubur ".celetuk Enzy.
"Terus mau makan apa ?"tanya evan.
"Beli roti ajalah "evan pun mengangguk , mereka berjalan lagi menuju minimarket terdekat.
Enzy memilih beberapa roti dan juga cemilan lainnya tak lupa juga ia membeli beberapa minuman soda dan susu. Mereka kembali lagi ke apartemen setelah membeli semuanya. "Capek banget "keluh Enzy yang sudah merebahkan dirinya di sofa.
Evan membenarkan perkataan Enzy dari dalam hati ia cukup menyesal karena tidak membawa kendaraan. Saat mereka sedang menikmati sarapan yang sederhana suara bel pintu berbunyi.
Dengan segera evan bangkit dan membuka pintu tersebut, terlihat seorang pria paruh baya yang sedang menatap tajam ke arah evan begitu juga sebaliknya.
"Gue yakin nih tatapan mereka kalau bisa mengeluarkan laser pasti udah keluar tuh laser "gumam Enzy.
Evan dan pria tua itu menatap Enzy dengan pandangan yang berbeda, enzy yang di lihat seperti itu pun tersenyum dengan kikuk.
"Makan om ,van "setelah berucap seperti itu. Enzy menoleh ke arah lain berpura - pura tidak melihat mereka.
"Pulang "satu kata yang terlantarkan dari pria itu.
"Tidak ".
"Kalau kamu membantah maka gadis itu akan celaka "ancam pria itu.
"Kalian tangkap gadis itu ".
Enzy yang mendengar ucapan pria tua itu pun menjadi berang ia sudah bersiap untuk melawan anak buah pria itu.
"Jangan sentuh dia "desis evan.
Pria itu menatap evan dengan sinis.
"Lo gak usah perduliin gue tenang aja gue bisa ngehajar mereka kok ".ujar Enzy.Enzy pun menendang salah satu body guard yang ingin menangkap nya. "Mampus lo ayo maju sini "tantang Enzy.
Enzy pun menghajar ketiga anak buah itu tanpa kewalahan, ia mengeluarkan kekuatan nya saat tawuran dahulu di jaman nya. Terakhir Enzy menendang tepat di daerah intim pria itu.
"Akhh. "Ringis pria itu.
"Stop zy. Dia bokap gue "ucapan evan mampu membuat Enzy merasa bersalah.
"Astaga , kenapa lo gak bilang sih aduh om maaf saya sengaja "Enzy pun membantu pria itu untuk duduk di dalam.
Enzy memberikan segelas air ke pria itu.
"Makanya om , lain kali jangan bertingkah layak nya orang jahat cukup orang tua saya aja yang jahat om jangan "jelas Enzy.Perkataan Enzy mampu membuat pria itu terdiam seribu bahasa padahal Enzy hanya berbicara saja agar tidak ada orang tua yang buruk seperti orang tua nya.
"Saya tidak jahat , saya hanya mau evan pulang karena saya akan segera menikah ".
"Nikah ?"Enzy mengerti sekarang. Papanya evan pasti akan menikah untuk yang kedua kalinya pikir nya.
"Ia , saya menikah dengan wanita itu juga karena terpaksa dia hamil dan mengaku kalau anak yang dia kandung adalah anak saya. "Jelas papa evan.
"Dia hamil karena papa yang brengsek "evan menatap papanya dengan penuh kekecewaan.
"Kenapa gak di cari tahu dulu om siapa tahu ini bukan anak om "jelas enzy.
"Sudah , tapi hasilnya 99% kalau anak yang di kandung adalah anak saya.".
"Jelas itu anak papa karena papa tidur sama wanita murahan itu ".
"Papa sama sekali tidak pernah tidur dengan dia dan juga papa kasih tahu kamu kalau sebenarnya mama kamu yang ninggalin papa, bukan papa yang selingkuh dari mama kamu "jelas papa evan.
Enzy menatap kedua nya dengan rumit ia pusing harus mendengarkan curhatan dari mereka berdua. Masalah nya aja belum selesai eh malah harus mendengarkan masalah orang lain.
"Gini aja deh , biar saya aja yang selidiki lebih lanjut saya akan menjadi detektif dadakan "Enzy memasang wajah angkuh nya.
"Lo pulang aja deh van ikut sama papa lo ,ue juga bakal ikut sama lo kok biar semua nya bisa gue selidiki ".
Evan pun dengan terpaksa menyetujui perkataan enzy. "Om ganteng deh, angkat aku jadi istri ke tiga mu dong om ". Evan menatap nyalang ke arah Enzy.
"Canda kok sayang. Tenang aja aku cuma mau nya sama kamu doang "Enzy pun mengedipkan sebelah mata nya. Ia sedikit bergidik sungguh bukan dia sekali berbicara dengan nada lembut seperti itu.
Enzy , evan dan juga papa nya pergi meninggalkan apartemen tersebut, di dalam mobil Enzy terus saja memakan cemilan yang di beli nya tadi mubazir kalau tidak di makam pikir nya.
Evan dan juga papa nya melirik sekilas ke arah Enzy begitu juga sopir yang dari tadi menatap Enzy dengan tatapan bertanya.
"Mau gak van "Enzy menunjukkan bungkus jajanan yang sudah kosong ke arah evan, Evan menatap Enzy dengan datar.
"Masih jauh ya om ?". Papa evan hanya mengangguk tanpa berkata apa pun, enzy menghela nafas nya.
"Bapak sama anak sama aja "gumam Enzy. Seng sopir pun tersenyum geli melihat situasi itu. Enzy yang melihat sopir itu tertawa pun memberikan tatapan tajam ke padanya ia mengarahkan jari telunjuk nya ke arah leher. Seakan enzy mengancam untuk membunuh supir itu.
Mereka pun sudah tiba di mansion yang sangat besar Seumur - umur baru kali ini enzy melihat mansion mewah seperti ini. Enzy mengikuti langkah kaki evan dan juga papa nya. Di dalam mansion sudah ada para maid dan juga bodyguard yang memberikan hormat kepada papa evan. Enzy sangat tidak suka saat melihat mereka menunduk dan memberikan salam hormat kepada evan dan juga papanya .
Baginya itu terlalu berlebihan dan juga tidak seharusnya mereka bersikap begitu.
"Sayang "teriak seorang wanita yang berlari ke arah mereka. Enzy sedikit meringis saat melihat perut wanita itu yang besar, bagaimana bisa dia berlari dengan kondisi hamil besar seperti itu."Sayang dia siapa ?"tanya wanita itu sambil memandang Enzy dengan tatapan jijik. Wanita itu terus bergelayut di lengan papa nya evan seperti monyet.
Evan menatap jengah ke arah wanita itu.
"Pacar gue "Enzy terkejut saat mendengar perkataan evan. "Dan dia akan tinggal disini "sambung evan yang membuat wanita itu terkejut."Bagaimana bisa ?"tanya wanita itu tak percaya.
"Kalau lo aja bisa. Kenapa dia enggak "jawab evan dengan enteng.
Wanita itu menatap Enzy dengan penuh permusuhan enzy hanya acuh saja toh ia juga tidak sedang mencari masalah dengan wanita itu.
"Evan. Kamu itu gak baik tinggal bareng pacar , apalagi satu atap "ujar wanita itu sok menasehati.
"Maaf ni tante, saya tinggal sama evan juga kagak berbuat macam - macam kok buktinya saya udah kenal lama sama dia kagak hamil duluan tuh "Enzy sengaja menyindir wanita itu tidak akan Enzy biarkan wanita itu merusak harga dirinya.
Wanita itu menatap Enzy dengan sangat kesal. Ia pun pergi begitu saja meninggalkan mereka , evan dan papa nya memberikan senyuman tipis ke Enzy.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Character
Fantasy~Transmigrasi series 3 Rahel merupakan gadis cuek dan juga bar - bar yang selalu membuat onar dimana pun ia berada. Rahel sama sekali tidak perduli dengan keluarga nya. Ia sangat tidak menyukai keluarga nya yang selalu mengutamakan reputasi. Rahel j...