Enzy menatap sekeliling kamar baru nya itu ada sedikit rasa takjub dan tidak percaya di dalam dirinya. Bahkan ia mengecek satu persatu yang ada di kamar itu seperti walk in closet dan juga kamar mandi.
"Kamar mandi sultan emang beda ya "gumam nya.
Ia pun merebahkan diri di kasur yang empuk itu , kasur nya sama seperti yang ada di apartemen hanya saja ukuran nya jauh lebih besar. Bisa di bilang ukuran king size.
"Enzy lo disini untuk menjalankan misi jadi ayo berpikir langkah pertama apa yang akan lo lakukan "gumam nya.
Mengapa otak nya menjadi buntu seperti ini ayolah dia sebenarnya merupakan sosok yang sangat cerdas. "Otak gue lagi malas berpikir ". Enzy memejamkan mata nya hingga ia berakhir ketiduran.
"James perempuan tadi itu beneran pacar nya evan ?'"tanya wanita itu. James hanya mengangguk saja sebagai jawaban.
"Sayang , sebagai ibu tiri evan aku itu gak suka banget ngelihat perempuan tadi dia kelihatan banget gak sopan nya dan juga dia itu gak sederajat sama kita ".
"Tutup mulut kamu sarah aku tidak ingin mendengar segala ocehan mu, setidaknya dengan adanya gadis itu evan mau kembali ke rumah ini sebagai pewaris ku. Dan kau jangan berbicara masalah derajat, ingatlah kau hanya seorang jalang yang kebetulan merangkap menjadi calon istri ku. "James membuat sarah kesal. Sarah pergi dari ruangan james dengan menghentakkan kaki nya.
Evan yang berada di depan pintu pun mendengar semua percakapan antara sarah dan james. Sarah menatap evan dengan tatapan tidak suka ia pun pergi dari sana sambil membawa kekesalan.
Evan masuk ke ruang kerja james tanpa mengetuk pintu. "Apakah kau sudah kehilangan sopan santun mu , ?"evan hanya mengangkat bahunya acuh mendengar perkataan james.
"Ada apa papa memanggil ku ?"tanya evan.
James menutup semua dokumen milik nya, ia menatap evan sebentar. "Aku berharap gadis itu bisa membuktikan kalau yang dikandung wanita jalang itu bukan anak ku. Katakan padanya, papa akan memberikan dia apa pun asalkan dia bisa mencari bukti kalau papa tidak bersalah. "Evan mengangguk.
Evan keluar tanpa mengatakan apa pun ia berniat menemui Enzy sekarang, Evan mengetuk pintu kamar enzy namun tidak ada jawaban dari dalam. Ia yang tidak sabar pun membuka pintu itu bersamaan dengan Enzy yang baru keluar dari kamar mandi yang hanya berbalut handuk saja.
"Kyaaaaaa... Dasar cowok mesum keluar lo "teriak Enzy. Evan tertegun sesaat melihat Enzy, bagaimana pun juga ia merupakan seorang laki - laki normal.
"Hei lo Cepat pergi gue mau pakai baju atau -"Enzy berjalan mendekati evan. Jantung evan berdetak dua kali lebih cepat.
"Be-berhenti jangan mendekat "evan melangkah mundur.
"Kenapa ?, apa lo mau melihat nya lebih lama hemm ?"goda Enzy.
Evan memalingkan wajah nya ke arah kanan Enzy meraih wajah evan dan meniup telinga evan. Wajah evan memerah sesuatu di balik celana nya sudah mengeras dan ingin segera keluar.
Enzy menjauhkan diri nya dari evan.
"Woi buruan keluar gue mau pakai baju ini "sentak Enzy, enzy sangat geram melihat evan yang berubah menjadi lemot. Ia pun menarik tangan evan dan mengusirnya dari kamar.Evan yang sadar pun menggelengkan kepala nya guna mengambil kembali kesadaran nya. "Sialan "desisnya.
"Van , gede juga ya punya lo "goda Enzy yang melihat ke arah celana evan, enzy menutup pintu kamar nya dan tertawa terbahak.
Wajah evan memerah ia segera pergi ke kamarnya untuk mandi dengan air dingin Setidak nya itu bisa membantu nya mengurangi nafsu nya yang melanda dirinya.
Setelah berganti pakaian Enzy keluar dari kamar nya ia melihat sarah yang sudah berpakaian rapi. "Kayak nya dia mau pergi deh, gue masuk aja kali ya ke kamar nya untuk cari bukti "gumam Enzy.
Enzy memastikan lagi apakah benar sarah sudah pergi atau belum. "Aman nih kayak nya ". Enzy pun segera masuk ke dalam kamar sarah, kamar yang hampir sama dengan nya tapi jika di lihat - lihat lebih istimewa kamar nya dari pada kamar sarah.
Enzy mencari sesuatu yang akan ia jadikan sebagai bukti tetapi enzy tidak menemukan apa pun selain sebuah bantal yang berbentuk bulat. Otak Enzy pun mempunyai pemikiran yang masuk akal terhadap bantal itu.
Enzy memasukkan bantal bulat itu ke dalam baju nya ia berkaca dan melihat ke arah perut nya yang membuncit. "Masa iya wanita itu cuma pura - pura hamil sih "gumam nya.
Enzy pun berlari menuju kamar evan, ia menggedor pintu nya dengan sangat kuat, tangan Enzy berhenti di udara saat melihat evan sudah ada di hadapan nya.
Evan mengernyitkan dahinya saat melihat perut enzy yang besar. "Lo hamil ?"tanya evan, enzy menggeleng dengan sangat kuat.
"Terus ?".
"Gue nemuin ini bantal di kamar calon mama tiri lo itu "Enzy mengeluarkan bantal tersebut dari perut baju nya.
"Maksud lo dia pura - pura hamil ?"tanya evan memastikan.
"Mungkin ".
Enzy memasukkan lagi bantal tersebut ke dalam baju nya entah kenapa ia senang sekali cosplay menjadi ibu hamil. Evan menarik tangan Enzy dan membawa nya ke ruangan james.
"Pa "panggil evan.
"Ketuk pintu dulu evan "tegur james lagi.
"Wanita itu cuma berpura - pura hamil enzy menemukan bantal bulat di kamar wanita itu "evan pun menunjuk ke arah perut Enzy yang membesar.
"Benar om, sepertinya dia cuma berpura - pura, begini saja nanti malam om ajak aja dia kencan lalu kasih dia obat tidur om. Nah habis itu kita cek aja deh perut nya "usul Enzy.
"Boleh juga ide kamu , tapi kalau seandainya dia beneran hamil gimana ?"tanya james.
"Ya tinggal om bawa aja ke rumah sakit yang lain untuk memeriksa lagi DNA dari bayi tersebut "jawab Enzy.
James mengangguk ia mengagumi kecerdasan enzy , selama ini ia tidak berpikir kesitu karena ia tidak mau memikirkan nya.
"Tapi om percaya gak kalau aku hamil anak nya evan ?"tanya Enzy. Gadis itu sudah kehilangan akal sepertinya.
"Tentu saya percaya tapi kalau kamu hamil nya tidak menggunakan bantal itu, saya jadi tidak sabar untuk memiliki seorang cucu "jawab james.
"Ke KUA yuk van bokap lo udah setuju tuh ". Evan menatap Enzy dengan raut wajah datar. "Kalau lo nikah sama gue lo gak perlu mandi air dingin lagi van "bisik Enzy di telinga evan .
Mata evan membola ia sungguh tidak habis pikir dengan Enzy. "Kalau gitu ayo kita ke KUA , gue juga udah gak sabar mau melakukan hal itu sama lo "evan tersenyum smirk saat melihat wajah syok Enzy.
Sementara james melihat kedua nya dengan tatapan bertanya. Sepertinya ada sesuatu yang aku lewatkan.batin james.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Character
Fantasía~Transmigrasi series 3 Rahel merupakan gadis cuek dan juga bar - bar yang selalu membuat onar dimana pun ia berada. Rahel sama sekali tidak perduli dengan keluarga nya. Ia sangat tidak menyukai keluarga nya yang selalu mengutamakan reputasi. Rahel j...